Menu

Sabtu, 02 Desember 2023

FASTABIQUL KHAIRAT

FASTABIQUL KHAIRAT

(Arti, Cara Melakukannya, Manfaatnya dan Contohnya)
Bagian Kedua

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Ahad, 19 Jumadil-Ula  1445 H /3 Desember 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Setelah kita coba mengulas Arti Fastabiqul Khairat, hari ini kita coba mengulas bagaimana Cara melakukan Fastabiqul Khairat dalam Islam.

Cara Bersungguh-sungguh Melakukan Fastabiqul Khairat

Apabila sudah memahami fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan rida Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta surga-Nya, ketahui cara melakukannya. Begini cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat melansir dari modul yang dipublikasikan University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA :

1. Niat Yang Ikhlas

Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah didasari niat yang ikhlas. Ikhlas beribadah atau beramal shaleh untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah. Kebalikan dari ikhlas adalah riya’ dan sum’ah, yakni beribadah karena ingin dinilai sebagai orang baik oleh manusia.

Ikhlas sebagai cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat dengan indah digambarkan dalam doa iftitah :

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku lillahi Rabbil Alamiin.” Jadi, ikhlas adalah melakukan segala hal lillah. Apa artinya lillah? ada tiga makna lillah: karena Allah, untuk Allah dan kepunyaan Allah.

2. Cinta Kebaikan dan Cinta Kepada Orang Baik

Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah cinta kebaikan dan cinta kepada orang baik. Hal ini juga ada hubungannya dengan keikhlasan, yakni beramal semata karena Allah. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik, maka kita menjadi cinta kebaikan sekaligus suka dengan orang yang gemar berbuat baik.

Inilah penegasan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentang cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat dalam Surat Al-Baqarah ayat 195 :

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya : “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik..”

3. Merasa Beruntung Melakukannya

Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah merasa beruntung jika melakukannya. Sikap ini hadir karena kita percaya dan yakin kepada Allah.

Jika iman sudah merasuk dalam jiwa, maka kita akan merasa beruntung jika terus melakukan perbuatan baik demi untuk menggapai rida-Nya.

Dijelaskan, jika perasaan demikian sudah muncul, maka semangat untuk berlomba dalam kebaikan atau cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat akan senantiasa berkobar tak pernah padam.

4. Meneladani Generasi yang Beramal Baik

Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah meneladani generasi yang selalu beramal baik. Era Rasulullah dan para sahabat adalah era “Khairu Ummah”, umat terbaik. Maka kita perlu belajar dan meneladani mereka.

Djelaskan, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabat senantiasa bersemangat dan berjuang tanpa henti untuk menebar kebaikan pada semua orang, baik kepada orang mukmin maupun kafir.

5. Memahami Ilmu Tentang Kebaikan

Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah memahami betul ilmu tentang kebaikan. Sayyidina Ali pernah berkata :

“Tubuh kita ini selalu melewati enam keadaan, yakni sehat, sakit, mati, hidup, tidur dan bangun. Begitu pula ruh. Hidupnya hati adalah berkat bertambahnya ilmu, dan matinya akibat tidak adanya ilmu. Sehatnya hati adalah berkat keyakinan, dan sakitnya hati karena keragu-raguan. Tidurnya hati adalah akibat kelalaian, dan bangunnya hati karena zikir yang dilakukan.”

Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar