Menu

Rabu, 24 Juli 2024

KEMBALI KEPADA ALLAH

KEMBALI KEPADA ALLAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis 19 Muharam 1446 H /25 Juli 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Kehidupan dunia sejatinya adalah perjalanan manusia menuju atau kembali kepada Allah, asalnya. Namun, manusia sering kali lupa diri dan tujuannya karena tergoda nikmatnya kehidupan dan gemerlapnya dunia. Oleh karena itu, Allah mengingatkan dalam  Alquran, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS Az-Zumar [39] : 54).

وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

Artinya : "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong." (QS Az-Zumar [39] : 54).

Manusia tidak tahu ia akan dilahirkan di mana atau siapa yang melahirkannya. Tapi, ada fitrah dalam dirinya yang telah ditetapkan Allah. Bahwa ia hidup untuk tujuan tertentu dan oleh karena itu ia akan melewati sebuah jalan ke arah itu. Ada kesadaran dalam dirinya tentang Allah, Sang Pencipta. Tapi, kehidupan dunia kerap membuatnya lupa segalanya. Ia lupa dari mana berasal dan akan ke mana ia berjalan.

Allah dan Rasulullah mengingatkan dan menegaskan, manusia pada hakikatnya tengah berjalan menuju Allah. Dunia, menurut Rasulullah, sekadar tempat berteduh, persinggahan sementara, sebelum lanjut ke tujuan akhir: Allah. Rasulullah bersabda, "Bagaimana aku bisa mencintai dunia? Sementara aku di dunia ini tak lain, kecuali seperti seorang pengendara yang mencari tempat teduh di bawah pohon untuk beristirahat sejenak, lalu meninggalkannya." (HR At-Tirmidzi).

Dikisahkan, Jabir bin Abdullah pernah bersama Rasulullah. Tiba-tiba, datang laki-laki berwajah cerah, berambut rapi, berpakaian serbaputih. Kemudian, ia berkata kepada Rasulullah, "Salam, wahai Rasulullah. Apakah arti dunia ini?" Beliau menjawab, "Seperti impian orang yang tidur."

Ia bertanya lagi, "Apakah surga itu?" Beliau menjawab, "Sebagai ganti dunia bagi mereka yang mencarinya." Ia kembali bertanya, "Siapa sebaik-baik manusia?" Beliau menjawab, "Orang yang mentaati Allah."

Ia bertanya lagi, Bagaimana sikap yang baik di dunia ini? Beliau menjawab, "Berkemas-kemaslah seperti orang yang mengejar kafilah". Ia bertanya lagi, "Berapa jarak antara dunia dan akhirat?" Beliau menjawab, "Sekejap mata." Setelah itu, ia pun pergi dan tidak kelihatan lagi. Rasulullah bersabda kepada para sahabat, "Laki-laki itu adalah Jibril. Ia datang untuk menjauhkanmu dari dunia dan mencintai akhirat." (HR Al-Hakim).

Allah adalah tujuan sesungguhnya perjalanan manusia. Kesadaran ini akan menjadikan perjalanan manusia lebih berarti dengan banyak beribadah dan beramal saleh. Berarti tidak hanya bagi dirinya, tapi juga orang lain. Ia akan berjalan di muka bumi dengan menebarkan kebaikan kepada apa pun.

Bahkan, kepada orang yang berbuat jahat atau ingin mencelakakannya. Seluruh anggota badannya didedikasikan untuk kebaikan karena itulah yang akan dipersembahkan kepada Allah ketika ia bertemu dengan-Nya.

Tak ada manusia yang sempurna. Dalam perjalanan di dunia akan ada kesalahan dan kekeliruan. Tapi, seperti kata Nabi, sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertobat dan memperbaiki diri. Selain itu, Allah juga Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Dia juga Maha Penyayang. Dia akan selalu menyeru hamba-Nya, mengingatkannya untuk kembali kepada-Nya dengan jiwa yang tenang, sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS Al-Fajr [89] : 27-30).

(27) يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ

27. Hai jiwa yang tenang.

  (28) ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً

28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya

 (29) فَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِى

29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

 (30) وَٱدْخُلِى جَنَّتِى

30. dan masuklah ke dalam surga-Ku."
(QS Al-Fajr [89] : 27-30).

Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, "Kembalilah kamu kepada balasan Tuhanmu dan kepada pemuliaan-Nya dalam keadaan ridha dengan apa yang Allah sediakan untukmu dan Allah pun ridha terhadap dirimu."

Imam Al-Baghawi dalam kitab Tafsir-nya mengatakan, Wahai jiwa yang tenang terhadap dunia, kembalilah kepada Allah dengan meninggalkan dunia tersebut. Kembali kepada Allah dengan menempuh jalan menuju akhirat. Kembali kepada Allah bukan sekadar pulang tanpa membawa apa-apa, melainkan kembali dengan bekal amal shaleh di dunia.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

--------------NB--------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar