Menu

Jumat, 19 Agustus 2022

PEMIMPIN DALAM ISLAM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Sabtu, 22 Muharam 1444 H / 20  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Dalam ajaran Islam, memilih pemimpin adalah kewajiban agama yang tidak boleh diabaikan. Kata Rasulullah SAW, ''Tidak halal (dibenarkan) bagi tiga orang Muslim yang berdiam di suatu tempat, kecuali apabila mereka memilih dan mengangkat salah satu di antara mereka sebagai pemimpin.'' (HR Abu Daud).

Mengomentari hadits tersebut, ulama besar Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa mengangkat pemimpin atas urusan manusia adalah salah satu kewajiban terbesar agama. Dipandang dari ayat 56 surat An-Nisa' dan hadits di atas, maka partisipasi umat Islam dalam Kontestasi Pemilu merupakan suatu bagian ibadah kepada Allah SWT dan harus disadari bahwa keikutsertaan itu akan dipertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat kelak. Maka, dalam konteks memilih pemimpin tersebut Islam memberikan syarat-syarat seseorang layak dijadikan pemimpin antara lain : 

Pertama, Beragama Islam, Beriman, dan Bertakwa. Karena setiap kepemimpinan itu terkait erat dengan pencapaian suatu cita-cita, maka kepemimpinan itu harus berada di dalam genggaman tangan seorang pemimpin yang beriman kepada Allah. Allah SWT dengan tegas melarang kita untuk mengangkat atau menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin. Firman Allah SWT,  (QS Ali Imron : 28). 

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّٰهِ فِيْ شَيْءٍ اِلَّآ اَنْ تَتَّقُوْا مِنْهُمْ تُقٰىةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗ وَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ

Artinya : Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Barang siapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali. (QS Ali Imron : 28). 

Kedua, Mempunyai Moralitas Yang Baik, yaitu tidak gemar melakukan perbuatan dosa dan maksiat seperti korupsi, manipulasi, dusta, dan khianat. Para pemimpin itu hendaklah berakhlak terpuji, senantiasa berkata jujur, teguh memegang amanah, dan tidak suka bermaksiat kepada Allah. 

Ketiga, Berilmu Pengetahuan. Selayaknya seorang yang dipilih sebagai pemimpin mempunyai pengetahuan yang mencakup pengetahuan tentang administrasi negara, politik, hukum, dan yang terpenting adalah pengetahuan agama. Allah SWT menggambarkan prototipe pemimpin seperti itu dalam Firman Alloh Subhanahu Wata Alla  (QS Yusuf : 55) 

قَالَ اجْعَلْنِيْ عَلٰى خَزَاۤىِٕنِ الْاَرْضِۚ اِنِّيْ حَفِيْظٌ عَلِيْمٌ

Artinya : ''Berkata Yusuf, 'Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan'.''(QS Yusuf : 55) 

Keempat, mempunyai Kemampuan. Imam Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Ahkam As-Sulthaniyah mengatakan, ''Seorang pemimpin itu hendaknya seorang yang kokoh iman dan takwanya, mulia akhlaknya, dan mampu bersikap adil dan jujur, berilmu dan cerdas, mampu menjalankan tugas (kompeten) dan konsekuen (istiqamah) memikul tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya, sehat jasmani dan rohaninya, dan ia harus memiliki kemampuan dan keberanian untuk menegakkan keadilan serta melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar.'' 

Kelima, Mempunyai Kepedulian Yang Tinggi Terhadap Rakyat Dan Mempunyai Sifat kasih Sayang. Allah SWT berfirman, ' (QS At Taubah :128).

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Artinya :  ''Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan Keimanan dan Keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.'' (QS At Taubah :128).

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar