Menu

Senin, 17 Juli 2023

AL KHAAFIDH

AL KHAAFIDH
(Yang Maha Merendahkan)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Selasa 30 Dzulhijah 1444 H /18 Juli 2023

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Asmaul Husna menjadi deretan nama Allah yang sarat Kebaikan dan Kemuliaan, karenanya sudah menjadi kewajiban manusia untuk mengetahui dan meneladani. Salah satu yang terangkum di dalamnya adalah Al Khaafidh artinya Maha Merendahkan atau Maha Menurunkan Derajat.

Bukanlah satu hal yang merugikan untuk mempelajari kemudian meneladani Asmaul Husna. Seseorang akan lebih dekat dengan Allah dan senantiasa merendah ketika sedang berhadapan dengan Sang Pencipta.

Muslim yang mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, harus mengetahui Al Khaafidh artinya Allah Maha Merendahkan atau Maha Menurunkan Derajat. Berikut ulasan tentang Asmaul Husna Al Khaafidh Artinya, Dalilnya dan Cara Meladaninya serta Keutamaannya, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Arti Asmaul Husna Al Khaafidh dalam

Asma Allah Al Khaafidh berakar dari bahasa Arab Klasik yang artinya merendahkan, melemahkan, menjadikan bersahaja, menurunkan kesombongan, mudah dihadapi melembutkan, memudahkan, dan membantu.

Secara bahasa berasal dari kata “Kha - Fa - Dha” yang berarti merendahkan. Allah Al Khaafidh artinya Allah merendahkan derajat siapa saja yang Dia kehendaki menurut hikmat kebijaksanaan-Nya.

Allah mampu merendahkan derajat orang musyrik dan orang kafir di akhirat dengan memasukkan mereka ke neraka sebagai balasan atas kekafirannya. Di dunia, Allah turunkan orang yang selama kehidupannya berkedudukan tinggi tetapi sering melanggar ajaran Islam.

Saat sudah di akhirat nanti, Allah menggolongkan orang tersebut ke dalam kelompok orang yang merugi.

Dalil tentang Asmaul Husna Al Khaafidh

Mengingat nama ini merupakan keistimewaan Sang Khalik, ada sejumlah firman Allah di dalam Al Quran yang membahasnya. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Dalam Surah Al-Waqi’ah Ayat 3 :

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ

Artinya : “(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).” (QS. Al Waqi'ah : 3)

2. Dalam Surah Ar Rahman Ayat 29 :

Rasulullah suatu hari ditanya tentang arti firman Allah berikut ini :

يَسْـَٔلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ

Artinya : “Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar Rahman : 29)

Rasulullah menjawab : ”Termasuk kesibukan-Nya adalah mengampuni dosa, menghilangkan keresahan, meninggikan kelompok-kelompok manusia, dan merendahkan yang lain”. [H.R. Ibnu Majah]

Dari hadits di atas, kita bisa menangkap makna bahwa Allah SWT tidak pernah berhenti beraktifitas. Dia senantiasa sibuk selain menjaga rotasi alam, juga mengatur kehidupan makhluk istimewa-Nya yaitu manusia.

Dia memberi ampunan pada siapa saja yang bertaubat kepada-Nya, menghilangkan kegelisahan orang-orang yang stres, meninggikan orang yang berprestasi, dan merendahkan manusia dengan berbagai sanksi sosial, moral, dan hukum.

Al-Qur’anul Karim telah menjelaskan kepada manusia tentang hukum yang berkaitan dengan kejatuhan, kebangkitan, dan ketinggian.

3. Dalam Surah At Tin Ayat 4 - 6 :

Yang Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; Maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.” (QS. At Tin : 4 - 6)

Walaupun memiliki makna arti yang sama dengan buah, Surat At Tin menjelaskan potensi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia begitu sempurna, perawakan sempurna, dan anggota tubuh lengkap. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang berilmu, dapat berbicara dan mendengar, bijaksana, juga sebagai alat untuk meluruskan perbedaan yang ada di bumi.

Akan tetapi, bukan berarti manusia tidak bisa menjadi makhluk yang hina. Manusia yang selalu menuruti hawa nafsunya bahkan bisa dinilai lebih rendah dari binatang dan Allah akan menurunkan derajat ke tingkat terendah.

4. Dalam Surah Al-Fajr Ayat 15-16 :

Ayat 15 :

فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ

Artinya : “Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” (QS. Al-Fajr : 15)

Ayat 16 :

وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ

Artinya : “Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” QS. Al-Fajr : 16)

Al-Qurthubi dalam al-Asmaul Husna turut mengingatkan mengenai maknanya.

"Ketahuilah bahwa yang direndahkan Allah adalah manusia yang terhindar dari taufiq dan pertolongan-Nya, yang diperintah oleh nafsunya, yang tidak memperoleh kebajikan dari Tuhannya. Apabila berusaha kembali kepada-Nya, ia tidak mendapatkan bisikan hati tentang kekuasaan-Nya".

Apabila berusaha mendengar bisikan-bisikan hatinya, ia tidak meraih percaya diri atau kelezatan dalam bermunajat dengan-Nya”.

Meneladani Asmaul Husna AL Khaafidh

Dengan maknanya sebagai Maha Merendahkan atau Maha Menurunkan Derajat, Allah menerapkan asas ‘reward and punishment’ demi menjaga kehidupan manusia di muka bumi tetap seimbang dan harmonis.

Ya, asas ini nyatanya tidak hanya berlaku di sekolah tetapi juga dalam hidup manusia. Hadiah akan diberikan kepada mereka yang berprestasi, sedang hukuman diberikan kepada mereka yang melanggar aturan.

Jika asas ini tak didapatkan di dunia, bisa jadi Allah akan memberikannya di akhirat kelak. Orang-orang yang beriman dan beramal shalih akan diangkat derajatnya dengan mendapat kedudukan yang tinggi (surga).

Bagi mereka yang kafir, musyrik, dan munafik akan diberi sanksi dengan hukuman neraka jahim. Allah menghinakan siapa saja yang layak mendapatkan kehinaan akibat perbuatannya.

Fadilah Zdikir Asmaul Husna Al Khaafidh

Mengamalkan Asma Allah ini usai melaksanakan shalat wajib. Barang siapa membaca yaa Khaafidh sebanyak 500 kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah dan kesulitan akan hilang.

Fadilah Asmaul Husna dzikir Al Khaafidh, niscaya Allah SWT berkenan mendatangkan hajat kita, dan kita akan aman dari musuh.

Kemudian dengan banyak berdzikir Al Khaafidh, maka dengan izin Allah SWT akan terbebas dari kejahatan musuh.

Al Khaafidh artinya Maha Merendahkan, maknanya yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kesombongan makhlukNya.

Kalau kita mau membaca lafaz Ya Khaafidh sebanyak 500 kali setiap hari dengan hati yang khuysuk dan tawadhu kepada Allah. Niscaya, Allah berkenan mendatangkan hajat kita, dan kita akan aman dari musuh dan sebaliknya orang yang memusuhi kita akan turun moril dan martabatnya dengan izin Allah.

Barokallahu Fikum......
Semoga Bermanfaat.
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar