Menu

Kamis, 06 Januari 2022

 MENCARI SOLUSI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Jum'at  5 Jumadil Akhir 1443 H / 7 Januari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Kita sering kali congkak, merasa benar sendiri dan tidak mengakui kesalahan, menyalahkan orang lain, dan tidak sadar bahwa kesalahan itu terkadang berawal dari kita. Kita dongakkan kepala dan kita rendah-rendahkan yang lainnya. Kita tuding makhluk di luar diri kita dan kita lupa untuk menuding diri sendiri.

Introspeksi tidak kita beri ruang. Konsep etika-filosofis Socrates sama sekali tidak kita jadikan sebagai pedoman : "Kenalilah Dirimu".

Kita sucikan diri sendiri, padahal kotoran yang sesungguhnya melekat pada diri kita. Firman Alloh (Q.S., Sn-Najam: 32).

فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى ࣖ

("...Fal tuzakku anfusakum wa huwa a'lamu bi man-ittaqa")

Artinya : ...... Janganlah kau sucikan dirimu! Hanya Tuhan yang paling tahu siapa yang bertaqwa. (Q.S., Sn-Najam: 32).

Besar Kepala adalah natijah dari sifat buruk di atas. Akal dan hati tidak lagi berfungsi, yang bergerak hanyalah egoisme. Biarpun ribuan orang memberi tahu kesalahan kita, kita akan tetap membusungkan dada dan berkata "saya benar dan saya pasti selalu benar". Entah, kekuatan apa yang bisa menyadarkan manusia yang telah mencapai kepada "Derajat" semacam itu. Mungkin kehancuran dari hasil kesalahannyalah yang dapat menyadarkannya.

Dalam hal ini, dialah yang menanggung kesalahan perbuatannya itu Seratus Persen. Tuhan sama sekali tidak bertanggung jawab. Tuhan telah membekali manusia dengan potensi Kebaikan dan Keburukan. Bekal itu murni diserahkan kepada manusia dan manusia bertanggung jawab dengan pilihan, dominasi sikap dan apa yang telah diperbuatnya. Alloh berfirman: (Q.S. Asy-Syams : 8)

فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ

("Fa alhamahs fujuraha wa taqwaha.) Qad aflaha man zakkahha wa qad khâba man dassahs". (Q.S. Asy-Syams : 8). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaan (kebaikan dan keburukan). Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. 

Sebagai antitesa dari sifat-sifat di atas, kita perlu mengedepankan sifat alternatif berupa rendah hati, selalu introspeksi dan siap mengakui kesalahan. Jika ratusan orang mengatakan bahwa perbuatan kita salah dan hati nurani kitapun mengatakan itu salah, seyogyanya kita tidak bersikeras untuk mengatakannya sebagai suatu kebenaran. 

Dalam konteks ke-Indonesiaan, sikap melemparkan kesalahan ke orang lain dan melupakan kesalahan diri sendiri adalah satu sikap yang membawa bencana bagi bangsa ini. Bangsa Indonesia terjangkiti sifat buruk membenarkan diri sendiri atau kelompok sendiri dan menyalahkan orang lain atau kelompok lain. Kita salahkan orang lain dan kita lupa bahwa kitapun kadang ikut andil di dalamnya. 

Bangsa Indonesia sibuk menyalahkan satu dengan yang lainnya, sedangkan problem yang seharusnya kita carikan solusi bersama, kita abaikan. 

Seyogyanya, kita punya kerendahan hati untuk mengakui kesalahan bersama dan memperbaikinya. Untuk selanjutnya, kita kedepankan pencarian solusi dari pada pencarian kesalahan. Di Renungan Ilir-Ilir Emha Ainun Najib berkata : "Masih tersediakah ruang di dada dan akal kepala kita untuk sesekali berkata kepada diri sendiri bahwa yang bersalah bukan hanya mereka, bahwa yang melakukan dosa bukan hanya dia, tapi juga kita".

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar