Menu

Selasa, 04 Januari 2022

 

MENAKLUKKAN KEKERASAN

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Rabu  3 Jumadil Akhir 1443 H / 5 Januari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Pemerintahan Islam laksana lautan hikmah tak bertepi. Salah satu bukti, ketika Amirul Mukminin, Umar bin Khattab, dinasihati dengan kata-kata yang tajam oleh seorang nenek. Saat itu, Umar bahkan dihentikan di tengah jalan. 

Setelah saling mengucap salam, si nenek berkata, ''Wahai Umar, dulu kamu dipanggil Umair di Pasar Ukkaz ketika bergulat dengan pemuda lain. Tak lama kemudian, kamu dipanggil Umar, dan kini jadi Amir Al Mukminin (pemimpin orang-orang beriman). Maka, bertakwalah dalam memimpin.''

Mendengarnya, pengawal Umar, Jarud al Abdi, tersinggung. Barangkali, dia merasa upaya mengingatkan masa lalu seorang Kepala Negara yang kelam dan penuh kekerasan adalah sebuah penghinaan. 

Sebaliknya, Umar tidak marah. Kepala Negara itu hanya butuh beberapa kalimat untuk meredakan kemarahan dan kekerasan aparatnya. ''Biarkan beliau Jarud. Tak tahukah engkau siapa dia? Dialah Khaulah binti Hakim yang perkataannya didengar Allah. Karena itu, Umar lebih wajib mendengarnya.''

Khaulah memang bintang dalam surat Al-Mujadilah setelah suaminya men-zhihar-nya (menyatakan istri serupa ibu). Firman-Nya,  

QS. Al-Mujadalah Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَادِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَتَشْتَكِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۖوَاللّٰهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ

Artinya : Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al-Mujadalah : 1).

Begitulah, hebatnya kuasa Kepala Negara. Dia mampu mencegah kemungkaran aparat hanya dengan perintah lisan. Sebab, berkuasa berarti mengayomi rakyat dan nanti mempertanggungjawabkannya di akhirat. Berkuasa untuk menolong yang lemah dan dizalimi agar tidak lagi dianiaya. Berkuasa bermakna mencegah yang kuat merobek-robek jiwa, kehormatan, dan harta yang lemah. Semuanya, mendatangkan pahala dan ridha-Nya. 

Pemerintah yang adil adalah golongan pertama yang mendapat perlindungan di hari kiamat saat tiada perlindungan kecuali dari-Nya (HR Bukhari). Apalagi, di masa Islam, relasi penguasa dengan rakyat adalah hubungan persaudaraan dan kasih sayang, bagaikan ayah dengan anaknya, laksana penggembala dengan gembalaannya. Penguasa bahkan senang dikritik karena bisa mencegahnya berbuat dosa. 

Jika tidak dilakukan pencegahan dan penghentian kekerasan oleh siapa pun, terutama oleh aparat negara, maka tanggung jawab terbesar berada pada pemegang kekuasaan terbesar. Jika kezaliman yang menimpa hewan yang jauh dari ibu kota dan penguasa tidak mengetahuinya saja akan ditanyai Allah di akhirat, apalagi jika kezaliman itu menimpa banyak manusia dan telah diketahui penguasa serta rakyat banyak. 

Bukankah Umar menyatakan dirinya takut jika seekor kambing di Sungai Furat, Irak, kelaparan? Imam Sufyan Ats-Tsauri menegaskan, ''Seperti Firaun menghancurkan Haman (menteri Firaun), maka Haman-lah penyebab binasanya Firaun.''

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar