Menu

Minggu, 21 Agustus 2022

JANJI PEMIMPIN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Senin, 24 Muharam 1444 H / 22  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Rasulullah SAW diakui dunia sebagai seorang pemimpin yang Jujur. Bila berjanji kepada masyarakat yang dipimpinnya, ia sesuai dengan tuntunan Allah SWT dalam Al Qur'an.

Alloh Subhanahu Wata Alla berfirman (QS. Al-Isra`: 34) 

وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا

Artinya :  Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Isra`: 34)

Menurut sebuah hadits riwayat Bukhari-Muslim, Rasulullah SAW pernah berjanji kepada Jabir. Kata Jabir, ''Rasulullah SAW berjanji kepadaku, sabdanya, 'Nanti kalau harta dari Bahrain datang, kau akan kuberi sekian dan sekian'. Ternyata harta yang disebutnya itu tidak kunjung datang sampai Rasulullah SAW wafat.

Dan ketika harta dari Bahrain itu datang (setelah Rasulullah SAW wafat), Abu Bakar menugasi seseorang menyampaikan pengumuman, 'Siapa yang pernah diberi janji oleh Rasulullah SAW atau meminjamkan sesuatu kepadanya, segeralah menghubungi kami'. Maka, aku (Jabir) segera datang menghubungi Abu Bakar dan menyampaikan janji Rasulullah SAW kepadaku. Lalu aku mengambil dua genggam tangan penuh, setelah dihitung ternyata ada 500. Akhirnya Abu Bakar menyuruh aku mengambilnya dua kali lipat.''

Itulah contoh janji pemimpin besar umat Islam. Sebenarnya Rasulullah SAW telah bebas dari pertanggungjawaban janji itu, karena dia telah wafat sebelum datang apa yang menjadi syarat untuk melaksanakan. 

Tapi, Abu Bakar sebagai ahli warisnya memandang perlu janji itu dipenuhi, karena saking menghormati janji yang dibuat Rasulullah SAW. Dari peristiwa di atas dapat dipahami bahwa Islam membenarkan umatnya berjanji memberi atau mengerjakan sesuatu kepada seseorang atau orang banyak, dikaitkan dengan keberhasilannya mencapai sesuatu atau kondisi tertentu. Namun, janji Rasulullah SAW itu tidak ada kaitannya dengan pencalonannya sebagai pemimpin. 

Adapun janji untuk memberi atau melakukan sesuatu ke satu pihak dikaitkan dengan keterpilihannya sebagai pemimpin, terkesan sebagai sebuah usaha merebut kekuasaan. Ingat kata Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah RA, "Sungguh kalian akan berebut pengaruh/jabatan atau kedudukan dalam pemerintahan, kelak di hari kiamat hal itu menjadikan kalian penuh penyesalan."

Besarnya tanggung jawab terhadap sebuah janji mengingatkan umat Islam agar hati-hati membuat janji. Jangan asal berjanji agar apa yang dituju dapat tercapai dan setelah itu janji tinggal janji. 

Cukup banyak contoh negatif di tengah masyarakat akibat seseorang atau sekelompok orang memungkiri janjinya. Tidak kurang dari kerugian orang yang menerima janji, yang berjanji mungkir pun dapat menerima risiko atau nasib buruk. Kepercayaan orang bisa semakin hilang, harga diri menjadi jatuh.

Ingatlah Firman Allah, Surat Almaidah ayat 1, ''Hai orang-orang yang beriman, penuhilah setiap kamu berjanji.'' Kekeliruan Bani Israil di zaman Nabi Musa antara lain adalah sikap memungkiri janji. Untuk diwaspadai umat Islam, Rasulullah SAW pernah berkata, "Tanda orang munafik ada tiga. Pertama berkata dusta, kedua bila diberi kepercayaan ia khianat, dan ketiga bila berjanji ia mungkiri."

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu : Karuniailah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan di Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar