Menu

Sabtu, 14 September 2024

SURAT ABASA

ASBABUN NUZUL  SURAT ABASA
(Hikmah Dakwah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis 11 Rabi'ul-Awal 1446 H / 15 September 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Asbabun nuzul Surat Abasa menceritakan tentang hikmah dakwah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam kepada orang tanpa melihat status sosial. Surat Abasa sendiri terdiri dari 42 ayat. Surat ini termasuk golongan surat-surat Makkiyah dan diturunkan setelah surat An Najm. Dinamakan Abasa (Ia Bermuka Masam) karena diambil dari pernyataan Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Saat itu datanglah Abdullah bin Ummi Maktum, seorang sahabat yang Tunanetra yang mengharapkan agar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam membacakan kepadanya ayat-ayat Al-Qur'an yang telah diturunkan Allah Ta'ala.

Tetapi, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu. Lalu Allah mengingatkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam agar jangan bermuka masam. Allah Ta'ala menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam terhadap Ibnu Ummi Maktum.

Disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan dari Ummul Mu’minin, ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berikut ini :

أُنْزِلَ عَبَسَ وَتَوَلَّى فِي ابْنِ أُمِّ مَكْتُوْمٍ الأَعْمَى أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَقُوْلُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَرْشِدْنِي، وَعِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ عُظَمَاءِ الْمُشْرِكِيْنَ فَجَعَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْرِضُ عَنْهُ وَيُقْبِلُ عَلَى الآخَرِ وَيَقُوْلُ أَتَرَى بِمَا أَقُوْلُ بَأْسًا فَيَقُوْلُ لاَ فَفِي هَذَا أُنْزِلَ

Artinya : “Diturunkan ‘Abasa wa Tawallaa’ berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta, ia mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan berkata : ‘Wahai Rasulullah berilah saya bimbingan’. Sedangkan di sisi Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam saat itu ada salah seorang pembesar kaum musyrikin. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berpaling dari Ibnu Ummi Maktum dan berbalik ke arah lelaki pembesar musyrikin tersebut, lalu beliau berkata : ‘Apakah menurutmu apa yang aku sampaikan kepadamu ini baik?”, maka lelaki pembesar musyrikin itu menjawab : ‘Tidak’. Tentang peristiwa inilah turun surat ‘Abasa.” (HR At-Tirmidzi).

Disebutkan pula oleh Ibnu Jarir At-Thabari dalam tafsirnya yang Artinya berikut ini :

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berbicara dengan Utaibah ibnu Rabi’ah, Abu Jahal ibnu Hisyam, dan Al-Abbas ibnu Abdul Muttalib, saat itu beliau melayani mereka dan sangat menginginkan mereka beriman. Lalu tiba-tiba datanglah seorang lelaki buta bernama Ibnu Ummi Maktum, saat itu nabi sedang serius berbicara dengan mereka. Lalu Abdullah ibnu Ummi Maktum meminta agar diajari suatu ayat dari Al-Qur’an dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarilah aku dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadamu.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling dan bermuka masam terhadapnya serta tidak menyukai permintaannya, bahkan beliau kembali melayani pembicaraan dengan para tokoh musyrikin. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari pembicaraan dengan para tokoh musyrik itu dan hendak pulang ke rumah keluarganya, maka Allah menahan sebagian dari pandangan beliau dan menjadikan kepala beliau tertunduk, lalu turunlah kepadanya firman Allah yang menegur sikapnya itu: ‘Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberikan manfaat kepadanya?’ (QS.‘Abasa: 1-4)”.

Selain kisah di atas, dalam Surat Abasa ini dijelaskan pula tentang dalil-dalil yang menegaskan keesaan Allah dan keadaan manusia pada hari kiamat.

Ibnu Katsir meriwayatkan, bukan saja Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim yang membawakan riwayat ini, bahkan ada pula riwayat dari Urwah bin Zubair, Mujahid, Abu Malik dan Qatadah, dan Adh-Dhaahak dan Ibnu Zaid dan lain-lain; bahwa yang bermuka masam itu memang Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam sendiri dan orang buta itu memang Ibnu Ummi Maktum.

Sejak itu, Rasulullah makin menghormati Abdullah ibn Ummi Maktum apabila dia datang dan duduk di sisi beliau menanyakan hal ihwal keperluannya.

Abdullah bin Ummi Maktum adalah seorang sahabat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang terkenal. Satu-satunya orang buta yang turut hijrah dengan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam ke Madinah. Satu-satunya orang buta yang dua-tiga kali diangkat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menjadi wakilnya jadi Imam di Madinah jika beliau bepergian.

Hikmahnya adalah, dalam berdakwah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang didakwahi.

Beberapa Hikmah lainnya yang dapat kita petik dari Surat Abasa, antara lain :

  1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai semua makhluknya tanpa membeda-bedakan, baik yang kaya, miskin, tampan, cantik, cacat, atau berbadan lengkap.
  2. Pentingnya menghormati orang-orang yang mencari nasihat, meskipun mereka tampak kurang dihargai oleh masyarakat.
  3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Berkehendak untuk menghidupkan dan mematikan makhluk ciptaannya.
  4. Manusia yang tidak pernah bersyukur atas nikmat-Nya akan dicerca.

Surat Abasa merupakan surat Ke - 80 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 42 ayat. Nama Abasa diambil dari ayat pertama surat ini yang berarti "Ia Bermuka Masam". Surat ini diturunkan karena Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah ditegur oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena memperlihatkan wajahnya yang masam.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar