Menu

Senin, 19 Februari 2024

BERPASRAH DIRI KEPADA ALLAH

BERPASRAH DIRI KEPADA ALLAH SETELAH BERIKHTIAR

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Selasa, 10 Sya'ban  1445 H /20 Februari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala disebut dengan Tawakal. Sebagai orang yang beriman, tawakal wajib dilakukan setelah dirinya mengusahakan segala sesuatu. Sebab Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang Maha Mengetahui dan Mengatur segalanya.

Sebagai seorang muslim yang bertakwa, seseorang tidak perlu merasa cemas atau khawatir akan apa yang akan terjadi pada apa yang dirinya usahakan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah mengatur sedemikian rupa dengan hasil yang pastinya terbaik untuk dirinya.

Tentang Berserah Diri Kepada Allah

Dalam buku yang berjudul  "Jalan Menggapai Ridho Ilahi" menjelaskan, secara bahasa tawakal diambil dari bahasa Arab tawakkul berasal dari kata wakala yang berarti lemah.

Secara istilah, tawakal memiliki arti suatu sikap bersandar atau menyerahkan segala urusan yang telah diusahakan secara total hanya kepada Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah kemudaratan baik itu menyangkut urusan dunia maupun akhirat.

Tawakal kepada Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sama dengan menjadikan-Nya sebagai wakil dalam mengurusi segala urusan dan mengandalkan-Nya dalam menyelesaikan segala urusan.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surah Al-Muzammil ayat 9, yang berbunyi :

رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا

Artinya : (Allah) adalah Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain Dia. Maka, jadikanlah Dia sebagai pelindung. (QS. Al-Muzammil : 9)

Manfaat Berserah Diri Kepada Allah

Seorang hamba bisa saja merasa cemas, khawatir, atau takut akan apa yang terjadi di masa depan. Namun, hendaknya ia selalu bertawakal dan bergantung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar merasa tenang.

Tawakal mencakup memohon pertolongan dalam mencapai manfaat dan menolak bahaya yang mungkin saja seorang hamba itu dapatkan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surah At-Taubah ayat 59, yang artinya :

"Di antara mereka ada orang yang berkata, "Berilah aku izin (tidak pergi berperang) dan janganlah engkau (Nabi Muhammad) menjerumuskan aku ke dalam fitnah." Ketahuilah, bahwa mereka (dengan keengganannya pergi berjihad) telah terjerumus ke dalam fitnah. Sesungguhnya (neraka) Jahanam benar-benar meliputi orang-orang kafir."

Oleh karena itu, berikut merupakan beberapa manfaat yang didapat ketika seorang hamba bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

√ Tidak mudah putus asa jika gagal dalam melakukan sesuatu hal

√ Mendapatkan hati yang tenang selama menjalani kehidupan

√ Terhindar dari rasa sedih yang berkepanjangan

√ Jika berhasil dalam usaha tidak bergembira yang berlebihan

√ Terhindar dari sifat takabur atau sombong.

Mengapa Manusia Wajib Berikhtiar

Manusia wajib berikhtiar karena Allah tidak akan mengubah nasib tanpa ada usaha dari manusia itu sendiri. Hal ini logis karena usaha manusialah yang nanti mencerminkan hasil.

Ketika menyikapi takdir, manusia harus berusaha dengan baik. Sekecil apapun usaha manusia, Allah akan tetap menghargainya.

Terlebih, manusia dibekali dengan akal budi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dari akal budi itu, manusia dapat menentukan pilihan hidupnya.

Kapan Harus Berserah Diri Kepada Allah?

Sesungguhnya bertawakal harus selalu dilakukan oleh seseorang dalam kondisi apapun itu. Sebab seorang hamba tidak bisa melakukan apapun di luar kehendak-Nya. Sehingga tawakal adalah sebagai bentuk pengakuan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan seorang hamba kecuali hanya dengan izin dan taufik-Nya.

Waktu yang mengharuskan seorang hamba untuk bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di antaranya :

√ Setiap beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

√ Saat meminta petunjuk wahyu di segala situasi dan perkara yang dilakukannya.

√ Saat menyebarkan ajaran Islam atau berdakwah.

√ Saat mendapat tantangan dan hambatan ketika berdakwah.

√ Saat melaksanakan hukum dan peradilan untuk persiapan jihad.

√ Saat melaksanakan jihad fii sabilillah.

√ Setiap saat meminta untuk dijaga oleh-Nya agar bisa selalu istiqamah menjalankan setiap perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Setelah berusaha semampunya maka manusia dapat bertawakal atau menyerahkan segalanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam sebuah buku "Dahsyatnya Sabar, Syukur, Ikhlas, dan Tawakal" menyebutkan bahwa tawakal merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan.

Dalam menjalani kehidupan, hendaknya seorang muslim senantiasa berikhtiar dan bertawakal. Jika salah satunya tidak dikerjakan maka kebaikannya tidak akan sempurna.

Wallahu 'Alam Bishshowab
Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat.

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar