Menu

Senin, 07 Maret 2022

HIJAB ANTARA MANUSIA DENGAN ALLAH
BAGIAN (1)

الســلام عليكم ورحمة الله وبركات 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Selasa 5 Syakban 1443 / 8 Maret 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

"Tidak ada hijab apapun antara engkau dengan Allah Ta’ala, akan tetapi yang menjadi hijabnya antara dugaanmu ada lagi sesuatu yang lain di samping Allah.” (dari Mutu Manikam Kitab Al Hikam Syekh Ahmad Atailah)

Segala sesuatu pada hakikatnya tidak ada. Yang wajib ada selain Allah Ta’ala. Hal selain itu tergantung kepada belas kasih Allah, hendak diadakan atau tidak, hendak diciptakan atau tidak.

Seorang ahli berkata : makhluk tidak dapat menjadi penghalang dan tidak dapat menjadi perantara. Makhluk hanyalah suatu bayangan, seperti bayangan pohon di dalam air. Bayangan pohon itu tidak dapat menjadi penghalang bagi perjalanan perahu. Oleh karena tidak ada penghalang antara Abid dengan Ma’bud. Hanya hamba sendiri yang merasa adanya penghalang tersebut dari bayangannya sendiri.

Saudaraku, apapun yang ada itu mutlak hanyalah makhluk Allah SWT, makhluk sesuka Allah, Dia yang Menciptakan, Dia Yang Membentuk, Dia Yang Memberi, Dia Yang Akan Mematikan, tidak ada satupun perbuatan makhluk atau manusia yang bisa menghalangi kehendak Allah SWT, Allahu Akbar. Terjadinya persoalan dalam hidup kita adalah kalau kita membesar-besarkan makhluk dan mengecilkan Allah. Ketika Atasan dianggap sebagai Pemberi Rejeki maka terjadilah bawahan Menjilat Atasan, ketika Pembeli dianggap sebagai pemberi rejeki akhirnya justru Pedagang Ditipu Pembeli, ketika Suami dianggap sebagai jalan kebahagiaan akibatnya bergantung kepada suami. Makin banyak kita bergantung kepada selain Allah, makin tidak tenang hidup ini, makin resah dan makin turun kualitas akhlaq kita, karena posisi yang sebenarnya adalah Allah Pencipta Alam Semesta, menciptakan manusia untuk mengabdi kepada Allah menciptakan dunia berikut isinya, Allah menciptakan semua, melayani kita supaya kita menghamba kepada Allah SWT.

Banyak orang yang jadi hina dan sengsara karena posisi dia menjadi pelayan budak dia, Allah menciptakan uang supaya kita dapat dekat dengan Allah lewat uang yang dititipkan, agar bisa bersadaqah, zakat dan menolong orang miskin dan fakir sehingga derajat dia akan meningkat di sisi Allah. Tapi banyak orang yang dirinya menjadi hamba uang, demi mencari uang dia sanggup berbuat licik, demi mencari uang dia mencuri, demi mendapatkan uang dia korupsi, padahal jauh sebelum kita dilahirkan rejeki kita sudah diciptakan oleh Allah SWT, Subhanallah, empat bulan di perut ibu sudah beres pembagian rejeki kita “ kita tidak disuruh mencari uang tapi “Waabtaghuu Min Fadlillaah “(petikan QS. Al Jumu'ah : 10) “Mencari karunia Allah” , rejeki yang barokah”.

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya : Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. (QS. Al Jumu'ah : 10)

Jadi orang tidak akan tenang dalam hidup, sebelum dia yakin makhluk itu hanya alat dari Allah untuk sampainya nikmat atau sampainya musibah, tidak ada satupun pembeli yang bisa menyampaikan rejeki kepada kita tanpa izin Allah, maka seorang pedagang yang ahli ma’rifat tidak ada selera untuk mengikat pembeli, yang dia selera adalah dia melakukan yang terbaik bagi pembeli, jadi atau tidak rejekinya sampai kepada dia, yang terpenting dengan berjualan dapat menjadi amal.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar