Menu

Minggu, 25 Februari 2024

KELUARGA

MANAGEMEN KELUARGA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin, 16 Sya'ban  1445 H /26 Februari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Rasulullah SAW bersabda :

''Seorang Suami adalah Pemimpin dalam keluarganya, dia akan dituntut dan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya (oleh Allah SWT). Seorang Istri adalah Pemimpin di rumah suaminya, dia akan dituntut atas kepemimpinannya. Seorang Khadam adalah pemimpin pada harta tuannya, dia akan dituntut atas kepemimpinannya. Seorang Anak adalah pemimpin harta ayahnya, dia akan dituntut atas kepemimpinannya.''

Hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim itu menjelaskan mengenai Manajemen Keluarga, bahwa di lingkungan keluarga terdapat pembagian tugas yang setiap individu bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diembannya. Kelak atas tugasnya itu mereka akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. 

Seorang Suami diposisikan sebagai Kepala Keluarga. Ini bukan karena menomorsatukan kaum lelaki, tetapi karena secara fisik dan mental mereka dianggap mampu memimpin keluarga dengan baik. Meskipun demikian, seorang suami tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap anggota keluarganya. 

Dia berkewajiban menafkahi, membina, dan membimbing mereka menjadi anggota keluarga yang baik dan mandiri. Dia juga diharuskan membela anggota keluarga yang lemah dan melindungi serta mengayominya, sehingga mereka merasa tenteram dan aman atas kepemimpinannya.

Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya sebagian dari kesempurnaan orang-orang Mukmin adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut (bijak) terhadap keluarganya. (HR Thabrani dan Hakim).

Seorang Istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya (keluarganya). Ini juga bukan berarti menomorduakan perempuan atau merendahkan kedudukannya, tetapi merupakan pembagian kerja dalam keluarga. Sebab, tidak mungkin dalam keluarga ada dua pemimpin utama.

Seorang Istri bertanggung jawab di rumahnya, karena pekerjaan tersebut biasanya sulit dikerjakan suami, apalagi jika suami juga pemimpin di masyarakat. Dalam beberapa fakta banyak terjadi seorang suami ditinggal wafat istrinya, lalu anak-anak mereka berantakan. Sebaliknya, banyak istri yang ditinggal mati suaminya, anak-anak mereka tetap baik karena secara kejiwaan ibu lebih dekat pada anak-anak. 

Sekalipun istri menjadi pemimpin di rumah suaminya, tidak berarti aktivitas di luar rumah terhalangi. Sepanjang tidak meninggalkan tanggung jawabnya di rumah dan bisa menjaga dirinya, mereka boleh beraktivitas di luar rumah. Dan, ternyata banyak kaum ibu yang sukses beraktivitas di luar dan sukses mengurus rumah tangga. 

Bisa jadi sebagian rumah tangga gagal dibangun karena sang istri enggan menunaikan tugasnya mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga, inginnya jadi kepala keluarga. Seorang khadam berkewajiban menunaikan tugasnya sebagai pekerja untuk meringankan beban berat tuannya. 

Demikian juga seorang anak yang sedang dalam pembinaan orang tua, dia berkewajiban membelanjakan harta pemberian orang tuanya sebaik mungkin demi kesuksesan mereka di masa depan. Kesuksesan menunaikan tugas masing-masing dalam keluarga itulah yang kelak akan membawa kebahagiaan keluarga.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar