Menu

Rabu, 15 November 2023

RIDHO ALLAH TERGANTUNG PADA RIDHO ORANG TUA DAN SUAMI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Kamis, 2 Jumadil-Ula  1445 H /16 November 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Ridho Allah tergantung pada Ridho Orang Tua dan Suami. Ini prinsip penting dalam ajaran agama Islam untuk memperoleh surga-Nya. Dalam Islam, taat kepada orang tua adalah kewajiban yang tinggi, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan anak-anak untuk menghormati, memelihara, dan taat kepada orang tua.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain kepada-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (Al-Israa' ayat 23)

Selain itu, ketaatan kepada suami juga memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai ridho Allah. Terutama bagi wanita muslim yang sudah menikah. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam menegaskan bahwa suami memiliki kelebihan hak terhadap istri, dan ketaatan istri kepada suaminya merupakan bentuk ibadah. Oleh karena itu, menjalankan perintah suami dengan sepenuh hati adalah bagian dari pengabdian kepada Allah.

Ketaatan seorang istri kepada suami juga menciptakan ketentraman dan harmoni dalam rumah tangga. Ini merupakan salah satu aspek penting dalam mencari ridho Allah. Maka, dengan mengamalkan ketaatan kepada orang tua dan suami, seorang muslim diharapkan mendekatkan diri kepada Allah dan meraih berkah dalam kehidupannya.

Berikut ulasan singkat tentang Ridho Allah tergantung pada Ridho Orang Tua dan Suami.

Ridho Orang Tua

Ridho Allah tergantung pada Ridho Orang Tua merupakan ajaran dalam Islam yang penting dipahami. Ajaran ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang merupakan sabda Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan kepada umatnya bahwa untuk mencapai ridho Allah, mereka harus meraih ridho orang tua.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan anak dengan orang tua dalam agama Islam.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

Artinya : “Dari Abdullah bin Amr radliallahu `anhuma dari Nabi Shallallaahu `Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : "Ridho Allah terdapat pada ridho orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya orang tua." (HR. Tirmidzi)

Berbakti kepada orang tua, atau yang dalam Islam dikenal sebagai Birrul Walidain, dianggap sebagai kunci untuk mendatangkan keberkahan dalam hidup setiap Muslim. Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII menekankan bahwa menghormati orang tua adalah salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran.

Universitas Muhammadiyah Malang, menjelaskan hadits tersebut menjelaskan bahwa sebagai seorang anak, sangat dianjurkan untuk selalu patuh dan berbakti kepada orang tua. Tujuan utamanya agar terhindar dari murka Allah. Ini adalah bagian dari ketaatan yang harus ditanamkan dalam diri setiap Muslim terhadap orang tua mereka.

Cara berbakti kepada orang tua karena Ridho Allah tergantung pada Ridho Orang Tua, bisa dimulai dengan tidak menggunakan kata-kata kasar atau mengucapkan nada tinggi pada mereka. Selain itu, sangat penting bagi seorang anak untuk mengedepankan nilai-nilai etika dalam Islam saat berinteraksi dengan orang tua. Doa juga merupakan salah satu bentuk berbakti, karena dengan mendoakan orang tua, seorang anak mengharapkan kebaikan dan keberkahan bagi mereka.

"Termasuk Dosa Besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orang tuanya?" Beliau Shlallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Agar lebih memahami konsep Birrul Walidain, dapat merujuk pada buku berjudul Konsep Birrul Walidain yang ditulis oleh Luky Hasnijar. Dalam buku ini dijelaskan Birrul Walidain mencakup berbuat baik kepada kedua orang tua, memenuhi hak-hak mereka. Lalu, tetap taat kepada keduanya, melakukan tindakan yang membuat mereka senang, dan menjauhi perbuatan yang bisa menyakiti atau melanggar hak mereka.

Ridho Suami

Ridho Allah tergantung pada Ridho Suami merupakan aspek penting dalam kehidupan seorang muslimah, terutama bagi yang telah menikah. Ajaran ini dikutif dalam berbagai hadis yang menggariskan pentingnya ketaatan seorang istri kepada suaminya.

“Jika seorang perempuan selalu menjaga sholat lima waktu juga berpuasa sebulan pada Ramadhan, serta betul-betul menjaga dirinya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat kepada suaminya maka dikatakan pada perempuan yang memiliki sifat mulia ini: “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad)

Dalam buku Telaga Cinta Rasulullah karya Fuad Bawazir, Abdurrahman bin Auf, terdapat kutipan hadis yang menegaskan ridho Allah tergantung pada Ridho Suami. Bahwa taatnya seorang istri kepada suaminya adalah kunci menuju surga. Hal ini menunjukkan betapa besar nilai taat kepada suami dalam agama Islam.

Ketika seorang wanita muslimah telah menikah, dia menjadi utuh milik suaminya, bukan lagi ayahnya atau orang tuanya. Hak seorang suami atas istri berada di atas hak semua manusia, bahkan hak kedua orang tuanya. Oleh karena itu, taat kepada suami adalah kewajiban utama bagi seorang istri. Ketaatan ini tidak hanya mencerminkan penghormatan kepada suami, tetapi juga merupakan wujud penghormatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Seandainya aku (diperkenankan) memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, maka pasti aku akan perintahkan para wanita untuk bersujud kepada suaminya, dikarenakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjadikan bagi mereka (para suami) kelebihan hak terhadapnya.” (HR. Abu Daud)

Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam dalam hadisnya menyatakan bahwa suami memiliki kelebihan hak terhadap istri. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, beliau menyatakan jika beliau diizinkan memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, beliau pasti akan memerintahkan para wanita untuk bersujud kepada suami mereka. Hal ini menegaskan taat kepada suami merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah yang benar-benar harus dipahami.

Dalam buku Suamiku Surgaku karya Ummu Zahrani, dijelaskan ridho Allah tergantung pada Ridho Suami, maka taat kepada suami haruslah dilakukan dengan sepenuh hati. Ketaatan kepada suami bukan hanya sebagai tanda cinta, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Penting bagi istri untuk menyadari bahwa perintah suami, selama tidak mengarah kepada kemaksiatan, merupakan bentuk kasih sayang dan ketentraman dalam rumah tangga.

Meyakini taat kepada suami tidak hanya akan menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga, tetapi juga merupakan jalan menuju ridho Allah. Sebagai seorang istri, tidak menambah beban suami dengan menentang perintahnya, karena hal ini bisa menyebabkan konflik yang merugikan hubungan. Selalu diingat bahwa balasan bagi istri yang taat adalah Surga. Lalu, dalam menjalankan ketaatan ini, istri dapat menjadikan istri Rasulullah sebagai panutan, meneladani sikap tunduk dan penghormatan yang ditunjukkan oleh istri-istri Nabi.

Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat...
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar