Menu

Senin, 25 Oktober 2021

 HIDUP MERAKYAT



 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini, Senin, 18 Rabiul Awal 1443 H / 25 Oktober 2021.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Rabi bin Ziyad mengunjungi kepala negaranya, Khalifah Umar bin Khattab. Usai dibuat heran dengan kesederhanaan rumah dan pakaian Umar, Rabi disuguhi makanan yang membuatnya sakit perut. Umar sering hanya makan roti dan kurma kering.

Maka, berkomentarlah Rabi, ''Wahai Amirul Mukminin, Andalah yang lebih berhak memperoleh makanan enak, pakaian halus, dan kendaraan bagus.'' Umar menjawab, ''Demi Allah, saya hanya menginginkan itu supaya lebih merakyat. Kita ini seperti Kaum Musafir yang dibiayai uang rakyat dari orang banyak. Lalu, bolehkah kita meminta dan memanfaatkan uang itu semaunya?''

Memang, demikianlah hakikat Uang Negara dan Uang Rakyat yang dipakai menggaji, menyediakan fasilitas dinas dan kehidupan para pejabat. Mereka diupah dan dibiayai segala urusan tugasnya untuk melayani sang pemilik Harta Sejati, yakni Rakyat, agar mereka Makmur dan Sejahtera. Tentu, tidak layak jika pakaian pelayan bagus, sementara pakaian majikannya lusuh, apalagi demi memuaskan pelayan si pemilik justru menderita. 

Hanya jika pemilik harta telah makmur, barulah pelayan pantas menikmati jerih payahnya, sebagaimana saat rakyat menderita para pemimpin ikut merasakannya. 

Sayang, pada saat penyelenggaraan urusan rakyat jauh dari Hukum dan Petunjuk Allah, menjauh pula para pembesar dari gaya hidup yang seperti rakyat. Bahkan, belum jadi pejabat pun sudah berlaku mewah saat di rumah, kantor, belanja, jalan-jalan, liburan atau berolahraga. Padahal, mereka tidak dituntut hingga seperti Umar yang misalnya menolak disuguhi kue lezat warga Uzbekistan hanya karena itu bukan makanan rakyat jelata. Juga tak sampai diminta menjahit pakaian dan mengesol sepatu sendiri, sebagaimana Rasulullah SAW.

Yang dituntut sebatas Menegakkan Kewajiban dan Meninggalkan Keharaman, tidak sampai didesak memperbanyak yang Sunnah, serta meninggalkan semua yang makruh dan sebagian besar yang mubah. Misal, segera menyantuni fakir miskin, anak yatim, dan telantar dari Kas Negara, serta tidak memanfaatkan negara demi kepentingan usaha keluarga. Umar pernah menyita ternak anaknya ke kas negara dan hanya mengembalikan modalnya.

Gaya Hidup Mewah para pembesar, apalagi gara-gara itu rakyat makin susah mencari biaya hidup, membiayai sekolah anak dan sebagainya, adalah tanda datangnya siksa-Nya. Firman Allah, ''Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku perkataan (siksa Kami), lalu Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (QS Al-Israa : 16).

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar