TASBIH, TAHMID DAN TAKBIR
(Tiga Kalimat Dzikir)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Kamis 13 Syafar 1447 H /7 Agustus 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Kemarin Rabu 12 Syafar 1447 H /6 Agustus 2025, kita sudah sampai pada :
1.1. Bacaan dan Waktu Utama untuk Membaca Tasbih : Panduan Praktis Untuk Kita Sebagai Muslim
1.2. Manfaat Membiasakan Tasbih dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bagaimana kelanjutannya mari kita simak bersama uraian tentang Ketiga Kalimat Dzikir berikutnya.
TASBIH
1.3. Tasbih dalam Al-Qur’an dan Hadist : Dzikir yang Menggetarkan Langit
Tasbih bukan sekadar ucapan pujian, tetapi merupakan dzikir agung yang mendapat tempat istimewa dalam Al-Qur’an dan hadist. Kalimat “Subhanallah”, yang berarti “Maha Suci Allah”, bukan hanya ungkapan lisan, melainkan juga pancaran keyakinan dalam hati bahwa Allah bebas dari segala kekurangan dan kesalahan. Dalam teks-teks suci Islam, tasbih disebut sebagai dzikir para malaikat, para nabi, dan bahkan seluruh makhluk ciptaan Allah.
Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang menyebutkan pentingnya Tasbih. Salah satunya adalah QS. Al-Isra’ ayat 44 : “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti Tasbih mereka.” Ayat ini menunjukkan bahwa Tasbih bukan hanya ibadah manusia, tapi juga bagian dari fitrah seluruh ciptaan-Nya.
Banyak Nabi juga disebutkan sebagai ahli tasbih. Nabi Yunus Alahis Sallam, misalnya, saat berada di perut ikan paus, berdoa dengan kalimat tasbih: “La ilaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minaz-zhalimin” (QS. Al-Anbiya : 87). Doa ini menunjukkan bahwa Tasbih juga menjadi sarana untuk memohon ampun dan keluar dari kesulitan.
Dalam hadist Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam, Tasbih termasuk dalam empat kalimat dzikir utama: “Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar.” Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa kalimat-kalimat ini adalah kalimat yang paling dicintai oleh Allah. Ini memperlihatkan bahwa Tasbih bukan hanya bentuk pujian, tapi juga wujud kedekatan dan kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya.
Nabi juga mengajarkan umatnya untuk memperbanyak tasbih dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dzikir setelah salat. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan agar setelah selesai salat, seseorang membaca “Subhanallah” sebanyak 33 kali. Ini menjadi bagian dari wirid yang ringan diucapkan, namun besar pahalanya.
Menariknya, Tasbih juga disebut dalam konteks pembersihan jiwa dan hati. Dalam hadis, Nabi bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan ‘Subhanallah wa bihamdihi’ seratus kali dalam sehari, maka dosa-dosanya diampuni walaupun sebanyak buih di lautan.” Ini menjadi pengingat bahwa tasbih adalah sarana pembersih spiritual yang sangat kuat.
Dalam pandangan ulama, Tasbih memiliki makna yang dalam : ia bukan hanya menafikan segala bentuk kekurangan dari Allah, tetapi juga menyucikan hati dari kecenderungan untuk menyalahkan takdir. Dengan bertasbih, seorang Muslim menegaskan bahwa semua ketetapan Allah adalah sempurna, dan tugas manusia hanyalah tunduk dan ridha.
Melalui Al-Qur’an dan hadist, kita belajar bahwa tasbih bukan hanya kalimat dzikir biasa. Ia adalah kalimat yang menggetarkan langit, menenangkan jiwa, dan menjadi tanda dari iman yang hidup. Maka, siapa yang membiasakan diri dengan Tasbih, ia sedang berjalan di jalan para Nabi, Malaikat, dan makhluk langit yang senantiasa memuji dan mensucikan Tuhannya.
1.4. Makna dan Keutamaan Tasbih : Mensucikan Allah dalam Setiap Nafas
Tasbih adalah bentuk dzikir yang paling dasar dan mendalam dalam Islam. Kata ini berasal dari akar kata sb-ḥ dalam bahasa Arab, yang berarti menyucikan atau menyucikan Allah dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Kalimat Tasbih yang paling umum diucapkan adalah “Subhanallah”, yang artinya “Maha Suci Allah.” Dengan kalimat ini, seorang Muslim mengakui bahwa Allah bebas dari segala sifat yang tidak layak bagi-Nya.
Tasbih adalah bagian penting dalam dzikir yang sehari-hari diucapkan umat Islam. Ia bukan hanya pujian, tetapi pernyataan iman bahwa Allah adalah Zat yang sempurna dalam segala hal. Saat seseorang berkata Subhanallah, ia sedang menegaskan bahwa Allah tidak seperti makhluk, tidak memiliki kekurangan, dan tidak bisa disamakan dengan apapun.
Keutamaan Tasbih sangat besar. Dalam berbagai hadis, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa kalimat Tasbih adalah salah satu dzikir terbaik. Rasulullah bersabda, “Kalimat yang paling dicintai Allah adalah: Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar.” (HR.Muslim). Kalimat-kalimat ini ringan di lisan, namun berat di timbangan amal.
Tasbih juga menjadi bagian dari rangkaian dzikir setelah shalat yang dianjurkan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Bersamaan dengan Tahmid dan Takbir, Tasbih diucapkan 33 kali sebagai bentuk pengingat diri dan penyucian jiwa setelah menunaikan kewajiban kepada Allah. Tidak hanya setelah salat, tasbih juga dianjurkan di waktu pagi dan sore sebagai bagian dari wirid harian yang mendekatkan hati kepada Allah.
Lebih dari itu, Tasbih juga menjadi penenang hati. Saat seseorang sedang gelisah, kecewa, atau tertekan, mengucapkan Subhanallah bisa menjadi bentuk pengungsi terbaik. Karena dalam kalimat ini, ada keikhlasan dan penyerahan diri yang total bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah, dan bahwa Allah Maha Suci dari kesalahan.
Tasbih juga menjadi penghapus dosa. Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa siapa pun yang mengucapkan Subhanallah wa bihamdih seratus kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan diampuni, meskipun sebanyak buih di lautan. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa kepada hamba-Nya yang senantiasa berdzikir.
Lebih menarik lagi, semua makhluk di alam semesta ini juga bertasbih kepada Allah. Dalam QS. Al-Isra' ayat 44, Allah berfirman "bahwa langit, bumi, dan segala isinya bertasbih kepada-Nya, meskipun manusia tidak dapat memahami cara mereka bertasbih. Ini menunjukkan bahwa tasbih adalah fitrah makhluk dalam menyucikan Sang Pencipta".
Dengan memahami makna dan keutamaan Tasbih, kita bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bukan hanya di lisan, tapi juga dalam perasaan dan perbuatan. Karena sesungguhnya, orang yang paling tenang dan damai adalah mereka yang selalu mensucikan Allah dalam setiap nafasnya.
Wallahu 'Alam Bishshawab...
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga segenap pembaca.
Bersambung ............
Barokallah Fikum... Semoga Bermanfaat.
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel Abah Luky
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar