Menu

Senin, 16 Januari 2023

PRINSIP-PRINSIP DASAR KEIMANAN
(RUKUN IMAN)
Iman Kepada Para Hari Akhir
(Bagian 1)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini  Selasa, 25 Jumadil Akhir  1444 H / 17 Januari  2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Hari Akhir adalah hari Kiamat, di mana seluruh manusia dibangkitkan pada hari itu untuk dihisab dan dibalas. Hari itu disebut Hari Akhir, karena tidak ada hari lagi setelahnya. Pada hari itulah Penghuni Surga dan Penghuni Neraka masing-masing menetap di tempatnya. 

Iman kepada hari Akhir memiliki Tiga Unsur : 

1. Mengimani Ba’ts (Kebangkitan), yaitu menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal ketika tiupan Sangkakala yang kedua kali. Pada waktu itu semua manusia bangkit untuk menghadap Rabb Alam Semesta dengan tidak beralas kaki, bertelanjang, dan tidak disunat. 

Allah berfirman (QS. Al Anbiyaa : 104)

يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ

Artinya : “(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiyaa : 104) 

Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, ditunjukkan oleh Al Kitab, Sunnah dan Ijma’ Umat Islam. Allah berfirman, (QS. Al Mu’minun : 16) : 

ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ

Artinya “Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat.” (QS. Al Mu’minun : 16)

Nabi Muhammad juga bersabda :

“Di hari Kiamat seluruh manusia akan dihimpun dengan keadaan tidak beralas kaki dan tidak disunat." (HR. Bukhari-Muslim)

Umat Islam sepakat akan adanya hari Kebangkitan karena hal itu sesuai dengan hikmah Allah yang mengembalikan ciptaan-Nya untuk diberi balasan terhadap segala yang telah diperintahkan-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Allah berfirman, (QS. Al Mu’minun : 115) : 

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: “Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun : 115)

Allah berfirman kepada Rasulullah, (QS. Al Qashash : 85) : 

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Artinya : “Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata” (QS. Al Qashash : 85)

2. Mengimani Hisab (Perhitungan) dan Jaza’ (Pembalasan) dengan meyakini bahwa seluruh perbuatan manusia akan dihisab dan dibalas. Hal ini dipaparkan dengan jelas di dalam Al Qur’an, Sunnah dan ijma’ (Kesepakatan) umat Islam.

Allah berfirman, (QS. Al Ghasyiyah : 25-26)  : 

اِنَّ اِلَيۡنَاۤ اِيَابَهُمۡۙ‏

Artinya “Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali, (QS. Al Ghasyiyah : 25) 

 ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم

Artinya : kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka.” (QS. Al Ghasyiyah : 26) 

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Artinya : “Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi balasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al An’am : 160) 

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ

Artinya : “Kami akan memasang Timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiyaa : 47)

Dari Ibnu Umar diriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda, yang artinya :

“Allah nanti akan mendekatkan orang mukmin, lalu meletakkan tutup dan menutupnya. Allah bertanya, “Apakah kamu tahu dosamu itu?” Ia menjawab, “Ya Rabbku.” Ketika ia sudah mengakui dosa-dosanya dan melihat dirinya telah binasa, Allah berfirman : “Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia dan sekarang Aku mengampuninya.” Kemudian diberikan kepada orang mukmin itu buku amal baiknya. Adapun orang-orang Kafir dan orang-orang Munafik, Allah memanggilnya di hadapan orang banyak. Mereka orang-orang yang mendustakan Rabbnya. Ketahuilah, laknat Allah itu untuk orang-orang yang Zhalim.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Nabi bersabda :

“Orang yang berniat melakukan satu kebaikan, lalu mengamalkannya, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan, sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan sampai beberapa lipat lagi. Barang siapa berniat melakukan satu kejahatan, lalu mengamalkannya, maka Allah menulisnya satu kejahatan saja.”

Umat Islam telah sepakat tentang adanya Hisab dan Pembalasan amal karena itu sesuai dengan janji Allah. Sebagaimana kita ketahui, Allah telah menurunkan kitab-kitab, mengutus para rasul serta mewajibkan kepada manusia untuk menerima ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul Allah itu dan mengerjakan segala yang diwajibkannya. Dan Allah telah mewajibkan agar berperang melawan orang-orang yang menentang-Nya serta menghalalkan darah, keturunan, isteri dan harta benda mereka. Kalau tidak ada Hisab dan Balasan tentu hal ini hanya sia-sia belaka, dan Rabb Yang Maha Bijaksana, Maha Suci darinya. Allah telah mengisyaratkan hal itu dalam firman-Nya :

“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus Rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) Rasul-rasul (Kami), maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).” (QS. Al A’raaf : 6-7) 

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar