Menu

Jumat, 18 Oktober 2024

Kisah Hikmah Kehidupan (Episode 14)

TOBATNYA SANG PEMBEGAL

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu 16 Rabi'ul-Akhir 1446 H / 19 Oktober 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Ali bin Khasyram berkata, “Seorang tetangga al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah menceritakan, dulu al-Fudhail bin Iyadh membegal (merampok) sendirian. Suatu malam ia keluar untuk membegal, ternyata ia mendapati suatu kafilah (rombongan dagang) yang kemalaman. Seorang di antara mereka berkata kepada yang lainnya:’Mari kita kembali ke kampung itu, karena di hadapan kita ada seorang pembegal yang bernama al-Fudhail.’ Ketika al-Fudhail mendengarnya, ia menjadi gemetar lalu berkata:’Wahai sekalian manusia, aku al-Fudhail. Silahkan kalian lanjutkan perjalanan. Demi Allah, aku akan berusaha untuk tidak bermaksiat kepada Allah selamanya.’ Lalu ia kembali (bertaubat) dari jalan yang pernah ia tempuh (membegal).”

Diriwayatkan dari jalur lainnya bahwa ia (al-Fudhail) menjamu mereka (mengajak mereka bertamu ke rumahnya) pada malam itu, dan berkata, “Kalian aman dari al-Fudhail.” Lalu ia (al-Fudhail) keluar untuk mencari rumput untuk tunggangan mereka. Lalu ia kembali mendengarkan seseorang yang sedang membaca,

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَانَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلاَيَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ اْلأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ

”Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Q.S. Al-Hadiid: 16)

Ia menjawab, ”Benar, demi Allah, sudah tiba waktunya.” Ia pun mulai menangis dan beristighfar. Inilah awal taubatnya.

Ibrahim bin al-Asy’ats berkata, “Aku mendengar al-Fudhail pada suatu malam membaca surat Muhammad sambil menangis dan mengulang-ulang ayat ini,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَا أَخْبَارِكُمْ

”Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menampakkan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (QS. Muhammad: 31)

Ia mulai membaca firman-Nya:

وَنَبْلُوَا أَخْبَارِكُمْ

(Dan Kami menampakkan hal ihwalmu!) Ia terus mengulang-ulang ayat tersebut sembari berkata, ”Kami menampakkan hal ikhwal kami, jika Engkau menampakkan hal ihwal kami (di hadapan manusia) maka Engkau membuka aib kami dan menyibak tirai kami. Jika Engkau menyatakan hal ihwal kami, Engkau membinasakan kami dan mengazab kami.”

Aku mendengarnya berkata (kepada dirinya sendiri), ”Kamu berhias karena manusia, kamu bersandiwara untuk mereka, dan bersiap-siap untuk mereka. Kamu terus berbuat riya’ sehingga mereka mengakuimu sebagai orang shalih. Lantas mereka memenuhi berbagai kebutuhanmu, melonggarkan (melapangkan) untukmu tempat duduk dalam suatu majelis, dan memuliakanmu. Kerugianlah yang kamu peroleh; betapa buruk keadaanmu, jika demikian perihalmu!” Aku mendengarnya berkata, ”Jika kamu mampu agar tidak dikenal, lakukanlah. Tidak mengapa bila kamu tidak dikenal, tidak mengapa bila kamu tidak disanjung, dan tidak mengapa kamu dicela oleh manusia asalkan kamu terpuji di sisi Allah.”

Allahu Akbar! Semulia ini derajatnya, yakni jiwanya menjauhi harta duniawi dan dosa. Sampai-sampai jika engkau melakukan kebajikan, engkau tidak menginginkan seorang pun yang mengetahuinya. Bahkan seandainya orang-orang melihat segala kebajikanmu, maka engkau menilai perbuatanmu sebagai riya’. Betapa mengherankan apa yang dilakukan kaum yang dungu pada zaman ini! Yaitu para pengklaim, kaum yang melakukan kerusakan di muka bumi, dan kaum yang tiran lagi zhalim, mereka senang sanjungan, pujian, dan kemuliaan semu, yang menunjukkan kekosongan dan kekerasan dalam jiwa, ruh dan hati. Sungguh celakalah orang-orang yang keras hatinya dan orang-orang yang terpedaya.

Demi Allah, Mereka adalah manusia yang paling menderita; karena mereka menghalangi diri mereka merasakan lezatnya kedekatan dengan Allah, cinta karena Allah, dan menangis karena takut kepada Allah. Karena itulah, seorang shalih pernah ditanya tentang pernyataannya:”Seandainya para raja mengetahui Allah, lezatnya kedekatan dengan Allah, meninggalkan negeri yang penuh tipu daya, dan dengan berdzikir, maka kegembiraan akan berlangsung terus.”

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar