Menu

Minggu, 05 November 2023

TAUBAT INABAH DAN ISTIJABAH

TAUBAT INABAH DAN ISTIJABAH


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin, 22 Rabi'ul-Akhir  1445 H /6 November 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

TAUBAT INABAH DAN ISTIJABAH

TAUBAT dari akar kata Taba-yatubu-taubah berarti kembali, yakni kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan sesat. Kembali menyadarkan diri kita bahwa selama ini kita keliru di dalam menempuh jalan kehidupan.

Secara implisit seorang yang bertobat mengembalikan dirinya kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala seraya memohon pengampunan dan berikrar untuk meninggalkan secara permanen kekeliruan dan kesalahan yang selama ini dilakukan.

Tobat itu bertingkat-tingkat. Syekh Ibn ‘Athaillah rahimahullah berkata membedakan dua jenis tobat, yaitu tobat inabah dan tobat istijabah. Tobat inabah ialah sikap tobat seseorang hamba yang didorong oleh rasa takut terhadap dosa dan maksiat yang telah dilakukannya sehingga terbayang di benaknya kerugian besar di dunia serta siksa dan malapetaka Tuhan yang amat pedih di neraka.

Dosa dan maksiat yang pernah dilakukannya membuatnya betul-betul takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam suasana takut seperti itu ia menyerahkan diri, bertobat, dan memohon pengampunan kepada Allah. Ia selalu membayangkan api neraka yang akan menyiksa dirinya seandainya Allah tidak memaafkannya.

Siang dan malam selalu melakukan ketaatan kepada Allah dengan harapan amal kebajikan bisa mengikis habis segala dosa-dosanya sebagaimana firman Allah :

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِن َّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰك ِرِينَ

Artinya : "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada permulaan bahagia daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS. Hud : 114)

Adapun tobat Istijabah merupakan bentuk tobat seorang hamba yang malu terhadap kemuliaan-Nya. Tobat dalam tahap ini tidak lagi membayangkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai Maha Pembalas terhadap segala dosa dan maksiat sebagaimana dalam tahap tobat inabah.

Tobat Istijabah ketika seseorang lebih merasa tersiksa rasa malu terhadap Tuhannya ketimbang panasnya api neraka-Nya. Yang membuat seseorang tersiksa ialah betapa pedihnya jika terbebani rasa malu yang amat dalam terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mestinya ia bersyukur dan mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan berbagai kenikmatan yang diperoleh dari-Nya, tetapi malah melakukan dosa dan maksiat.

Inilah yang membuatnya tersiksa, kecewa, lalu menyesali dirinya tega melakukan sesuatu yang memalukan terhadap Tuhannya. Ketersiksaannya lebih berat ketimbang ia masuk ke neraka. Seandainya disuruh memilih disiksa secara fisik di neraka atau terbebani rasa malu terhadap Tuhannya, ia akan memilih disiksa di neraka.

Pertanyaan kepada diri kita, jenis tobat apa yang kita miliki? Apakah kita sudah melakukan penyesalan terhadap dosa dan maksiat yang telah kita lakukan?

Apakah kita tergolong yang selalu membayangkan panasnya api neraka setelah melakukan dosa dan maksiat? Apakah sudah terbetik rasa malu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala setelah kita melakukan dosa? 

Apakah telah muncul penyesalan mendalam dan bertekad untuk memutuskan segenap dosa-dosa dan maksiat langganan kita, karena takut atau malu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

Apakah kita telah mengganti langganan dosa dan maksiat itu dengan amal kebajikan? Atau kita sama sekali belum melakukan perubahan di dalam diri kita, dosa dan maksiat masih berjalan terus tanpa ada rasa penyesalan sedikit pun.

Kita sepantasnya mengintip umur kita. Tanda-tanda ketuaan apa yang kita sudah miliki semisal uban sudah bercampur di tengah rambut hitam kita dan rasa ngilu di tulang persendian sebagai akibat gejala penuaan. 

Pembatasan-pembatasan apa yang diminta dokter pribadi kita semisal membatasi makanan dan pergerakan fisik. Lihatlah anak-anak kita yang sudah mulai besar dan membutuhkan figur keteladanan orangtua, atau mungkin kita sudah punya cucu yang selalu mengidolakan kita?

Tataplah diri kita tanpa topeng kepalsuan. Apakah diri kita pantas diidolakan atau mereka semua terkecoh dengan topeng-topeng kepalsuaan yang melekat di wajah kita. Di depan mereka kita malaikat, tetapi di luar sana kita iblis.

Sudah saatnya kita berubah dan sudah saatnya kita menyadarkan diri sesadar-sadarnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hidup ini semakin tidak menentu dan sulit diprediksi karena banyak faktor. Ada virus korona yang menjemput jiwa orang secara tiba-tiba. Ada tanah longsor, hujan deras yang mendatangkan banjir bandang, gempa bumi. Begitu juga dengan gunung meletus, kapal selam tenggelam, pesawat jatuh, dan kecelakaan lalu lintas. Semuanya menelan korban secara tiba-tiba.

Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat...
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar