Menu

Rabu, 21 Februari 2024

(Bagian Kesatu)

KETIKA HARAPAN TIDAK SESUAI DENGAN KENYATAAN
(Bagian Kesatu)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Kamis, 12 Sya'ban  1445 H /22 Februari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Selama ini banyak harapan yang kita inginkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun terkadang tidak sesuai rencana apa yang kita inginkan, karena ada jalan yang lebih baik dari apa yang kita harapkan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan kebahagiaan dan kesedihan silih berganti agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan sehingga seseorang bersyukur tatkala mendapat kebahagiaan dan berbagi dengan orang lain. Begitu pula tatkala dilanda kesedihan ia mampu bertahan dan yakin bahwa itu adalah wujud kasih Allah yang ingin menghapuskan dosa dari diri kita.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ 

Artinya : “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah ingin memberi bukti kebenaran kepada beriman (dengan orang-orang kafir) dan menjadikan sebagian diantara kalian sebagai syuhada’ (saksi). [QS. Ali Imran : 140].

Jangan bersedih karna roda kehidupan itu pasti berubah, tidak selamanya di bawah dan tidak selamanya di atas semuanya pasti ada fasenya tersendiri.

Ibn ‘Athaillah dalam al-Hikam bertutur: “Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberimu, berarti Dia membuatmu menyaksikan kebaikan-Nya; dan ketika Allah mencegahmu, berarti Dia membuatmu menyaksikan kekuasaan-Nya”.

Dengan kata lain, apabila kenyataan sesuai harapan, maka bersyukurlah, karena yang demikian itu merupakan kebaikan Ilahi. Namun, apabila kenyataan tidak sesuai harapan, maka rendah hatilah (tawadhu’), karena yang demikian itu merupakan kekuasaan Ilahi. Jadi, kalam hikmah ini mengajarkan bahwa dalam hidup manusia, ada kenyataan yang sesuai dan tidak sesuai dengan harapan.

Al-Qur’an memperingatkan, “Apakah manusia mendapatkan apa yang dicita-citakan?” (Q.S. al-Najm [53] : 24). Ayat ini mengisyaratkan bahwa tidak semua cita-cita atau harapan manusia, akan menjadi kenyataan. Berikut beberapa contoh kasusnya :

Pertama, para shahabat berharap dapat mengambil harta kafilah kaum kafir Makkah, tanpa perlu berperang. Harapan ini rasional, karena jumlah pasukan muslim hanya 313 orang dan itupun senjatanya minim sekali. Konon, satu senjata digunakan secara bergantian oleh sepuluh orang. Tentu saja kalah jauh dibandingkan pasukan kafir Makkah yang mencapai 1.000 orang dan bersenjata lengkap.

Akan tetapi, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak mengabulkan harapan para shahabat; sehingga mereka harus berperang di medan Badar; kendati dengan perasaan “jengkel”, karena merasa seolah-olah digiring ke jurang kematian (Q.S. al-Anfal [8] : 6-8). Padahal, Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud menunjukkan ke-Maha Kuasa-an melalui kemenangan pasukan muslim yang minim jumlah dan senjata, melawan pasukan kafir yang jumlahnya berlipat-ganda dan bersenjata lengkap.

Kedua, Sayyidah Fathimah Rodiyallahu Anhu mengadu kepada Sayyidina ‘Ali Rodiyallahu Anhu, karena capek membuat adonan makanan untuk keluarga. Lalu Sayyidina ‘Ali Rodiyallahu Anhu menyarankan agar Sayyidah Fathimah Rodiyallahu Anhu meminta langsung kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Akhirnya beliau berdua menghadap Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam.

Sebagai jawaban, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada pembantu?. Jika kalian hendak tidur, maka bacalah tahmid 33 kali, tasbih 33 kali dan takbir 34 kali” (HR. Al-Tirmidzi).

Ketiga, Pada tahun 6 H, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bermimpi melaksanakan umrah bersama para shahabat. Esok harinya, beliau menceritakan mimpi itu kepada para shahabat dan memastikan bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan di masa datang (Q.S. al-Fath [48]: 27).

Selanjutnya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dan para shahabat bersiap-siap pergi ke Makkah. Para shahabat begitu antusias mengikuti umrah, sehingga jumlah peserta mencapai kisaran 1.400 orang. Kenyataannya, umat muslim tidak jadi umrah pada tahun tersebut, karena dihalang-halangi kaum kafir Makkah.

Akan tetapi, pada momen inilah, terjadi tiga peristiwa penting dalam sejarah Islam :

(a) Ba’iat Ridhwan, yaitu sumpah setia yang diucapkan para peserta umrah di bawah pohon, bahwa mereka siap berperang melawan kaum kafir Makkah, jika keadaan menuntut demikian. Para peserta Bai’at Ridhwan diapresiasi dan diridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan mengabadikan peristiwa tersebut dalam al-Qur’an (QS. Al-Fath [48] : 10).

(b) Perjanjian Hudaibiyyah yang memuat poin genjatan senjata selama 10 tahun. Poin ini membuat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dan para shahabat dapat fokus mengembangkan ajaran Islam melalui dakwah maupun pendidikan. Jumlah umat muslim pun meningkat pesat, dengan bukti bahwa pada saat Fathul Makkah, umat muslim yang pergi ke Makkah mencapai 10.000 orang.

(c) Akibat kaum kafir Makkah melanggar perjajian Hudaibiyyah, akhirnya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dan umat muslim memiliki alasan kuat untuk menaklukkan Makkah melalui peristiwa besar dalam Islam, yaitu Fathul Makkah pada tahun 8 H. (Bersambung...)

Wallahu 'Alam Bishshowab


Barokallahu Fikum... Semoga Bermanfaat.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar