Menu

Rabu, 08 November 2023

BERJIWA BESAR

TERUSLAH BERJIWA BESAR, BERHATI LAPANG

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Kamis, 25 Rabi'ul-Akhir  1445 H /9 November 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Salah satu cara agar kita bisa menikmati hidup dan kehidupan adalah ‎dengan memiliki jiwa besar dan hati yang lapang. Ya, berjiwa besar dan ‎berhati lapang adalah syarat agar seseorang bisa menjalani hidup penuh ‎ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Tanpa keduanya, kita tidak akan ‎pernah bisa menikmati hidup dan kehidupan. Karena, jiwa yang kerdil dan hati ‎yang sempit akan selalu menghadirkan hal-hal negatif dalam hidup.‎

Berjiwa besar, berhati lapang adalah pangkal hidup tenang, damai dan ‎bahagia. Lihatlah kehidupan orang-orang besar yang dicatat dalam sejarah ‎dunia. Mereka adalah orang-orang yang memiliki jiwa besar dan hati lapang. ‎Meski beragam ujian dan cobaan hidup tak henti-hentinya datang ‎menghadang, meski pelbagai caci-maki selalu menghampiri, mereka tetap ‎berjalan tegak di muka bumi. Jiwa besar mereka membuat masalah yang ‎mereka hadapi tampak kecil tak berarti. Hati lapang mereka menjadikan ‎persoalan yang datang menghadang tak ubahnya riak-riak gelombang di laut ‎luas yang hanya datang dan pergi.

Sosok fenomenal yang paling layak kita jadikan panutan dalam hal ini ‎adalah Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Ya, beliau adalah sosok manusia mulia ‎yang memiliki akhlak nan agung dan budi pekerti luhur. Beliau adalah ‎manusia paripurna (insan kamil) yang berjiwa besar dan berhati lapang. ‎Kebesaran jiwa dan kelapangan hati beliau diakui baik oleh kawan maupun ‎lawan, sahabat maupun musuh.

Kebesaran jiwa serta kelapangan hati Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam begitu tampak ‎jika kita menelisik sejarah hidup beliau melalui kitab-kitab Sirah Nabawiyah. ‎Tak pernah kita baca dalam kitab Sirah Nabawiyah mana pun, sebuah ‎keterangan yang menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam memiliki sifat ‎pendendam. Tak kita jumpai pula dalam catatan sejarah hidup Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, ‎bahwa beliau adalah sosok yang mudah putus asa, gampang menyerah. ‎Seluruh kitab Sirah Nabawiyah menyebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam adalah ‎sosok manusia agung yang memiliki kebesaran jiwa luar biasa, serta ‎kelapangan hati yang tiada bandingannya. 

Salah satu di antara sekian banyak peristiwa yang menggambarkan ‎kebesaran jiwa serta kelapangan hati Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, yang sering dikutip ‎dalam berbagai ceramah keagamaan adalah sikap beliau terhadap penduduk ‎Tha’if yang nyata-nyata menzalimi, menyakiti serta melukai lahir dan batin ‎beliau. Caci-maki, bahkan lemparan batu yang dilakukan oleh penduduk ‎Tha’if, sehingga membuat tubuh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam berlumuran darah, tidak ‎membuat beliau marah apalagi dendam kepada mereka. Bahkan, ketika ‎malaikat Jibril Alaihis Sallam menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka, alih-‎alih mengamini tawaran Jibril Alaihis Sallam, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam justru mendoakan mereka ‎agar diberi hidayah oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dengan kebesaran jiwa serta kelapangan hatinya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam mampu menghadirkan Islam sebagai sebuah agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin, ‎rahmat bagi seluruh alam.‎

Sebagai umat beliau, kita pun selayaknya meneladani sikap jiwa besar ‎dan lapang hati yang beliau contohkan. Dengan jiwa besar dan hati lapang, ‎maka kita akan dapat menikmati hidup ini, apa pun kondisi serta keadaan kita ‎saat ini.

Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat...
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar