Menu

Minggu, 29 Mei 2022

SIAPA TEMANMU MENURUT PANDANGAN AL GHAZALI
(Bag 2) 


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Saudaraku...!

Hari ini Senin, 29 Syawal 1443 H / 30 Mei 2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Al-Qamah Al-‘Atharidi didalam wasiatnya kepada anaknya, ketika ia hampir meninggal dunia. Ia berkata: ”Hai anakku! Apabila datang keperluan bagimu untuk berteman dengan orang, maka bertemanlah dengan orang, dimana apabila engkau melayaninya, niscaya ia menjaga engkau! Dan jiikalau engkau menemaninya, niscaya ia menimbang dengan penghargaan akan engkau. Dan jikalau engkau memerlukan perbelanjaan, niscaya ia membelanjai engkau. Bertemanlah dengan orang, apabila engkau mengulurkan tanganmu kepadanya dengan kebajikan, niscaya iapun mengulurkannya. Jikalau ia melihat daripadamu kebajikan, niscaya diperkirakannya. Jikalau ia melihat kejahatan, niscaya ditutupkannya. Bertemanlah dengan orang, apabila engkau meminta padanya, niscaya diberikannya kepadamu. Dan kalau engkau berdiam diri, niscaya dimulainya memberikan kepadamu. Dan jikalau datang bencana kepadamu, niscaya ditolongnya kamu. Bertemanlah dengan orang, apabila engkau berkata, niscaya dibenarkannya perkataanmu. Dan kalau kamu berdua berusaha tentang sesuatu, niscaya dipentingkannya urusanmu. Dan kalau kamu berdua berselisih, niscaya diutamakannya kamu.” 

Ali RA bermadah :

”Temanmu yang sebenarnya, ialah orang yang ada bersamamu. Dan orang yang menyusahkan diriya, supaya ia bermanfaat kepadamu.  Pada waktu membimbangkan, Ia berkata terus terang kepadamu. Dia sendiri pecah berantakan, supaya kamu terkumpulkan selalu.” 

Berkata sebagian Ulama : Janganlah kamu berteman, selain dengan salah seorang dari dua : Orang yang engkau pelajari daripadanya, sesuatu tentang urusan agamamu. Maka ia memanfaatkan kepadamu. Atau orang yang engkau ajarkan sesuatu tentang urusan agamanya, lalu diterimanya daripadamu. Dan orang yang ketiga (orang yagn tidak engkau pelajari agama padanya dan tidak engkau ajari agama kepadanya), maka larilah daripadanya.” 

Berkata Ja’far Ash Shadiq RA : Janganlah engkau berteman dengan lima orang 

Pertama: Pendusta. Maka engkau berada dalam penipuannya. Dia adalah seumpama cahaya panas (fatamorgana), dekat kepadamu yang jauh dan jauh kepadamu yang dekat. 

Kedua: Orang dungu. Maka tidaklah engkau memperoleh daripadanya sesuatu. Ia mau mendatangkan manfaat kepadamu, lalu ia memelaratkan akan kamu. 

Ketiga: Ornag kikir. Maka ia putuskan daripada kamu, sesuatu yang kamu amat memerlukan kepadanya. 

Keempat: Orang pengecut. Maka ia akan menyerahkan kamu dan ia akan lari ketika menghadapi kesulitan. 

Kelima : orang fasiq. Maka ia akan menjual kamu dengan sesuap makanan atau kurang dari itu.!” 

Berkata Ibnu Abil Hawari : “Berkata kepadaku guruku Abu Sulaiman: “Hai Ahmad (nama dari Ibnu Abi Hawari) janganlah engkau berteman, selain dari salah seorang dari dua : Orang yang dapat engkau memperoleh manfaat padanya mengenai urusan duniamu. Atau orang yang dapat engkau menambahkan bersama dia dan memperoleh kemanfaatan dengan dia, mengenai urusan akhiratmu! Dan berurusan dengan orang yang lain daripada yang dua ini, adalah dungu sekali.” 

5. Tidak loba kepada Dunia.

Adapun berteman dengan dia adalah racun pembunuh. Karena tabiat (karakter) manusia ini, tertarik dan menyerupai. Duduk-duduk bersama dengan orang yang loba kepada dunia itu, dapat menggerakkan kelobaan. Dan duduk bersama orang yang zahid, dapat menggerakkan kezuhuidan di dunia. Karena itulah, tiada disukai berteman dengan orang-orang yang mencari dunia. Dan disunnahkah berteman, dengan orang-orang yang gemar akan akhirat

Berkata Ali RA : ”Hidupkanlah ketaatan dengan duduk-duduk bersama orang yang disegani.” 

Berkata Ahmad bin Hanbal RA: ”Tiada yang menjatuhkan aku ke dalam bencana, selain karena berteman dengan orang yang aku tidak malu kepadanya.” 

Berkata Lukman: ”Hai anakku! Duduk-duduklah dengan ulama dan berdesak-desaklah kepada mereka dengan kedua lututmu. Karena sesungguhnya hati itu hidup, dengan pengetahuan tinggi (ilmu hikmah), sebagaimana tanah mati hidup dengan banjir dari hujan.” 

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a :

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu :

Karuniakanlah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَاوَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

🙏🙏


Sumber : kafemuslimah.com
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar