Menu

Sabtu, 14 Oktober 2023

DZIKRULLAH

DZIKRULLAH

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini Ahad, 29 Rabi'ul-Awal  1445 H /15 Oktober 2023.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Dzikrullah sering diterjemahkan sebagai mengingat Allah, atau menyebut nama Allah. Tetapi, apakah hanya dengan mengingat dan menyebut nama Allah sudah cukup? Apakah seorang maling yang mencongkel jendela rumah sambil bibirnya berdesah membaca Bismillah, disebut sebagai maling yang sedang berdzikir...?

Dzikir sebenarnya bukan hanya mengingat dan menyebut nama Allah, tetapi memiliki arti yang lebih dalam lagi. Dengan berdzikir berarti kita mengetuk nurani kita sendiri, mencabik dan membedah batin, sehingga sembuh kesadaran, keinsyafan dan kemudian berpadulah Rasa Cinta (Mahabbah) dan Takut (Khauf) kepada Allah yang seorang filosof disebutnya sebagai keadaan penuh harap dalam kecemasan.

Rasulullah bersabda, "Perumpamaan antara orang hidup dan orang mati itu, bagaikan orang yang berdzikir dan orang yang tidak bedzikir." Sehingga, di dalam kandungan dzikir terukir satu tindakan yang penuh kesadaran hanya ingin kepada kebenaran. Adalah tidak mungkin orang yang berdzikir tapi tindakannya justru bertentangan dengan kehendak Allah. Sungguh kemustahilan yang nyata seorang yang berdzikir tetapi malas bekerja. Tidak masuk akal, seorang yang menyebut Asma Allah dengan pengeras suara yang mebahana tetapi tidak peduli dengan tetangganya menjerit dalam kesengsaraan. Dzikir Lisan harus berangkat dari Dzikir Kalbu yang kemudian terukir dalam Dzikir Amali, yaitu kesadaran bahwa dzikrullah hanya mempunyai nilai selama diwujudkan dalam tindakan kemanusiaan.

Betapa besarnya makna dzikir, sehingga Allah memerintahkan kita semua untuk memperbanyak dzikir, "Wahai orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, bertasbih dan bertakbirlah pagi dan petang," (QS Al Ahzab : 41-42). Harap diingat bahwa pengertian sebanyak-banyaknya (Katsiron) hendaknya tidak hanya sekedar menghitung Jumlah, melainkan juga Kualitatif, sehingga dzikir memberi kesan yang sangat mendalam, menyulut gairah untuk bekerja keras, dan membuka cakrawala masa depan penuh harapan.

Apabila kita mau menyimak dengan seksama, tampaklah bahwa seluruh perbuatan kita harus berdiri atas Dzikir, yaitu kesadaran bahwa kita selalu dilihat Allah, dan bahkan di dalam Al-Qur'an Surat Thaaha Ayat 14 menyebutkan, "Dengan menyebut namanya, Allah memerintahkan kita beribadah dan shalat untuk dzikir".

Bayangkan apabila seluruh bangsa ini melakukan dzikir amali. Para pekerja sebelum melaksanakan amanahnya, mengawalinya dengan berdoa. Para pemimpin menundukkan kepalanya, bertafakur dan memohon kepada Allah sebelum memberi komando atau menandatangani surat keputusannya. Para pedagang melayangkan harapannya, memohon agar perniagaannya makbul dan mabrur penuh barokah serta terhindar dari hawa nafsu yang berlebihan.

Apabila seluruh rakyat Berdzikir Amali, niscaya Allah memberi jalan keluar dari segala kesulitan yang kita hadapi. Insya Allah.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar