Menu

Sabtu, 05 Maret 2022

PENTINGNYA MENGETAHUI JALUR MENYEBARNYA ILMU ISLAM

الســلام عليكم ورحمة الله وبركات 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Ahad 3 Syakban 1443 / 6 Maret 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Persoalan utama yang menjadi ajang perlombaan manusia yang dapat membawa kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan kehidupan akhirat dan menjadi petunjuk untuk meraih kebahagiaan itu adalah ilmu yang bermanfaat dan amal saleh. Tidak ada kebahagiaan bagi seorang hamba, kecuali dengan kedua hal tersebut.

Keduanya adalah sarana untuk membagi manusia menjadi yang mendapat rahmat dan yang mendapat siksa. Dengan keduanya pula dapat dibedakan antara kebaikan dan kejahatan, ketakwan dan keingkaran, yang zalim dan yang dizalimi. Karena, ilmu selalu mengiringi perbuatan dan memberikannya syafaat dan kemuliaannya mengikuti kemuliaan objeknya. 

Oleh karena itu, ilmu yang paling utama adalah Ilmu Tauhid (Keesaan Allah), sedangkan ilmu yang paling bermanfaat adalah ilmu tentang hukum-hukum perbuatan Allah. Tidak ada jalan lain untuk mendapatkan dan meraih kedua cahayanya selain melalui cahayanya (Rasulullah) yang kesuciannya dibuktikan dengan dalil-dalil yang pasti (Qath'i), dan yang telah didengungkan oleh kitab-kitab langit mengenai kewajiban menaatinya dan mengikutinya. Ia adalah orang yang paling jujur dan dapat dipercaya yang tidak pernah berkata berdsarkan hawa nafsunya, kecuali perkataan itu adalah wahyu yang diturunkan kepadanya.

Pengetahuan yang diperoleh Rasulullah. terdiri atas dua macam : Pengetahuan yang diperoleh tanpa perantara dan yang melalui perantara. Mendapatkan pengetahuan secara langsung tanpa perantara dari Rasulullah adalah keuntungan dan kelebihan yang dimiliki sahabat-sahabat beliau, sehingga tidak ada orang lain sesudah generasi sahabat yang lebih dekat dengan beliau selain mereka. Generasi selanjutnya adalah orang-orang yang mengikuti jejak sahabat yang lurus dan metode mereka Yang Benar (Tabi'in), dan selanjutnya generasi yang datang kemudian yang ada kalanya condong ke kiri dan ke kanan, dan yang terputus hubungannya, yang kemudian terjebak dalam kesesatan dan terjerumus dalam kehancuran. 

Dengan demikian, generasi sahabat adalah orang-orang yang mendapatkan pengajaran langsung dari Rasulullah saw., yang mana sanad mereka dari Rasulullah dari Malaikat Jibril, dari Allah adalah sanad yang Sahih. Mereka menyampaikan wasiat dan ajarannya kepada para tabiin, dan para tabiin mengikuti jejak sahabat. Kemudian, dari tabiin diteruskan kepada tabi'it tabi'in yang menempuh jalan yang lurus, dan mereka dibandingkan dengan generasi sebelumnya adalah seperti disebutkan di dalam Firman Allah SWT QS. Al-Waqi'ah : 39--40

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ

39. segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, (QS. Al-Waqi'ah : 39)

وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ

40. dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian. (QS. Al-Waqi'ah : 40). 

Selanjutnya, lahirlah generasi imam pada abad ke-4 yang mendapatkan kedudukan utama, seperti disebutkan pada salah satu dari dua riwayat yang sahih dari Abu Sa'id, Ibnu Mas'ud, Abu Hurairah, Aisyah, dan Imran bin Hushain. Mereka mengikuti jejak pendahulu mereka dan tidak mendahulukan pendapatnya sendiri, akal pikirannya sendiri, taklid dan qiyas, sehinga Allah menjadikan mereka sebagai pembawa kebenaran dari generasi belakangan. Jika telah tampak bukti yang nyata, mereka mengambilnya. Jika Rasulullah memerintahkan sesuatu, mereka mengikutinya dan tidak mempertanyakan sesuatu yang sudah jelas petunjuknya. Nas-nasnya menjadi jelas di dalam dada mereka dan menjadi lebih besar di dalam jiwa mereka. Mereka tidak mendahulukan pendapat orang lain atau menentangnya dengan pendapatnya sendiri atau qiyas.

Generasi selanjutnya terpecah-pecah menjadi beberapa golongan yang merasa bangga dengan apa yang mereka miliki masing-masing. Fanatisme golongan dijadikan agama mereka. Materi menjadi urusan mereka, dan sebagian yang lain merasa cukup dengan taklid (mengikuti sesuatu tanpa alasan yang jelas), dan mereka berkata, "Kami telah menemukan nenek moyang kami seperti itu dn kami mengikuti jejak mereka." Imam Syafii mengatakan, orang-orang sepakat bahwa mereka adalah orang yang membuat sunah Rasullah tanpa sumber dari siapa pun. Abu Umar dan lama lain mengatakan bahwa ilmu adalah suatu pengetahuan tentang kebenaran yang berdasarkan dalil (bukti), dan orang-orang tidak berbeda pendapat bahwa ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dari suatu dalil, sedangkan pengetahuan tanpa dalil adalah taklid. 

Kesepakatan ini telah mengeluarkan golongan fanatik yang mengikuti hawa nafsu dan yang bertaklid buta (muqallid) dari kelompok ulama. Jatuhnya mereka adalah karena kesempurnaan yang dicapai oleh golongan yang mewarisi para nabi, dan ulama adalah pewaris para nabi. Maka, orang yang mengambil ilmu yang telah diwariskan para nabi, ia akan memperoleh keuntungan yang besar. Jika demikian, bagaimana orang-orang yang berijtihad dan berusaha keras menolak ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. dan menisbatkannya kepada orang-orang yang bertaklid dan menghabiskan umurnya hanya untuk mengikuti fanatisme dan hawa nafsu dan tidak merasa telah kehilangan kesempatan dapat menjadi golongan pewaris Rasulullah saw.? Demi Allah, itu adalah bencana yang melanda seluruh umat manusia dan membelenggu hati. Anak-anak menjadi dewasa dengan berdasarkan pada hal itu dan orang-orang dewasa menjadi tua, dan karena itu pula Al-Qur'an menjadi ditinggalkan. 

Oleh karena itu, mengikuti jalan dan petunjuk yang berasal dari para ulama yang sumbernya dari sumber-sumber yang sahih adalah memperoleh ilmu pengetahuan Islam yang benar. Mereka yang memahami Islam bukan dari ulama yang mengikuti para imam yang sudah dikenal kesahihannya, mereka tidak lain adalah mengikuti pemahaman-pemahaman para ulama yang berpendapat dengan hawa nafsunya.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar