Menu

Senin, 01 September 2025

QANAAH

BAHAGIA DENGAN SIKAP QANAAH


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Selasa 9 Rabi'ul-Awal 1447 H /2 September 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Hadirin yang dirahmati Allah....

Barangkali, kita semua pernah merasa seakan hidup yang kita jalani saat ini tidak seindah atau sebahagia seperti milik orang lain. Terkadang, kita cenderung melihat rumput tetangga yang terlihat lebih hijau dari rumput milik kita sendiri. Namun, kita perlu menyadari bahwa penilaian berdasarkan apa yang terlihat mata bisa sangat menipu, dan kebahagiaan sejati mungkin tidak selalu berada di sisi yang tampak paling indah.

Dalam budaya Jawa, terdapat sebuah pepatah yang mengatakan, “Urip iku mung sawang sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang.” Artinya, hidup itu sebenarnya hanya tentang melihat dan dilihat. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya fokus pada apa yang terlihat di permukaan. Sebaliknya, kita harus belajar bersikap Qanaah, yaitu sikap yang memungkinkan kita untuk merasa puas dengan apa yang kita miliki.

Setiap individu memiliki kehidupan mereka sendiri dengan kebahagiaan dan tantangannya masing-masing. Saat kita mulai menginginkan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain, seringkali kita lupa bahwa mungkin ada orang lain yang menginginkan kehidupan seperti yang kita jalani. Dengan demikian, membanding-bandingkan hidup orang lain dengan milik kita sendiri terasa sia-sia dan melelahkan.

Kita harus ingat bahwa dunia ini sangatlah berubah. Sesuatu yang terlihat indah dan menarik sebelum kita memilikinya, seringkali akan terasa biasa-biasa saja setelah kita mendapatkannya. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep qanaah dalam kehidupan kita.

Dalam “Al Qonaah” karya As Syaikh Abdullah bin Ibrahim Dawud, Qanaah dijelaskan sebagai sikap menerima dengan ridha pemberian Allah dalam kehidupan ini, baik itu sedikit atau banyak. Ini juga berarti kita meletakkan segala urusan kita dalam tangan Allah, karena Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk kita dan lebih penyayang terhadap kita daripada diri kita sendiri.

Bersikap Qanaah membawa kita pada kesyukuran. Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Quran, 

وَاِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕنۡ شَكَرۡتُمۡ لَاَزِيۡدَنَّـكُمۡ‌ وَلَٮِٕنۡ كَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِىۡ لَشَدِيۡدٌ

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'” (QS. Ibrahim : 7)

Dengan bersikap Qanaah dan bersyukur atas apa yang kita miliki, kita akan menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini. Mari tinggalkan perbandingan yang tidak berguna dan bukalah pintu menuju kebahagiaan yang sejati dengan bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.

Bahagia dengan sikap qanaah berarti meraih kebahagiaan dan ketenangan jiwa dengan menerima dan merasa cukup atas apa yang diberikan Allah SWT, tanpa bersikap tamak atau iri terhadap orang lain. Sikap ini membebaskan dari perasaan kurang dan selalu membanding-bandingkan, sehingga seseorang dapat hidup lebih bersyukur, optimis, dan fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup. 

Wallahu 'Alam Bishshawab...

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga segenap pembaca.

Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Artikel Abah Luky
Edit:  Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar