Menu

Selasa, 23 April 2024

Menjadi Umat Terbaik

Menjadi Umat Terbaik

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Rabu 14 Syawal  1445 H /24 April 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan ada tiga syarat untuk menjadi umat terbaik. sesuai firmannya dalam Surat Ali Imran ayat 110,

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS Al Imran ayat 110)

Prof M Quraish Shihab, mengatakan dalam bukunya wasathiyyah, ayat ini sangat jelas menjadi penafsiran dari ayat yang berbicara tentang umat Islam sebagai ummatan wasathan. 

Tiga syarat utama itu adalah amar makruf, nahi munkar, dan beriman kepada Allah SWT. Sayyidina Umar bin Khattab RA sebagaimana diriwayatkan Ibnu Jarir at-Thabari mengatakan “Siapa yang ingin meraih keistimewaan ini, hendaklah dia memenuhi syarat yang ditetapkan Allah itu.” Ayat di atas diperkuat surat Ali  Imran ayat 104:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya : “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran ayat 104)

Ayat 104 secara tegas pula memerintahkan umat Islam agar mengajak kebajikan, memerintah yang makruf dan melarang yang mungkar. Dua syarat tersebut sama dengan yang disebutkan dalam ayat 110 sedangkan syarat ketiga penempatannya berbeda. Namun, kandungannya serupa.

Kalimat yad'ụna ilal khayr  (يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ ) pada ayat 104 sejalan dengan tu`minụna billāh ( تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ )  pada ayat 110. Keduanya mengandung keimanan yang dibuktikan pengamalan menyangkut nilai-nilai ilahi.

Dari kedua ayat tersebut terlihat ummatan wasathan أُمَّةٗ وَسَطٗا }  ditandai dengan ajakan kebaikan karena tidak dapat disangkal pengetahuan yang dimiliki seseorang, bahkan kemampuannya mengamalkan sesuatu dapat hilang. Ini jika tidak ada yang mengingatkannya atau tidak diulangi pengerjaannya.

Di sisi lain, pengetahuan dan pengamalan saling erat berkaitan. Pengetahuan mendorong pada pengamalan dan peningkatan kualitas amal sedangkan pengamalan yang terlihat dalam kenyataan kehidupan merupakan guru.

Oleh karena itu, masyarakat perlu selalu diingatkan dan diberi keteladanan. Ini yang menjadi dakwah Islamiyah. Dari sini lahir tuntunan ayat dan terlihat keterkaitannya dengan kedudukan umat Islam sebagai sebaik-baik umat sekaligus ummatan wasathan أُمَّةٗ وَسَطٗا }.

Jika tidak semua anggota masyarakat dapat melaksanakan fungsi dakwah, paling tidak harus ada sekelompok yang tampil memberi bimbingan sekaligus memberi teladan yang nasihatnya didengar dan pengamalannya diikuti. Itu pun harus berlangsung secara terus-menerus tanpa bosan dan lelah.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : https://khazanah.republika.co.id/
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar