Menu

Kamis, 14 Oktober 2021

 

ANTARA PEMIMPIN DAN PENGUASA


  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini, Jum'at, 08 Rabiul Awal 1443 H / 15 Oktober 2021

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tidak ada kata Presiden atau Pemilu dalam Al Quran. Tetapi, pasti, bukan berarti Al Quran tidak mengaturnya. Dalam konteks politik kita, misalnya, kata presiden dalam Al Quran disebut dengan dua kata yang artinya sama, tapi secara substansial maknanya berbeda. Dua kata itu adalah Khalifah dan Imam. Dalam bahasa Indonesia, arti kedua kata itu sama : Pemimpin atau Penguasa. Tetapi secara substansial, maknanya berbeda.

Kata Khalifah berakar dari kata Khalafa, artinya, menunjuk pada seseorang yang berada "Di Belakang". Itulah sebabnya mengapa Khalifah dimaknai sebagai seseorang yang menggantikan tokoh yang ada 'di depan (pendahulunya)

Sedangkan kata Imam adalah orang yang ada "Di Depan". Kata ini sering dimaknai sebagai tokoh teladan: terdepan dalam segala laku kebaikan, santun, terpuji, bermoral tinggi, bijaksana, rendah hati, dan paling utama dalam Iman dan takwa. 

Kata Khalifah masih dibagi lagi dalam bentuk tunggal dan jamak. Dalam bentuk tunggal, misalnya, dapat ditemukan dalam Al-Baqarah ayat 30 : ''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi." Dalam bentuk jamak, Khalaif, disebut Empat Kali dalam Al Quran, dan Khulafa disebut Tiga Kali. Kata Imam dalam Al Quran disebut Tujuh Kali, dan istimewanya, makna dan konteksnya tidak sama. Tulisan ini merujuk pada Imam sebagai tokoh keagungan, tokoh segala tokoh yang dijadikan suri teladan bagi keturunannya dan seluruh umat manusia, yaitu Nabi Ibrahim. 

''Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu (Ibrahim) Imam bagi seluruh manusia.'' (QS Al Baqarah : 124). Ibrahim menjadi pemimpin (imam) langsung dari Allah, bukan melalui proses musyawarah (demokrasi atau pemilu). Begitu pula Nabi Muhammad SAW, yang seperti halnya Ibrahim, sebenarnya bisa memainkan peran penguasa dengan kekuasaan luar biasa besar, tapi lebih memilih menjadi "Pemimpin" saja. Dalam konteks politik, secara sederhana, pemimpin itu bisa Presiden dan Penguasa biasanya adalah Raja. Namun, tak sedikit Presiden yang memainkan peran sebagai Penguasa. Bahkan, Penguasa tunggal yang kekuasaannya tak bisa dikontrol oleh rakyat. Pemimpin dan Penguasa itu Dua Jabatan, Dua Tipe, Dua Amanat yang sering bertolak belakang.

Menurut tafsiran sederhana Emha Ainun Nadjib, Penguasa mengelola Kekuasaan Dirinya atas banyak orang, sedangkan Pemimpin mengelola Cinta dan Sistem Penyejahteraan. Namun secara umum, KH Azhar Basyir dan Prof. Dr. Quraish Shihab menyimpulkan : Al Quran menyebut Pemimpin (Khalifah) adalah, ''Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi ini, niscaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma'ruf (baik) dan mencegah perbuatan yang munkar.'' (QS Al-Hajj : 41). Makna sepotong ayat itu luas sekali, menyangkut Kewajiban menjalin hubungan kepada Allah, dengan masyarakat, alam semesta, berbuat baik, mencegah keburukan -- baik menurut agama, sosial, politik, maupun budaya. Benar, pemimpin seperti inilah yang seharusnya kita pilih untuk memimpin negara dan bangsa ini. (EH Kartanegara) 

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik

#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar