TASBIH, TAHMID DAN TAKBIR
(Tiga Kalimat Dzikir)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Rabu 12 Syafar 1447 H /6 Agustus 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Tasbih, Tahmid, dan Takbir adalah Tiga Kalimat Dzikir yang sering diamalkan umat Muslim. Tasbih adalah bacaan "Subhanallah" yang berarti "Maha Suci Allah". Tahmid adalah bacaan "Alhamdulillah" yang berarti "Segala puji bagi Allah". Takbir adalah bacaan "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Maha Besar".
Saudaraku yang dirahmati Allah, tidak ada salahnya jika kita sebagai muslim mengetahui lebih mendalam Ketiga Kalimat Dzikir yang sering kita amalkan setelah selesai sholat. Mari kita simak bersama satu persatu uraian tentang Ketiga Kalimat Dzikir tersebut.
I. TASBIH
1.1. Bacaan dan Waktu Utama untuk Membaca Tasbih : Panduan Praktis Untuk Kita Sebagai Muslim
Tasbih merupakan salah satu dzikir utama dalam Islam, yang dilakukan dengan mengucapkan kalimat "Subhanallah” sebagai bentuk penyucian terhadap Allah dari segala kekurangan. Dzikir ini tidak hanya dapat dilakukan kapan saja, tapi juga memiliki waktu-waktu yang sangat dianjurkan agar manfaatnya lebih terasa secara spiritual. Memahami bacaan dan waktu utama untuk bertasbih sangat penting agar kita bisa menjadikannya bagian dari rutinitas harian.
Bacaan tasbih yang paling dasar adalah “Subhanallah”, yang artinya “Maha Suci Allah.” Dalam praktiknya, kalimat ini sering digabungkan dengan pujian lainnya, seperti dalam bacaan :
“Subhanallah wa bihamdih” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya)
“Subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah yang Maha Agung)
Gabungan ini digunakan dalam banyak dzikir harian, termasuk dalam dzikir pagi-sore dan setelah salat wajib.
Salah satu waktu terbaik untuk bertasbih adalah setelah salat fardhu. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan untuk membaca “Subhanallah” sebanyak 33 kali setelah shalat, bersama dengan tahmid dan takbir, sehingga totalnya menjadi 99. Ini merupakan wirid sederhana yang sangat dianjurkan dan dikenal sebagai dzikir tasbih tahlil. Sebagian ulama bahkan menambahkan bacaan ke-100 sebagai penutup: “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir.”
Waktu Pagi dan Sore hari juga sangat dianjurkan untuk bertasbih, terutama sebagai bagian dari dzikir harian yang diajarkan Nabi. Tasbih di waktu pagi membantu menenangkan hati sebelum memulai aktivitas, sementara tasbih di sore hari menjadi penutup yang menenangkan setelah seharian berjuang menghadapi berbagai urusan dunia.
Tasbih juga dianjurkan saat bangun tidur. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan do'a bangun tidur yang diawali dengan pujian: “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur”. Meskipun ini bukan lafaz tasbih langsung, kebiasaan membuka hari dengan dzikir adalah cara ideal untuk menjaga hati tetap dekat dengan Allah, dan tasbih bisa menjadi bagian dari rutinitas tersebut.
Waktu lain yang sangat istimewa untuk tasbih adalah di tengah malam atau saat qiyamul lail. Di momen hening ini, dzikir kepada Allah terasa lebih khusyuk, dan tasbih bisa menjadi pembuka atau pengiring salat malam. Kalimat “Subhanallah” yang diucapkan dengan hati bersih akan menjadi penenang jiwa dan sumber energi spiritual yang mendalam.
Tasbih juga tidak terbatas pada waktu-waktu formal. Ketika menyaksikan sesuatu yang menakjubkan, saat merasa takut, atau ketika terhindar dari musibah, kita dianjurkan bertasbih. Misalnya, saat melihat pemandangan indah, kita bisa spontan berkata “Subhanallah!” sebagai bentuk pengakuan akan kebesaran ciptaan-Nya.
Dengan memahami waktu-waktu utama ini, kita bisa mengintegrasikan tasbih dalam keseharian, baik di sela-sela aktivitas maupun di waktu ibadah khusus. Tidak ada batasan tempat dan keadaan, selama hati kita hadir dan lisan kita sadar akan makna dari kalimat tersebut. Karena sejatinya, tasbih bukan hanya dzikir di bibir, tapi cara hidup seorang Muslim yang selalu menyucikan Allah dalam segala keadaan.
1.2. Manfaat Membiasakan Tasbih dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tasbih bukan sekedar rangkaian kata yang diucapkan dalam ibadah, melainkan sebuah amalan yang mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan seorang muslim, baik dari sisi spiritual, psikologis, maupun sosial. Kalimat Subhanallah, yang berarti “Maha Suci Allah”, mengandung kekuatan ruhani yang luar biasa jika dibaca dengan penuh penghayatan dan dibiasakan dalam aktivitas harian.
Salah satu manfaat paling utama dari Tasbih adalah membersihkan hati dan jiwa. Dalam dunia yang penuh dengan kesibukan, kecemasan, dan godaan bahkan berbagai kebohongan, hati manusia sering kali dipenuhi oleh pikiran negatif dan perasaan yang tidak menentu. Dengan memperbanyak Tasbih, seseorang diajak untuk kembali kepada Allah dan mengingat bahwa hanya Dia yang Maha Sempurna. Kalimat Tasbih menjadi penyeimbang yang menenangkan jiwa dan mendinginkan amarah.
Tasbih juga membantu meningkatkan kesadaran spiritual. Saat kita bertasbih, kita sedang menyucikan diri dari segala sifat kekurangan, sekaligus menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang lemah. Ini menumbuhkan sikap Tawadhu (rendah hati), karena seseorang tidak lagi memandang dirinya sebagai pusat segalanya, melainkan bagian kecil dari kehendak dan rencana Ilahi.
Secara Psikologis, membiasakan Tasbih juga membawa efek positif dalam menghadapi tekanan hidup. Kalimat Tasbih mengajarkan kita untuk menerima keadaan dengan ikhlas dan percaya bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari kebijaksanaan Allah. Dalam keadaan sedih atau kecewa, mengucapkan Subhanallah dapat menjadi penenang yang membuat hati lebih lapang.
Di sisi lain, Tasbih juga berfungsi sebagai pengingat atas kebesaran dan kekuasaan Allah. Ketika seseorang menyaksikan keindahan alam, melihat keajaiban kehidupan, atau mengalami kejadian luar biasa, Tasbih menjadi respon alami yang menghubungkan rasa takjub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ini melatih hati untuk selalu melihat dunia dengan kacamata iman.
Manfaat Sosial dari Tasbih juga tak bisa diabaikan. Orang yang rajin berdzikir, termasuk dengan membaca Tasbih, cenderung lebih sabar, tenang, dan bijak dalam do'a. Ia mudah menahan emosi, tidak sombong saat berhasil, dan tidak putus asa saat gagal. Sifat-sifat ini menjadikan seseorang lebih mudah diterima dan dihormati dalam lingkungannya.
Selain itu, membiasakan Tasbih juga berarti memperbanyak pahala dengan amal yang ringan. Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda bahwa kalimat “Subhanallah wa bihamdih” yang diucapkan seratus kali dalam sehari akan menghapus dosa, meski sebanyak buih di lautan. Dzikir ini tidak memerlukan waktu lama, bisa dilakukan sambil berjalan, duduk, atau bahkan bekerja—namun pahalanya sangat besar.
Dengan menjadikan Tasbih sebagai kebiasaan dzikir sehari-hari, kita tidak hanya menjaga hubungan dengan Allah, tapi juga menjaga ketenangan diri, memperbaiki sikap, dan menumbuhkan jiwa yang penuh syukur. Tasbih bukan sekadar lafaz, tapi gaya hidup yang membawa kedamaian lahir dan batin.
Wallahu 'Alam Bishshawab...
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga segenap pembaca.
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel Abah Luky
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar