Menu

Jumat, 19 Januari 2024

BERSEDEKAH

JANGAN MENUNGGU KAYA UNTUK BERSEDEKAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Sabtu, 8 Rajab  1445 H /20 Januari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Rezeki telah diatur oleh Allah dengan sedemikian rupa. Karena telah diatur itulah, manusia diperlukan menyisihkan hartanya untuk mereka yang mengalami kesulitan. Sedekah tidak perlu tunggu jadi orang kaya, berpangkat, atau punya segalanya, mulai saja membiasakan diri untuk bersedekah.

Jadikan sedekah bagian dari kebutuhan hidup, sehingga ketika kebutuhan itu tak ditunaikan, maka kita akan sangat menyesal telah meninggalkannya. Dan sesungguhnya parameter sedekah itu bukanlah besar kecilnya penghasilan kita. Namun parameternya adalah seberapa luas hati manusia untuk mau saling berbagi. Luasnya hati tersebut akan membuka mata dan jiwa kita terhadap kesulitan orang lain.

Sangat banyak pahala dan keutamaan sedekah. Sungguh merugi manusia yang pelit dan tidak mau bersedekah. Oleh karena itu hendaknya kita merajinkan diri, merutinkan diri, menyemangati diri untuk selalu bersedekah. Hilangkan ketakutan akan kehilangan harta karena sedekah, karena Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menyatakan, sedekah tidak akan mengurangi harta. Sabda beliau :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta”. (HR. Imam Muslim No. 2558)

Bahkan, sedemikian penting dan utama amal sedekah, sampai orang-orang yang kekuranganpun tetap dianjurkan untuk bersedekah. Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menyatakan, sedekah yang paling afdhal adalah ketika dilakukan oleh orang yang penuh kekurangan. Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah ditanya, sedekah mana yang paling afdhal? Beliau menjawab, “Jahdul muqil. Sedekah dari orang yang serba kekurangan.” Hadits Riwayat An Nasa’i no. 2526. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.

Hal ini memberikan dorongan motivasi kepada kita, bahwa sedekah tidak perlu menunggu kaya. Apapun kondisi kita, seperti apapun keaadan ekonomi kita, hendaknya tetap rutin bersedekah. Bisa jadi ada orang bersedekah hanya dengan satu dirham, namun dilakukan penuh dengan pengorbanan dan keikhlasan, karena kondisi ekonomi sedang sulit. Pahala orang ini bisa lebih besar daripada sedekah seratus dirham, yang dikeluarkan oleh orang yang kaya raya, yang semestinya bisa mengeluarkan ribuan dirham. Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا

Artinya : “Satu Dirham dapat mengungguli seratus ribu Dirham“. Ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi, wahai Rasulullah?” Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, “Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.” Hadits Riwayat An Nasa’i no. 2527 dan Imam Ahmad 2: 379. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

Secara umum, sedekah yang banyak tentu akan menghasilkan lipatan pahala yang lebih banyak, karena setiap sedekah minimal akan diganjar 700 lipat, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).

Namun, jika hanya mengandalkan hitungan besarnya sedekah, pahala akan diborong hanya oleh orang-orang kaya. Oleh karena itu, bagi orang yang miskin atau sedang berada dalam kesulitan ekonomi, Allah menyediakan pahala atas kondisi sulitnya tersebut, yang menandakan ada pengorbanan sangat besar dalam bersedekah. Dari penjelasan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bisa kita pahami, bahwa orang miskin dan orang yang sedang sulit secara ekonomi, memiliki keutamaan yang sangat afdhal dalam bersedekah.

Bagi orang yang mampu dan kaya, tentu saja bisa meraih banyaknya pahala dengan memperbanyak jumlah sedekah. Sedangkan bagi yang sedang mengalami kesulitan dan kesusahan, tetaplah bersedekah, karena hal itu akan menjadi sedekah paling utama.

Bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan. Bersedekah tidak akan membuat miskin. Dengan sedekah, harta akan menjadi lebih berkah. Keberkahan bukan hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat. Bukankah surga memiliki banyak pintu? Dan salah satu pintu ke surga bisa dengan jalan sedekah.

Oleh karena itu, mari berlomba melakukan sedekah, baik kondisi ekonomi sedang melimpah ruah, ataupun saat sedang susah.

Barokallahu Fikum...

Semoga Bermanfaat
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar