السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Sabtu, 10 Rabi'ul-Awal 1446 H /14 September 2024
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Saudaraku...!
Kalimat Istirja' adalah ungkapan yang sering kali diucapkan oleh muslim saat menghadapi atau menerima musibah atau cobaan. Kalimat ini memiliki makna yang mendalam, yaitu pengakuan bahwa segala sesuatu adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kepada-Nya lah segala sesuatu akan kembali.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalimat Istirja' sering terdengar saat ada berita duka seperti kematian, kehilangan, atau kejadian tidak menyenangkan lainnya dengan maksud menguji hamba-Nya.
Sebagai bagian dari ajaran Islam, kalimat Istirja' bukan sekadar ungkapan, tetapi juga sebuah do'a yang mengingatkan setiap muslim akan pentingnya kesabaran, ketundukkan, dan penerimaan terhadap takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Arti Kalimat Istirja'
Istirja' berasal dari kata 'Raja'a' yang berarti 'berusaha untuk kembali'. Dijelaskan di dalam buku Menjadi Pribadi yang Sukses karya Dr. Ibrahim bin Hamd Al-Qu'ayyid, disebutkan bahwa ketika seorang muslim menghadapi musibah dan mengucapkan kalimat ini, ia sebenarnya sedang berusaha kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menyerahkan diri sepenuhnya, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah pemilik segala makhluk.
Makna kalimat Istirja' ini juga mengajarkan bahwa segala musibah yang menimpa manusia adalah bagian dari qadha dan takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, penting untuk menerima dan meridhoi setiap ketetapan-Nya.
Kalimat Istirja' diucapkan untuk mengingatkan seseorang yang sedang mengalami musibah agar tetap sabar. Kalimat ini menumbuhkan kesadaran bagi umat Muslim bahwa mereka adalah hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hanya kepada-Nya mereka akan kembali.
Kalimat Istirja'
Kalimat Istirja' biasa dibaca oleh umat Islam ketika mendapatkan suatu musibah. Berikut ini adalah kalimat Istirja' :
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Artinya : "Sesungguhnya, kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita semua akan kembali."
Keterangan tentang Allah yang pasti memberi ujian kepada hamba-Nya ada dalam Surah Al-Baqarah ayat 155 :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya : "Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar." (QS. Al Baqarah : 155)
Kemudian, pada ayat berikutnya, yaitu ayat 156, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa kalimat Istirja' dilafalkan orang-orang sabar ketika diuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Artinya : "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (QS. Al Baqarah : 156)
Pada ayat 157, Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga menjanjikan ampunan serta rahmat untuk mereka yang ketika diuji bersabar sembari mengucapkan kalimat Istirja'.
اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
Artinya : "Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al Baqarah: 157)
Kapan Membaca Kalimat Istirja'?
Menukil buku Shihab dan Shihab Edisi Ramadhan karya Moh. Quraish Shihab dan Najwa Shihab, dijelaskan bahwa kalimat Istirja' sebaiknya tidak hanya diucapkan ketika mendengar kabar kematian.
Kalimat Istirja' ini dianjurkan untuk dibaca setiap kali seseorang mengalami musibah, baik musibah besar maupun kecil, termasuk saat kehilangan nikmat atau menghadapi situasi yang dianggap kurang menguntungkan. Kita juga bisa menyederhanakan bacaan ini dengan hanya mengucapkan, "Innalillahi."
Contoh yang diberikan adalah ketika Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam sedang duduk dan tiba-tiba lampu padam, beliau langsung mengucapkan "Innalillahi."
Kalimat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan sudah sewajarnya jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengambil kembali apa yang menjadi milik-Nya. Ini juga merupakan tanda kesabaran kita ketika menghadapi kehilangan atau saat nikmat dicabut oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Keutamaan Kalimat Istirja'
Dirangkum dari buku Fiqih Do'a dan Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kalimat Istirja' sebagai tempat perlindungan dan naungan bagi orang-orang yang sedang menghadapi musibah, serta sebagai benteng bagi mereka yang sedang diuji.
Ketika seseorang tertimpa musibah dan melafalkan kalimat Istirja' yang penuh dengan makna kebaikan dan keberkahan, hatinya akan menjadi lebih tenang, jiwanya lebih damai, dan perasaannya lebih nyaman. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga akan menggantikan musibah tersebut dengan kebaikan yang lebih besar.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ummu Salamah, yang mengatakan : 'Aku mendengar Rasulullah bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ ، فَيَقُولُ : { إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ } ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي ، وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا ، إِلَّا أࣤجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ ، وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Artinya : "Tiada seorang hamba yang mendapat musibah, lalu dia mengucapkan 'Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala disebabkan musibahku ini dan gantilah ia dengan yang lebih baik dari padanya,' melainkan Allah memberinya pahala atas musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik daripadanya."
Ummu Salamah berkata, "Ketika Abu Salamah wafat, aku pun mengucapkan seperti yang diperintahkan padaku oleh Rasulullah, maka Allah menggantikan untukku yang lebih baik darinya, Rasulullah,"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuliakan Ummu Salamah dengan menikahkannya kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam karena sebelumnya ia bersabar dan mengucapkan kalimat Istirja' saat Abu Salamah wafat.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar