Menu

Kamis, 30 November 2023

SUMBER SEGALA DOSA

TIGA PILAR UTAMA SUMBER SEGALA DOSA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Kamis, 17 Jumadil-Ula  1445 H /1 Desember 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Allah memberikan kepada manusia sifat baik dan tercela yang lebih dikenal dengan Akhlaq Al Mahmudah (Akhlak Yang Baik) dan Akhlaq Al Madzmumah.(Akhlak Tercela). Pertanyaan yang muncul adalah kita mau ke surga atau ke neraka?. Jika kita mengharapkan ke surga maka kita jauhi akhlaq al madzmumah. (akhlak tercela). Dalam kesempatan ini saya akan menguraikan diantara akhlak tercela yang bisa menyebabkan kesalahan dan merupakan sumber dari segala dosa, yaitu :

1. TAKABBUR (Sombong)
2. HASAD (Dengki)
3. TAMAK (Rakus atau Serakah)

Ketiga sifat tersebut oleh ummat muslim haruslah dijauhi agar terhindar dari kesalahan yang lebih besar.

1. TAKABBUR (Sombong)

Takabbur atau Sombong yang dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan Al-Kibr yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Orang sombong itu memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapapun. Dia memandang orang lain hina, rendah dan lain sebagainya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam sebuah hadits beliau :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Artinya : “Kesombongan adalah penolakan kebenaran dan pemikiran manusia .” [HR Muslim, tidak. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ûd]

Inilah yang membedakan Takabbur dari Sifat 'Ujub (membanggakan diri, silau dengan diri sendiri). Sifat 'ujub , hanya menertawakan diri sendiri tanpa meremehkan orang. Sedangkan takabbur, selain meremehkan diri sendiri juga meremehkan orang.

Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 18 :

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Artinya : “Dan janganlah kamu memesan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi puas diri.” (QS. Luqman " 18)

Dalam surat Al Hadiid ayat 23 disebutkan :

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ آتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Artinya : “Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Al Hadiid : 23)

Yang dimaksud dengan terlalu gembira : ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah.

Untuk menghilangkan kesombongan memanglah sangat sulit pada diri kita, namun ketika kita bisa instropeksi diri, insyaAllah kesombangan akan hilang dengan perlahan.

Dalam sebuah artikel disebutkan bahwa sebab-sebab kesombongan di antaranya adalah 'ujub, mengokohkan orang lain, suka menonjolkan diri (taraffu), dan mengikuti hawa nafsu.

'Ujub merupakan perkara yang membinasakan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :

شُحٌّ مُطَاعٌ وَهُوَيَ اْلمَرْءِ بِنَفْسِهِ ثَلا َثٌ مُهْلِكَاتٌ

Artinya : “Tiga hal yang membinasakan: sifat sukh (rakus dan bakhil) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan 'ujub seseorang terhadap dirinya sendiri.” [ Silsilah Shahihah , no. 1802]

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam juga bersabda, yang Artinya : “Ketika seorang laki-laki sedang bergaya dengan kesombongan berjalan dengan mengenakan dua burdahnya (jenis pakaian bergaris-garis; atau pakaian yang terbuat dari wol hitam), dia mengagumi dirinya sendiri, lalu Allah membenamkannya di dalam bumi, maka dia selalu terbenam ke bawah di dalam bumi sampai hari berhenti .” (HR. Bukhari, tidak. 5789; Muslim, tidak. 2088; dan ini lafazh muslim)

2. HASAD (Dengki)

Hasad atau Iri atau Dengki merupakan istilah yang hampir sama berarti menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan kenikmatan itu sudah disebut hasad, itulah iri. Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad hanyalah benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.” 

Hasad seperti inilah yang tercela. Ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menyukai kenikmatan orang lain hilang, maka ini tidak mengapa. Model Hasad kedua ini disebut oleh para ulama dengan ghibthoh . Yang tercela adalah hasad yang pertama.

Dari 'Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, yang Artinya : “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan kepadanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur'an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.”

3. TAMAK (Rakus atau Serakah)

Tamak atau yang lebih dikenal dengan istilah Rakus atau Serakah adalah suatu sifat ingin menguasai atau mendapatkan kebahagiaan lebih dari orang lain. Nama lain bagi sifat tamak ini adalah loba atau serakah. Pada umumnya, sifat tamak itu berkenaan dengan hal kepuasan dan kemewahan hidup didunia.

Tamak terhadap harta benda dengan jalan mengumpulkan harta benda dan kekayaan sebanyaknya. Tidak peduli apakah dengan cara yang halal mahupun dengan cara yang haram merampas hak orang lain, merugikan kepentingan umum dan sebagainya. 

Nabi Isa sebagaimana pernah mengatakan bahawa tamaknya manusia terhadap harta benda itu tak berubah seperti orang yang sedang minum minuman yang memabukkan semakin diminum semakin berkurang rasanya dan tak puas-puas. Barulah mereka akan berhenti minum jika sudah mabuk atau tidak sedar diri.

Sejarah telah menunjukkan bahwa tamak tehadap harta benda atau tamak terhadap kekuasaan itu tidak akan bertahan lama, dan pada tingkat terakhir pasti akan mengalami kehancuran karena tidak sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kemanusian. Islam mengendalikan hawa nafsu terhadap harta benda itu dengan mengadakan batasan.

Walllahu'alam Bishshowab
Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar