Menu

Minggu, 14 Januari 2024

KEBAIKAN DAN KEBENARAN

KEBAIKAN DAN KEBENARAN HARUS DIRAWAT, DIPUPUK, DAN DISIRAM
(Bagian Kesatu)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin, 3 Rajab  1445 H /15 Januari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Kebenaran itu ibarat Bercocok Tanam. Saat kita Bercocok Tanam harus ada Bibit Unggul agar tumbuh dengan baik, ada lahan atau lingkungan yang cocok, cukup sinar matahari dan pupuk untuk menyuburkannya. Demikian juga dengan Kebaikan dan Kebenaran harus dipelihara, ditempatkan pada lingkungan yang cocok, dipupuk dan diterangi sinar pencerahan agar tumbuh subur.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

وَقُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَزَهَقَ ٱلْبَٰطِلُ ۚ إِنَّ ٱلْبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Artinya : “Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS. Al-Isrâ’ : 81)

Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan baik, akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi dengan rapi”. Pernyataan ini sungguh menarik. Karenanya, perlu mendapat perhatian dari kaum muslimin, sebagai kelompok umat yang mendapat amanah Allah untuk senantiasa menebarkan dan mempertahankan kebaikan, kedamaian, dan kebenaran di muka bumi ini dalam kehidupan umat manusia secara keseluruhan.

Namun perlu disadari, aplikasi sunnatullâh ini sangat terkait dengan pelaksanaan sunnatullâh yang lain. Aturan Allah dalam kehidupan ini tidak berdiri sendiri. Diantara sunnatullâh tersebut adalah bahwa kebenaran itu harus diamalkan dan diperjuangkan dalam tatanan yang rapi dan teratur. Dalam memperjuangkan kebenaran diperlukan perencanaan matang, tahapan dan skala prioritas yang jelas, dan didukung oleh muslim yang berkualitas, serta pengorganisasian yang kuat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِ ۦ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَٰنٌ مَّرْصُوصٌ

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu  bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaff : 4)

Dalam realitas kehidupan yang kita saksikan sekarang, betapa kemungkaran dan kebatilan telah merajalela dan mendominasi di hampir semua sektor kehidupan. Semuanya dibungkus dan dikelola dengan rapi, sehingga seolah merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan modern sekarang ini. Masyarakat luas banyak yang terpengaruh oleh nilai-nilai kebatilan, baik bagi dirinya maupun bagi masa depan bangsa dan negaranya.

Bahkan, jika ada yang menentang dan mengingatkan, masyarakat cenderung membelanya. Gaya hidup bercirikan materialisme dan kebebasan telah merasuk ke dalam struktur pikiran, hati, dan perbuatan masyarakat banyak. Apalagi didukung oleh kekuatan media informasi yang begitu menggurita, yang mampu mengobok-obok jati diri dan akhlak masyarakat. Atas nama kebebasan dan hak asasi manusia, orang boleh melakukan apapun yang dikehendakinya. Pandangan seperti ini pelu dibenarkan. Setiap individu memang diberikan kebebasan untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi haknya, akan tetapi dalam menjalankan hak tersebut jangan sampai mengabaikan hak orang lain. Inilah sosok manusia yang pandai menunaikan hak dan kewajibannya.

Bisa dibenarkan jika ada slogan yang mangatakan “Zaman sekarang adalah Zaman Edan”. Nilai-nilai moral, yang bersumber dari ajaran agama telah dipinggirkan, bahkan sengaja ditinggalkan. Terjadi proses sekulerisasi yang sangat dahsyat di tengah masyarakat. Antara ibadah dan muamalah telah terpisah secara nyata. Ibadah shalat, haji, dan umrah (yang kadang dilakukan berulang kali) misalnya, sengaja dipisahkan dengan muamalah di bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan kesenian.

Bahkan ada sebagian kalangan yang berpendapat bahwa tidak perlu membawa ajaran agama pada dunia kesenian. Dunia kesenian menurut mereka adalah dunia kebebasan, tanpa ada batas dan koridor apapun. Dengan paradigma bahwa orang boleh mengekspresikan karya seni dan imajinasinya dengan sekehendak hati, tanpa harus dikaitkan dengan nilai-nilai moral.

Di bidang pendidikan misalnya, mereka lebih senang mengembangkan sistem pendidikan sekular atau pendidikan agama tapi nilai-nilai agama tidak pernah ada didalamnya atau mungkin juga sistem pendidikan yang anti agama dari pada sistem pendidikan yang melahirkan peserta didik yang bermoral dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai satu-satunya Dzat Yang Maha Pencipta dan satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan dipuja.

Islam adalah ajaran agama yang sangat menekankan prinsip kesatuan (Tauhîd) dalam segala hal, kesatuan ibadah dengan muamalah, seni dengan moral, individu dengan masyarakat, ilmu dengan amal, dan dunia dengan akhirat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ ۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan kebajikan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia) dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik (di akhirat)  dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97).

Menghadapi dominasi kebatilan yang demikian dahsyat dan sudah menjamur di kalangan kita, para pembela, para pejuang, dan aktivis kebenaran perlu melakukan cara-cara rapi dengan organisasi yang kuat. Untuk itu dipelukan beberapa hal sebagai berikut :

Pertama, diperlukan strategi besar dan blue print yang jelas untuk pembangunan masyarakat muslim yang bercirikan tauhidullâh (meng-esa-kan Allah), berkesejahteraan, berkeadilan, berukhuwah Islamiyah, dan beramal ma’ruf nahi munkar. Blue print ini harus disertai dengan tahapan-tahapan yang jelas dan langkah kongkrit yang berkesinambungan. Bukan sebatas slogan yang hanya keras di mulut, tapi tak dapat dilaksanakan. Blue print ini penting agar energi tidak terkuras habis dalam menjawab pekerjaan yang selalu dilempar orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kaum muslim sering menguras semua energi, bahkan hampir terjadi perpecahan dan pertentangan antara satu dengan lainnya, ketika memberikan respon pada pekerjaan tersebut. Tampaknya perlu ada lembaga khusus yang didukung secara moral dan material oleh semua pihak dikalangan umat.

Kedua, penguatan semangat dalam bekerjasama antara sesama kelompok umat harus terus-menerus dilakukan. Sudah waktunya memperhatikan titik-titik persamaan. Persamaan di berbagai kelompok umat itu harus lebih dominan daripada perpecahan. Perlu ditumbuhkan semangat toleransi sehingga lahir kekuatan yang tangguh walaupun kondisi internalnya relatif heterogen.

Ketiga, amar ma’ruf nahi munkar hendaknya tidak dilakukan secara sporadis dan insidental yang hanya menekankan aspek lisan. Namun, harus dilakukan berkesinambungan dan menyangkut semua bidang kehidupan. Caranya dengan melahirkan berbagai institusi alternatif agar menjadi pilihan kebaikan bagi masyarakat. Misalnya, usaha membangun stasiun televisi yang dirancang bagi peningkatan kualitas pengetahuan dan akhlak masyarakat, merupakan bagian penting dari kegiatan dakwah yang harus dipikirkan semua komponen umat. Potensi dana dan sumber daya manusia yang dimiliki umat Islam untuk membangun dakwah lewat televisi ini harus terus digali dan dikembangkan.

Keempat, majelis ta’lim dan lembaga-lembaga kajian keislaman perlu mengoptimalkan materi dan tenaga pengajarnya. Institusi ini, disamping ditujukan untuk melakukan transformasi dan peningkatan pengetahuan keislaman, juga diharapkan menjadi benteng pertahanan masyarakat  dari berbagai intervensi yang merusak akhlak dan moral. Karena itu, semua komponen umat harus menyatukan langkah dakwahnya dalam barisan yang rapi dan teratur.

Jika langkah-langkah ini dapat kita tapaki dengan baik, dengan izin Allah, semua itu dapat mengalahkan dominasi kemungkaran yang diorganisasi dengan baik sekalipun. Kebenaran tak boleh dibiarkan saja. Ia harus dirawat, dipupuk dan disiram.

Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar