Menu

Jumat, 15 Agustus 2025

MAKSIAT BAG-1

"MAKSIAT"
(Pengertian, Jenis dan Dampaknya Dalam Kehidupan Sehari-hari)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Sabtu 22 Syafar 1447 H /16 Agustus 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Hadirin yang dirahmati Allah....

1. Pengertian, Jenis dan Dampaknya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Maksiat
Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Dalam Islam, maksiat bukan hanya dilihat sebagai kesalahan moral, tetapi juga sebagai bentuk pelanggaran spiritual yang berdampak pada hati, jiwa dan masyarakat. Istilah Maksiat meliputi segala bentuk dosa, baik yang tampak maupun tersembunyi.

Jenis-jenis Maksiat 

Jenis-jenis Maksiat secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua : Maksiat Kepada Allah dan Maksiat Kepada Manusia. Maksiat kepada Allah termasuk syirik, meninggalkan salat, dan melanggar perintah agama. Sementara maksiat kepada manusia mencakup kebohongan, ghibah, mencuri, dan menyakiti orang lain.

Dampak Maksiat

Dampak sangat besar, baik secara individu maupun kolektif. Pada tingkat individu, maksiat dapat mengeraskan hati, menghilangkan rasa malu, dan menumpulkan nurani. Bahkan, menurut sebagian ulama, maksiat dapat menghalangi seseorang dari rezeki dan keberkahan hidup. Secara sosial, maksiat bisa menyebabkan kerusakan moral, krisis kepercayaan, serta meningkatnya kejahatan dan ketidakadilan.

Kesadaran akan bahaya maksiat menjadi langkah awal untuk menjaga diri. Dengan memahami bahwa setiap perbuatan buruk bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga mencederai hubungan dengan Allah, maka hati kita akan lebih waspada dalam bertindak.

2. Sebelum Berbuat Maksiat, Renungkan Hal Ini Dulu!

Pernahkah Anda memikirkan siapa sebenarnya yang memiliki bumi ini? Jawabannya tidak lain adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dari pemahaman ini, kita diingatkan akan posisi kita sebagai makhluk di dunia ini; kita hanyalah ciptaan-Nya.

Sebagai makhluk Allah, sudah seharusnya kita mematuhi perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Namun, kenyataannya tidak semua makhluk mampu mengikuti hal tersebut. Banyak di antara kita yang terjebak dalam perbuatan Maksiat.

Jika Anda merasa masih terjerumus dalam perbuatan Maksiat, luangkanlah waktu untuk merenung. Tanyakan pada diri sendiri, “Apakah Anda bisa hidup di tempat selain di bumi Allah?”, “Apakah Anda mampu bersembunyi dari Allah?”, “Apakah Anda dapat menunda kedatangan Malaikat kematian dengan mengatakan bahwa Anda belum siap?”, “Apakah Anda bisa menolak Malaikat yang akan membawa Anda menuju neraka?” Jawabannya pasti tidak.

Kita tidak memiliki kendali atas hal-hal tersebut. Kita hanyalah makhluk. Meskipun manusia dianggap sebagai makhluk yang paling mulia dan memiliki kedudukan yang tertinggi di antara makhluk-makhluk lain, kita tetap tidak bisa mengontrol makhluk lain untuk memenuhi keinginan kita. Yang memiliki kendali penuh atas semua yang ada di alam semesta ini adalah Allah. Tidak ada yang bisa menggantikannya dengan paksa.

Maka pertanyaannya adalah: mengapa kita masih melakukan perbuatan Maksiat kepada Allah? Apakah kita tidak percaya akan azab-Nya? Apakah kita ragu akan adanya hari pembalasan? Apakah kita tidak takut akan hari pembalasan, apakah sudah cukup bekal untuk menghadapinya.

3. Bahaya Maksiat : Mengikis Iman dan Mengundang Murka Allah

Maksiat tidak hanya berdampak pada dunia, tapi juga mengancam diri Kita pada keselamatan akhirat. Salah satu bahaya terbesarnya adalah mengikis Iman secara perlahan. Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa "Maksiat seperti racun yang menyebar diam-diam dalam hati hingga akhirnya membunuh kepekaan spiritual seseorang".

Ketika seseorang terbiasa berbuat Maksiat, hatinya menjadi keras dan jauh dari cahaya hidayah. Bahkan, ia bisa sampai pada titik di mana dosa terasa ringan dan biasa. Inilah yang disebut sebagai “Matinya Hati”, sebuah kondisi yang sangat berbahaya dan sulit disembuhkan tanpa pertolongan Allah.

Selain itu, Maksiat bisa mengundang murka Allah. Dalam Al-Qur’an dan Hadits disebutkan bahwa umat-umat terdahulu dibinasakan karena Maksiat yang mereka lakukan terus-menerus tanpa taubat. Ini menjadi peringatan keras bahwa Allah tidak membiarkan Maksiat tanpa konsekuensi.

Dampak buruk Maksiat juga bisa terasa dalam bentuk kegelisahan hati, ketidaktenangan hidup, rusaknya hubungan sosial, hingga terhalangnya do'a. Oleh karena itu, menjauhi Maksiat bukan hanya perintah agama, tapi juga kebutuhan jiwa yang ingin hidup tenang dan bermakna.
Wallahu 'Alam Bishshawab...

Wallahu 'Alam Bishshawab...

Bersambung bagian ke 4........

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Artikel Abah Luky
Edit:  Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar