MEMAHAMI MAKNA JIHAD DAN MACAMNYA
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Kamis 11 Rabi'ul-Awal 1447 H /4 September 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Memahami
jihad sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW berarti mengartikan "jihad"
sebagai perjuangan sungguh-sungguh untuk kebaikan, bukan sekadar perang fisik,
yang mencakup perjuangan melawan hawa nafsu (jihad an-nafs), menyebarkan ajaran
Islam melalui dakwah, membantu sesama, serta membela diri saat diserang secara
proporsional dan syar'i. Jihad juga harus didasarkan pada kesadaran,
pengetahuan, dan keridhaan Allah SWT, serta dapat melibatkan pengorbanan jiwa
dan harta untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Definisi
yang diberikan Abdurrahman ini menunjukkan bahwa pengertian jihad secara umum
adalah segala perbuatan seorang muslim yang dilakukan dengan segenap kemampuan
dan kesungguhannya untuk mencapai ridha Allah. Di sini dapat dipahami bahwa
hanya pengertian secara khususlah yang berkonotasi perang di medan pertempuran
yang tentu saja membutuhkan syarat-syarat khusus juga untuk merealisasikannya.
Makna
Jihad dalam Al-Qur’an
1. Jihad
Bermakna Perang. Pengertian jihad sebagai perang dapat kita lihat pada Surat
al-Tahrîm ayat 9 Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا
النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْۗ وَمَأْوٰىهُمْ
جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Artinya
: “Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan
bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS al-Tahrîm ayat 9)
Berdasarkan
redaksinya, ayat ini mudah untuk disalahartikan oleh orang-orang yang phobia
terhadap ajaran Islam. Hal ini karena pada redaksi “…. Perangilah orang-orang
kafir…” jika dipahami sekilas, maka akan menggambarkan bahwa di manapun ada
orang kafir dan munafik, mereka harus diperangi.
Namun
akan lain halnya jika dilihat lebih dalam lagi maksud dari ayat ini. Dalam
tafsir al-Marâghi disebutkan bahwa kata jihâd di sini mengandung tiga makna,
pertama jihad dengan pedang (saif), kedua jihad dengan argumentasi (hujjah),
dan yang ketiga jihad dengan dalil (burhân).
Terkait
dengan kata jihâd dalam ayat ini, Prof M Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah
mengatakan bahwa orang kafir dan munafik diperangi karena mereka sering
mengotori lingkungan dengan ide dan perbuatan-perbuatan mereka.
Dalam
penjelasan selanjutnya, ia mengatakan perang terhadap orang kafir dan munafik
dalam ayat ini adalah dengan hati, lisan, harta, jiwa, dan kemampuan apapun
yang dimiliki. Perintah ini ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, dan agar
diteladani oleh umatnya.
Kemudian
Shihab menyitir pendapat al-Thabathaba’i yang memahami jihâd dalam arti upaya
sungguh-sungguh untuk memperbaiki keadaan mereka (kafir), sehingga mereka
beriman dengan benar dan tulus, juga untuk menghindarkan gangguan dan ancaman
mereka.
Hal
ini dengan menjelaskan dan menyampaikan kebenaran kepada mereka. Apabila orang
kafir menerima dan percaya, maka misi dakwah tersampaikan. Dan bila mereka
menolak, jika gangguan dan ancaman orang kafir berlanjut, mereka diperangi. Di
sini bisa kita lihat betapa hati-hatinya Islam ketika menggunakan istilah
perang. Orang kafir tidak langsung diperangi hanya karena kekafiran mereka,
namun ada tahapan dakwah. Tahapan dakwah saja tidak cukup, mereka baru
diperangi kalau gangguan dan ancaman mereka berlanjut.
2. Jihad
Bermakna Moral. Adapun pengertian jihad sebagai jihad moral bisa kita jumpai dalam Surat al-Ankabût ayat 69. Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ
جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya
: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan Sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. al-Ankabût
ayat 69)
Menurut
Yusuf al-Qaradhawi jihad di sini adalah jihad moral yang meliputi jihad
terhadap hawa nafsu dan jihad melawan godaan setan. Sehingga jihad perang tidak
termasuk dalam ayat ini.
3. Jihad
Bermakna Dakwah. Jihad dalam makna dakwah terdapat dalam Surat al-Nahl ayat
110. Allah berfirman:
ثُمَّ
اِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِيْنَ هَاجَرُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا فُتِنُوْا ثُمَّ جَاهَدُوْا
وَصَبَرُوْاۚ اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya
: “Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah
sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya
Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS
al-Nahl ayat 110)
Terkait dengan ayat ini, Yusuf al-Qaradhawi berkomentar bahwa jihad dalam ayat ini adalah jihad dengan dakwah dan tablîgh, serta jihad dalam menanggung penderitaan dan kepayahan. Sebagaimana yang dilakukan Umat Muslim di Makkah sebelum berhijrah ke Habasyah.
Di Makkah, mereka mengalami penderitaan,
penindasan, pengepungan, dan penyiksaan. Sehingga, dengan segala bentuk
kepayahan yang dialami oleh Kaum Muslim, jihad dalam ayat ini juga mengandung
makna jihad sabar. (
Wallahu'alam Bishshowab
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel Abah Luky
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar