LIMA TAHAPAN KEHIDUPAN HARI AKHIR
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Rabu 10 Rabi'ul-Awal 1447 H /3 September 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Lima tahapan kehidupan setelah kematian secara berurutan dalam Islam adalah Yaumul Barzah (alam kubur), Yaumul Ba’ats (kebangkitan), Yaumul Mahsyar (perkumpulan di Padang Mahsyar), Yaumul Hisab (perhitungan amal), dan Yaumul Mizan (penimbangan amal) yang mengarah pada keputusan akhir di surga atau neraka
Nah, seperti dinukil dari buku Iman pada Hari Akhir oleh Topaji Pandu Barudin dan buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas IX yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, berikut penjelasan tentang 5 tahapan hari akhirat tersebut.
1. Alam Barzah
Barzah secara bahasa dapat diartikan sebagai pembatas atau dinding. Alam barzah dijadikan sebagai batas dan pintu gerbang antara dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: "Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (Q.S. al-Mukminun/23: 100)
Manusia yang telah meninggal akan ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir. Setelah itu mereka akan ditempatkan di alam barzah sambil menunggu hari kebangkitan tiba.
Untuk umat muslim yang melakukan amal baik semasa hidupnya akan mendapatkan nikmat kubur. Nikmat itu dapat berupa ketenangan dan kenyamanan seperti orang yang tertidur pulas.
Sedangkan, untuk mereka yang banyak melakukan dosa akan menerima siksa kubur. Hal itu akan membuat orang-orang ini gelisah di dalam kuburnya.
Pernyataan di atas juga diperkuat dengan firman-Nya yang berbunyi:
Artinya: "Dan janganlah kamu mengatakan orang- orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (Q.S. al-Baqarah/2: 154)
2. Hari Kebangkitan
Hari kebangkitan disebut juga dengan Yaumul-Ba'as. Kebangkitan tersebut ditandai dengan bunyi sangkakala kedua oleh Malaikat Israfil.
Semua manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur untuk menuju Padang Mahsyar pada waktu ini. Keadaan mereka bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Hal di atas sebagaimana yang pernah dijelaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
Artinya: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari kiamat) ada yang berjalan, ada yang berkendaraan, dan juga ada yang akan diseret di atas wajah kalian." (H.R. at-Tirmizi diriwayatkan oleh Bahz bin Hakim)
3. Hari Pengumpulan
Hari pengumpulan ini disebut Hasyr atau Yaumul Mahsyar. Semua manusia yang telah bangkit akan dikumpulkan di suatu tempat bernama Padang Mahsyar.
Rasulullah SAW menggambarkan Padang Mahsyar sebagai tanah lapang, rata dan berwarna putih. Tidak ada tempat berteduh, bahkan pepohonan sekalipun.
Padang tersebut adalah tempat manusia mempertanggungjawabkan perbuatannya semasa hidup. Mereka akan menerima catatan amal mereka selama di dunia.
Padang Mahsyar juga menjadi tempat manusia menunggu pengadilan dari Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya:
Artinya: "Dan bumi (Padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan." (Q.S. az-Zumar/39:69)
4. Hari Perhitungan dan Penimbangan Amal
Hari perhitungan amal manusia disebut dengan Yaumul Hisab. Sedangkan hari penimbangan amal disebut dengan Yaumul Mizan.
Umat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang akan dihisab lebih dulu. Pada waktu ini seluruh anggota tubuh akan bersaksi mempertanggungjawabkan semua yang pernah mereka lakukan selama hidup.
Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
Artinya: "Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S. an-Nur/24: 24)
Kemudian amal manusia akan ditimbang dari yang terkecil hingga yang terbesar. Tidak ada perbuatan baik maupun buruk yang akan terlewat dari penimbangan ini, sebagaimana dalam ayat:
Artinya: "Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan." (Q.S. al-Anbiya'/21:47)
5. Yaumul Jaza
Tahapan terakhir yang dilalui manusia adalah hari pembalasan yang disebut Yaumul Jaza. Semua perbuatan baik dan buruk manusia tidak akan luput dari pembalasan sekecil apapun itu.
Penjelasan ini telah ada dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
Artinya: "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (Q.S. az-Zalzalah [99]: 7-8)
Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia akan mendapatkan balasan setelah amalnya dihitung atau ditimbang.
Manusia yang timbangan kebaikannya berat, maka akan mendapatkan balasan kenikmatan berupa surga. Sebaliknya, mereka yang timbangan kebaikannya ringan akan ditempatkan di neraka.
Bentuk Perilaku Iman kepada Hari Akhir
Seorang muslim yang beriman kepada hari akhir harus selalu bermuhasabah diri. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemaksiatan dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nah untuk itu, berikut bentuk perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir , antara lain:
1. Menyadari Kehidupan Hanya Sementara
Seorang muslim harus senantiasa menyadari bahwa dunia ini hanya bersifat sementara. Semua makhluk yang ada di dalamnya akan mati dan kembali kepada Sang Pencipta.
Justru kehidupan yang kekal ada di alam akhirat. Untuk itu, manusia selalu diingatkan untuk memperbanyak amal dan perbuatan baik selama mereka hidup.
2. Meyakini Surga dan Neraka
Meyakini keberadaan surga dan neraka juga merupakan bentuk perilaku mengimani hari akhir. Selain itu, mengingat keduanya juga dapat meningkatkan motivasi untuk beribadah, dan terus berbuat baik.
3. Semangat dan Ikhlas dalam Beribadah
Umat muslim yang mengimani hari akhir percaya bahwa amal kebaikan mereka akan dihitung. Hal ini membuat mereka akan terus ikhlas melakukan amal saleh untuk bekal di hari akhir nanti.
4. Senantiasa Berdoa dan Memohon Ampun
Keyakinan pada hari akhir dapat memotivasi umat muslim untuk senantiasa berdoa serta memohon ampun. Mereka yang percaya akan menganggap Allah SWT adalah tempat meminta yang sebaik-baiknya.
Selain amal baik, mereka juga menyadari amal buruk dapat dihisab di akhirat kelak. Oleh karena itu, mereka akan memperbanyak doa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Sumber https://www.detik.com/
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel Sumber https://www.detik.com/
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar