Menu

Minggu, 15 Oktober 2023

KUFUR NIKMAT

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin, 1 Rabi'ul-Akhir 1445 H /16 Oktober 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Berikut diulas tentang apa itu Kufur Nikmat Dalam Islam, Contoh, dan Cara Menghindarinya.

Apa itu Kufur Nikmat dalam Islam adalah tindakan pengingkaran terhadap nikmat nikmat yang Allah berikan kepada seseorang. Hal ini mencakup perbuatan tidak menghargai nikmat-nikmat tersebut dan bahkan menggunakan anugerah Allah untuk melakukan dosa atau maksiat.

Sebagai contoh, jika seseorang memanfaatkan kekayaan atau kesehatan yang diberikan Allah untuk tujuan yang bertentangan dengan ajaran-Nya, seperti berbuat dosa, itu merupakan salah satuk bentuk kufur nikmat. Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil, mengklasifikasikan kufur nikmat sebagai tindakan yang tidak termasuk dalam empat bentuk kekufuran secara akidah yaitu Kufur Ingkar, Kufur Juhud, Kufur Inad, dan Kufur Nifaq.

Ini dijelaskan pula orang yang beriman sekalipun dapat terjerumus ke dalam sikap Kufur Nikmat. Ini mengingatkan bahwa iman saja tidak cukup untuk menjaga seseorang dari berbuat kesalahan semacam itu. Bahkan orang yang memiliki keyakinan kuat pun harus tetap berhati-hati agar tidak meremehkan anugerah Allah.

Apa itu Kufur Nikmat, meskipun tidak dianggap sebagai kufur yang berhubungan dengan akidah, tetap merupakan tindakan serius. Dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 7, disebutkan bahwa pengingkaran terhadap nikmat-nikmat Allah bisa mendatangkan azab yang hebat. Ini menunjukkan betapa pentingnya menghargai nikmat-nikmat yang diberikan dan tidak meremehkan mereka, bahkan jika hal itu tidak langsung berkaitan dengan iman.

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan maklumat, ‘Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’” (QS. Ibrahim : 7)

Contoh Perbuatan Kufur Nikmat

1. Pemanfaatan Kesehatan Untuk Berbuat Dosa; Salah satu contoh perbuatan kufur nikmat adalah ketika seseorang menggunakan kesehatan yang Allah berikan hanya untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran-Nya. Sebagai contoh, jika seseorang yang sehat justru menggunakan kesehatannya untuk melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri, seperti mengkonsumsi alkohol atau terlibat dalam aktivitas yang merugikan tubuhnya.

2. Pemakaian Kekayaan Untuk Hal Negatif; Perbuatan Kufur Nikmat juga terjadi ketika seseorang memanfaatkan kekayaan yang diberikan Allah untuk tujuan yang buruk. Misalnya, jika seseorang yang memiliki sumber daya finansial yang mencukupi justru menggunakannya untuk merugikan orang lain, menipu, atau bahkan mendukung aktivitas yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

3. Mengingkari Kebaikan Orang Lain; Mengingkari atau meremehkan kebaikan yang diberikan oleh orang lain juga dapat dianggap sebagai perbuatan kufur nikmat. Misalnya, jika seseorang tidak menghargai bantuan atau dukungan yang diberikan oleh teman atau keluarga, hal ini dapat dianggap sebagai sikap yang tidak menghormati anugerah yang diberikan oleh Allah melalui mereka.

4. Tidak Bersyukur atas Kemudahan Hidup; Salah satu bentuk perbuatan kufur nikmat adalah ketika seseorang tidak bersyukur atas kemudahan hidup yang diberikan Allah, seperti akses terhadap fasilitas dan kebutuhan dasar. Jika seseorang merasa tidak puas dan selalu  mengeluh tentang hal-hal yang seharusnya dihargai sebagai nikmat, ini dapat diartikan sebagai sikap tidak menghargai anugerah Allah.

5. Mengabaikan Tanggung Jawab Sosial; Tindakan kufur nikmat juga terjadi ketika seseorang tidak memanfaatkan potensi dan keberuntungannya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Jika seseorang memiliki kemampuan atau sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu orang lain, namun memilih untuk mengabaikan tanggung jawab sosialnya, ini juga dapat dianggap sebagai pengingkaran terhadap nikmat Allah.

Dari segi moral, kufur nikmat merupakan perbuatan yang tercela dan rendah. Menolak mengakui kebaikan dan anugerah orang lain merupakan tindakan yang tidak etis. Ini menunjukkan rendahnya standar moral seseorang yang terlibat dalam tindakan semacam itu.

Mengakui dan bersyukur atas anugerah orang lain, khususnya nikmat yang berasal dari Allah, merupakan tindakan bijak yang timbul dari kesadaran dan sikap rendah hati.

Bersyukur terhadap nikmat-nikmat Allah sebenarnya adalah suatu hal yang dibutuhkan oleh makhluk, karena kebaikan tersebut tidak hanya berhubungan dengan Allah. Akan tetapi, juga mencerminkan hubungan dengan diri sendiri sebagai bentuk sopan santun terhadap Sang Pemberi nikmat yang Maha Kuasa.

Dalam Al-Qur'an, terdapat kisah tentang suatu negeri yang penuh dengan nikmat Allah. Namun, karena penduduknya mengingkari nikmat tersebut, mereka mengalami bencana yang sebagian besar disebabkan oleh tindakan mereka sendiri, seperti yang dinyatakan dalam Surat an-Nahl ayat 112.

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ

Yang Artinya : “Sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nahl ayat 112)

Menurut Islam, penting untuk selalu menghargai dan bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan, serta menjauhi tindakan-tindakan yang dapat mengarah pada kufur nikmat. Apa itu kufur nikmat adalah peringatan bagi setiap manusia untuk tetap rendah hati. Ini mengakui bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah dari Allah yang harus digunakan dengan bijak dan sesuai dengan ajaran-Nya.

Cara Menghindari Kufur Nikmat :

1. Bersyukur dengan Kesadaran dan Kerendahan Hati; Salah satu cara utama untuk terhindar dari kufur nikmat adalah dengan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Kesadaran akan asal-usul nikmat dan sikap rendah hati akan membantu menjaga seseorang agar tidak meremehkan anugerah tersebut.

2. Memanfaatkan Nikmat dengan Kebaikan; Salah satu cara terbaik untuk menghindari kufur nikmat adalah dengan memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah untuk melakukan perbuatan baik dan bermanfaat. Menggunakan kesehatan, kekayaan, atau kemampuan yang kita miliki untuk membantu orang lain dan berkontribusi positif dalam masyarakat adalah cara yang baik untuk menunjukkan penghargaan terhadap nikmat-Nya.

3. Selalu Bersikap Syukur; Jadikan sikap syukur sebagai bagian dari rutinitas harian. Pada setiap kesempatan, ingatlah untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Ini bisa dilakukan dalam doa, dzikir, atau pun dalam pikiran diri sendiri.

4. Mengakui Kebaikan Orang Lain; Terbuka untuk menerima dan mengakui kebaikan yang diberikan oleh orang lain merupakan langkah penting. Menghargai bantuan, dukungan, dan kasih sayang yang diberikan oleh teman, keluarga, atau masyarakat sekitar adalah bentuk penghargaan terhadap nikmat Allah.

5. Berkontribusi dalam Tanggung Jawab Sosial;  Melibatkan diri dalam tanggung jawab sosial dan masyarakat adalah cara lain untuk menghindari kufur nikmat. Menggunakan potensi, keterampilan, dan sumber daya yang dimiliki untuk membantu orang lain dan menciptakan dampak positif dalam lingkungan sekitar.

Syukur atau pengakuan atas pemberian orang lain dalam hal ini nikmat Allah adalah sebuah kebijaksanaan yang lahir dari kesadaran dan kerendahan hati. Mensyukuri nikmat Allah sejatinya adalah kebutuhan makhluk karena kebaikan itu tidak berpulang kepada Allah tetapi kepada dirinya sendiri sebagai bentuk adab kepada Sang Maha Pemberi :

 وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya : “Sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Siapa saja yang bersyukur, maka sungguh ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Tetapi siapa saja yang tidak bersyukur (kufur nikmat), maka sungguh Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”. (QS.  Luqman : 12).

Barokallahu Fikum... |
Semoga Bermanfaat...
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar