Menu

Jumat, 10 November 2023

MENERIMA NASEHAT

MENERIMA NASEHAT

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Sabtu, 27 Rabi'ul-Akhir  1445 H /11 November 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Menerima nasehat dan atau masukan dari orang lain dengan lapang dada merupakan akhlak yang mulia. Itu merupakan ciri kebersihan hati serta tanda Sifat Tawadhuk.

Sebaliknya, kalau orang yang sombong, bila dinasehati ia malah akan melawan dan meradang. Sebagaimana firman Allah :

وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

Artinya : “Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertaqwalah kepadaNya,” bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka jahannam. Dan itu merupakan tempat tinggal yang terburuk.” (QS Al Baqarah: 206).

Bahkan sikap menolak nasehat dan atau masukan itu merupakan salah satu dosa besar. Dari hadits Ibnu Mas’ud, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

إنَّ من أكبر الذنب، أن يقول الرجل لأخيه: اتق الله فيقول: عليك نفسك أنت تأمرني

Artinya : “Sesungguhnya termasuk dosa yang paling besar adalah ketika seseorang berkata kepada saudaranya, “Takutlah kepada Allah,” lalu dia menjawab saudaranya itu: “Urus saja dirimu. Aku pula yang kamu suruh.” (HR Baihaqi).

Sikap mau menerima saran nasehat merupakan cerminan kesadaran akan kekurangan diri sebagai manusia yang tidak sempurna. Baik yang menerima nasehat itu orang biasa ataupun orang ‘alim. Sebab seluruh anak keturunan Adam takkan luput dari kesalahan.

Disamping itu, orang yang mau menerima nasehat, menujukkan ia adalah orang yang suka dengan kebaikan dan juga suka kepada yang memberi nasehat. Sebab, dengan mendapatkan nasehat ia menjadi tahu sisi kekurangannya. Yang itu biasanya lebih bisa dibaca oleh orang lain dari pada dirinya sendiri. Ketika ia perbaiki, maka semakin berkuranglah keburukannya. Dan bila ia menolak nasehat, justru ia akan rugi. Karena, ia kehilangan momen untuk menambah kebaikan atau mengurangi keburukannya.

Rasul kita yang mulia, senantiasa senang menerima nasehat, saran dan masukan dari para sahabatnya. Dan Beliau Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam juga tidak sungkan-sungkan meminta nasehat dan masukan kepada para sahabat.

Ketika akan berkecamuk perang Badar, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam sudah kumpulkan pasukannya di lokasi sebelum sumur Badar. Tapi sahabat mulia Hubab bin Mundzir melihat tempat tersebut tidak tepat. Dengan sopan dia mengusulkan kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam agar memajukan pasukan setelah sumur Badar, dan menutup sumber mata air yang lain. Sehingga pasukan Rasul menguasai air, dan pasukan lawan tidak punya sumber air.

Usulan dan saran ini diterima oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dengan senang hati. Dan pasukan dimajukan ke depan sumur Badar. Kejadian yang sama terulang di saat pengepungan benteng-benteng Khaibar. Perkumpulan pasukan Rasul Shalallahu 'Alaihi Wasallam terlalu dekat ke benteng. Kembali Hubab mengusulkan agar jarak pasukan diperjauh dari benteng Khaibar, agar tidak disasar oleh panah-panah orang yahudi. Rasulullah pun menerima usulan ini.

Ketika selesai perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersama para sahabat batal melaksanakan umrah, dan diganti tahun depannya. Maka Beliau menyuruh para sahabatnya untuk menyembelih dam (tahallul) dari ihram mereka. Tapi mereka belum mau melaksanakannya sama sekali. Sampai 3x Rasulullan Shalallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkannya.

Lalu Beliau bangkit dan masuk ke tenda istri Beliau Ummu Salamah. Tampak sekali Beliau kurang berkenan dengan sikap para sahabat, dan Beliau sampaikan kondisi tersebut kepada Ummu Salamah. Maka ketika itu Ummu Salamah menyarankan agar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam pergi sendiri, tidak bicara apapun, lalu menyembelih damnya dan memanggil tukang cukurnya.

Saran Ummu Salamah ini diterima oleh Rasul Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan dikerjakannya. Para sahabat begitu melihat Beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam seperti itu, semua mereka langsung menyembelih dam masing-masing. Begitulah Baginda Nabi berkenan menerima nasehat dan saran dari sahabat dan juga istrinya.

Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat...
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar