Menu

Minggu, 17 Agustus 2025

SHAF SALAT

POSISI ANAK KECIL DI SHAF SALAT ORANG DEWASA
Oleh: Farid Nu'man Hasan, SS., M.Sos.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin 24 Syafar 1447 H /18 Agustus 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Hadirin yang dirahmati Allah....

Anak kecil, ada dua macam: mumayyiz dan ghairu mumayyiz

Mumayyiz, oleh para ulama diartikan seorang anak kecil yang sudah memahami pembicaraan dan dia mampu menjawabnya. Sedangkan ghairu mumayyiz belum mampu.

Mayoritas ulama mengatakan usia mumayyiz itu tujuh tahun dan/atau lebih, berdasarkan hadis:

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ

Perintahkan anak-anak kalian melaksanakan salat di saat mereka berusia tujuh tahun. [HR. Abu Dawud No. 495, hasan]

Sebagian lain mengatakan usia mumayyiz tidak ada patokan baku, asalkan dia sudah bisa membedakan siang dan malam, waktu salat, dan memahami pembicaraan kepadanya. 

Bagi anak yang sudah mumayyiz, maka dia boleh bersama shaf orang dewasa bahkan menjadi imamnya, khususnya dalam salat sunah.

Ini berdasarkan hadis Amru bin Salamah Radhiallahu ‘Anhu:

فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ, وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا»، قَالَ: فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ قُرْآنًا مِنِّي, فَقَدَّمُونِي, وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ

“Jika sudah masuk waktu salat maka azanlah salah seorang kalian, dan tunjuk yang paling banyak hafalannya sebagai imam kalian.” Amru bin Salamah berkata: “Mereka melihat-lihat tapi tidak seorang pun yang hafalan Al-Qur’annya lebih banyak dibanding aku, lalu mereka memintaku maju menjadi imam, saat itu berusia enam atau tujuh tahun.” [HR. Al Bukhari No. 4302]

Mayoritas ulama mengatakan kebolehan anak kecil jadi imam salat hanyalah pada salat sunah, sebab salat fardu mereka belum diwajibkan. Tidak sah salat menjadi makmumnya orang yang belum wajib salat. 

Imam Asy Syafi’i mengatakan kebolehan itu berlaku untuk salat fardu dan sunah sekaligus, karena hadis di atas tidak menunjukkan khusus buat salat sunah. 

Maka, jika anak mumayyiz sudah boleh menjadi imamnya orang dewasa, maka apalagi sekadar berbaris bersama shaf orang dewasa. 

Adapun anak kecil yang masih ghairu mumayyiz, maka tidak dibenarkan berada di shaf orang dewasa, sebab keberadaannya dianggap seperti tidak ada, mereka juga belum wajib salat. Ini merupakan pendapat empat mazhab. 

Jika keberadaan anak kecil justru mengganggu salat orang dewasa, gaduh misalnya, maka sebaiknya mereka tidak dibawa. Sebagian ulama memakruhkan membawa anak-anak ke masjid karena hal ini, dan juga hadis:

جَنِّبُوا مَسَاجِدَكُمْ صِبْيَانَكُمْ وَمَجَانِينَكُمْ

Jauhkan masjid-masjid kalian dari anak-anak kalian dan orang gila. [H.R. Ibnu Majah, Al Baihaqi, dan lain-lain)]

Namun para imam hadis menyatakan kedha’ifan hadis ini.

Sementara jika anak-anak itu bisa diatur, tidak gaduh, tidak apa-apa mereka ke masjid dengan shafnya tersendiri di belakang orang dewasa berdasarkan hadis Abu Dawud, atau boleh di ujung shaf sebagaimana yang dijelaskan Imam Asy Syaukani. Wallahu A’lam.


===
Sumber: Alfahmu.id - Website Resmi Ustaz Farid Nu'man

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Artikel: https://asamuslim.id/posisi-anak-kecil-di-shaf-salat-orang-dewasa--
Edit:  Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar