Menu

Senin, 21 November 2022

ISTIQOMAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Selasa 27 Rabiul Akhir 1444 H / 22 Nopember  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Meski Mukmin, orang sering lupa terhadap 'suratan' yang mesti dijalani, ketika dia masih bernama 'makhluq' yang diciptakan. Allahlah Sang Pencipta. Menurut Kanjeng Nabi, ada empat hal yang tidak dapat diupayakan: Kelahiran, Watak, Rezeki, dan Ajal. Allah yang menentukan kapan orang Lahir, mempunyai Watak seperti apa (yang kemudian menyebabkannya Celaka atau Bahagia, (Syaqiyyun am sa'iidun), Rezeki sebanyak Apa, dan Kapan dia akan Menerima Ajal. 

Kita masih beruntung, lahir pada saat lahan untuk menumpuk pahala tersedia dengan Lapang dan Beraneka Ragam. Bagaimana tidak, baru niat melakukan kebaikan saja, sudah dapat pahala. Jika benar-benar melakukan, sepuluh kali lipat akan kita terima. ''Barang siapa datang dengan kebaikan, maka baginya sepuluh kali lipat (pahala)."

Apalagi, konon, di negeri kita masih sangat banyak Saudara sebangsa yang berkenan menerima sedekah kita. Jika tidak ada materi yang akan kita sedekahkan, kita dapat saja dengan ketulusan menebarkan senyum di antara Saudara. Bukankah ada dhawuh : ''Idkhalus-sururi fi qalbil-mukmini shadaqoh" (Memasukkan kegembiraan di hati sesama orang beriman itu sedekah). 

Lebih-lebih jika kita dengan tulus ikhlas menebar pula salam ketika bertemu, berpapasan, dan berjumpa Saudara. Sederhana, hanya dengan menebarkan salam dan senyum dalam ketulusan, akan sangat membantu menumbuhkan kedamaian di antara sesama warga. Jika kedamaian kita jumpai di mana-mana, siapa yang akan dapat memecah-belah?. 

Tidak seorang pun. Sebaliknya, jika kebencian yang kita tebarkan, jika kejelekan yang kita ratakan, jika kebejatan yang kita kedepankan, jika paradigma kotor yang kita masyarakatkan, jika kedosaan yang kita pamerkan, maka kerusakanlah yang akan menjadi akibatnya. Siapa pun akan sulit mendapatkan rasa damai. Jika tidak ada rasa damai, kerukunan pun akan sulit dicapai. 

Tidak ada kerukunan, sama dengan merebaknya kekhawatiran, ketakutan, dan kesedihan. Padahal, barangkali, dambaan setiap makhluk manusia adalah terbebas dari rasa takut dan sedih. Al-Qur'an menawarkan kepada makhluk manusia "Cara" memperoleh pembebasan dari rasa takut dan sedih itu, dengan dua perilaku: mengucapkan "Robbuna Allah" dan "Istiqomah" Firman Alloh Subhanahu Wa Ta.alla (QS. Fussilat [41] : 30). 

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya :  Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fussilat [41] : 30)

Mengucapkan "Allah itu Tuhanku" dengan Lisan dan Hati, yang berarti zikir secara benar, akan menyemaikan ketenangan Firman Alloh Subhanahu Wa Ta.alla (QS. Ar-Ra'd [13] : 30).

كَذٰلِكَ اَرْسَلْنٰكَ فِيْٓ اُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَآ اُمَمٌ لِّتَتْلُوَا۟ عَلَيْهِمُ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُوْنَ بِالرَّحْمٰنِۗ قُلْ هُوَ رَبِّيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ مَتَابِ

Artinya : Demikianlah, Kami telah mengutus engkau (Muhammad) kepada suatu umat yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat, agar engkau bacakan kepada mereka (Al-Qur'an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka ingkar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat.” (QS. Ar-Ra'd [13] : 30).

Ketenangan yang menjadi pangkal solusi. Ketenangan yang menjadi akar bagi pemecahan kerumitan, pengurai keterbelitan tak kunjung usai. Istiqomah (yang boleh saja diartikan menjaga konsistensi) memang tidak mudah. Apalagi yang terbiasa dengan kesibukan beragam atau bahkan terbiasa berada di zona nyaman. 

Lebih sulit lagi jika Istiqomah harus berarti menjaga kepatuhan (taat) kepada Allah secara reflektif, tanpa mempertimbangkan Ruang dan Waktu, Teguh Pendirian, Paham Benar akan "Makna" perintah Allah dan menegakkannya dengan tulus ikhlas. 

Karena itu, menurut sebagian ulama, istiqomah dapat dilakukan dengan cara Gradual dan memilih yang "Ringan-ringan" saja dahulu. Oleh Kanjeng Nabi ditegaskan, ''Sebaik-baik urusan (Amal, Ibadah, Kebaikan Sosial, dll) adalah yang dilakukan secara terus-menerus, berkesinambungan, konsisten, tidak dong-tek, meskipun hanya sebesar biji zarah. (KH M Cholil Bisri)."

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

1 komentar:

  1. terimakasih pak atas sharingnya, semoga kita selalu diberikan kemudahan untuk belajar istiqomah.aamiin

    BalasHapus