Menu

Jumat, 27 Januari 2023

INTROSPEKSI UNTUK KEHIDUPAN HARI ESOK
(Bag 2)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini  Sabtu, 6 Rajab 1444 H / 28 Januari  2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Apa yang masih kurang dalam diri kita, menyangkut Iman, Ilmu, dan Amal...? Lalu apa yang akan kita lakukan untuk hari-hari ke depan? Kita bisa memulainya dengan melakukan "Pengenalan Diri" (Ma'rifatunnafsi). Menurut Imam Al-Ghazali, pengetahuan tentang diri adalah kunci pengetahuan tentang Tuhan. Nabi SAW menyatakan, "Siapa yang mengetahui dirinya sendiri, akan mengetahui Tuhannya". 

Yang dimaksud "Mengetahui Diri", kata Al-Ghazali, bukanlah mengenali bentuk luar diri kita, bukan pula tentang sekadar tahu bahwa kalau kita lapar harus makan. Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya adalah pengetahuan tentang: siapakah Anda? Dari mana Kita datang? Kemana Kita pergi. Dimanakah sebenarnya kebahagiaan dan kesedihan? Demikian menurut Al-Ghazali. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu saja menuntun kita untuk Ma'rifatunnafsi (Mengenal Diri Sendiri) yang pada gilirannya mengarah pada Ma'rifatullah (Mengenal Allah). Jika kita sudah mengenal Allah SWT, tentunya keimanan kita pada-Nya pun akan semakin kuat. Jika sudah kuat Sikap Tauhid kita, insya Allah, Tingkat Ketakwaan pun akan meningkat, hasilnya adalah Kebahagiaan Dunia Akhirat. 

Barangkali, secara sederhana pertanyaan yang dikemukakan Al-Ghazali tadi dapat kita jawab : Kita adalah manusia, makhluk dan hamba Allah SWT yang harus mengabdi pada-Nya, Khalifah-Nya di muka bumi, dan Pengemban amanah-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam :

QS. Adh Dhaariyat [51] : 56;
QS. Al Bayyina [98] : 5; 
QS. Al Baqarah [2] : 21; 
QS. Al Ahzaab [33] : 72;
QS. Al Baqarah [2] : 30; 
QS. An Naml [27] : 62; 

QS. Faatir [35] : 39 ); Kita datang dari "Alam Ruh" untuk menjalani kehidupan dunia yang merupakan ajang ujian dari-Nya (QS. Al-Kahfi [18] : 7); kita akan pergi menuju "Alam Akhirat" Yang Kekal, untuk mempertanggungjawabkan segala amal yang kita pernah dilakukan. 

Jawaban sederhana atau singkat itu tentu saja membutuhkan penelaahan lebih jauh dan penggalian melalui Al-Qur’an dan Hadits, plus renungan untuk mencari kebenaran. Mengenal diri berarti mengetahui hakikat hidup dan tujuannya, termasuk mengetahui arti keberadaan kita di alam dunia ini. Orang yang "lupa diri" tentu akan mengabaikan status dan fungsinya di dunia ini. 

Ia tidak akan peduli tentang hakikat hidup, siapa dirinya, dan mengabaikan perintah dan larangan Tuhannya. MENGENAL diri juga bermakna mengenal siapa sebenarnya manusia. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang dimuliakan oleh-Nya, mempunyai kelebihan dibanding makhluk lain yaitu akal. Dengan akalnya manusia dapat memahami segala fenomena alam (ayat kauniyah), menerjemahkan dan mempraktekkan wahyu Allah SWT (ayat qauliyah), dan menciptakan kebudayaan untuk mengatasi persoalan hidup. Agar tidak berlaku sombong dan "sadar diri", salah satu cara adalah menyadari bahwa asal penciptaan kita adalah air mani. Dan, ketika mati tubuh manusia menyatu dengan tanah, tinggal tulang-belulang. Tubuh indah dan wajah tampan atau paras cantik berakhir sudah ketika mati. Sementara ruh kita kembali menghadap Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan kita, rezeki kita, amanat yang kita terima, termasuk sejauh mana implementasi perjanjian kita dengan Allah di "alam ruh" di mana kita mengakui Allah sebagai Tuhan (QS. Al A'raaf [7] : 172). Maka dari itu, "Hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan introspeksi) tentang apa-apa yang telah diperbuatnya untuk menghadapi hari esok (alam akhirat)" (QS. Al Hasr [59] : 18). 

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar