Menu

Sabtu, 17 Februari 2024

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

KEPEMIMPINAN  DALAM ISLAM
(Perspektif Surat An-Nur: 55)

Oleh : Dr. K.H. Syatibi Alfaroq M.Ag M.Pd

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Ahad, 8 Sya'ban  1445 H /18 Februari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Sunnatullah dalam Kepemimpinan

 Sunnatullah : Ketentuan, Ketetapan, dan kehendak Allah swt dalam kehidupan

 Salah satunya, ketetapan Allah swt adanya pemimpin untuk kehidupan di bumi

1. Nabi Adam as ditetapkan sebagai khalifah di bumi (QS. Al-Baqarah: 30)
2. Nabi Ibrahim as dijadikan Imam untuk semua manusia (QS. Al-Baqarah: 124)
3. Nabi Daud as disebut sebagai khalifah (QS. Shaad: 26)
4. Nabi Muhammad saw pemimpin bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya’: 107)
5. Para sahabat Khulafa’ Ar-Rasyidun, dilanjutkan para raja dinasti Umawiyyah, Abbasiyyah, Idrisiyyah, Fathimiyyah, Ayyubiyyah, Mamalik, Utsmaniyyah, dst

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda  

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ. فَالإمَامُ رَاعٍ وَھُوَ مَسْئُولٌ  وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَھْلِھِ وَھُوَ مَسْئُول،ٌ وَالْمَرْأَةُ رَاعِیَةٌ عَلَى بَیْتِ زَوْجِھَا وَھِيَ مَسْئُولَة،ٌ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَیِّدِهِ وَھُوَ مَسْئُولٌ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ.

Artinya : Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawaban. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban”. (HR. Al-Bukhari)

كانت بنو اسرئیم تسوىسھم االنبیاء

Artinya “Adalah Bani Israil dipimpin dan dibimbing oleh nabi-nabi mereka” (HR Muslim)

إذا كَانَ ثَلاَثَةٌ فِيْ سَفَرٍ فَلْیُؤَ مِّرُوْ ا أَحَدَكُم

Artinya : “Jika tiga orang (keluar) untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai ketua rombongan (pemimpin).” (HR. Abu Daud)

الإمامة موضوعة لخلافة النبوة في حراسة الدین وسیاسة الدنیا

Artinya : “Kepemimpinan (Imamah) itu dibangun untuk pengganti (fungsi) kenabian dalam menjaga agama serta mengurusi urusan duniawi”.(Imam Al-Mawardi dalam “ahkamus sulthaniyyah wal walayatud Diniyah”)

Isyarat Kepemimpinan di QS. An-Nur : 55

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَنَ

Artinya : “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kalian dan beramal shalih bahwa Dia akan menjadikan mereka khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka khalifah; Dia akan menguatkan dan mengembangkan agama yang telah diredhaiNya; dan Dia juga akan menggantikan keamanan setelah mereka mengalami ketakutan. Mereka terus beribadah kepadaKu dengan tidak mempersekutukan sesuatu denganKu. Dan (ingatlah) barangsiapa yang kufur sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang fasiq”. [Surah An-Nūr: 55]

“Ini merupakan janji dari Allah SWT kepada RasulNya SAW, bahwa Dia akan menjadikan umatnya sebagai orang-orang yang berkuasa di bumi, yaitu menjadi para pemimpin mereka. Dengan mereka negeri akan menjadi baik. Dan Allah akan menukar keadaan mereka setelah mereka ketakutan menjadi aman”. (Tafsir Mukhtashar Ibnu Katsir)

“ini termasuk janjiNya yang benar, yang telah dapat disaksikan penafsiran dan kenyataannya, bahwasannya Dia telah menjanjikan orang yang menegakkan iman dan amal shalih dari umat ini, untuk menjadikan mereka penguasa di muka bumi. Mereka akan menjadi para pemimpin di bumi”. (Tafsir As-Sa’di)

Allah swt menjanjikan secara pasti kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang membuktikan keimanannya dengan amal shalih yaitu semua aktifitas yang bermanfaat sesuai tuntunan agama, bahwa dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi seperti kuasa raja atas kerajaannya, sebagaimana telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah diridhaiNya. Dan dia benar-benar mengubah keadaan mereka setelah berada dalam ketakutan yang mencekam menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-ku dengan tidak mempersekutukan-ku dengan sesuatu apa pun, baik secara nyata atau tersembunyi. Melalui ayat ini Allah menetapkan dua syarat bagi orang-orang yang ingin memperoleh kekuasaan dan rasa aman, yaitu beriman dengan benar dan berbuat kebajikan. (Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI)/

 Tiga Rumusan ayat:

 Setelah mempersyaratkan dua hal untuk mendapat kepemimpinan yang baik, yaitu iman dan amal shalih, Allah swt menjamin tiga anugerahNya:

1. Istikhlaf : Estafeta Kepemimpinan - dari para nabi hingga para pemimpin umat setelahnya
2. At-Tamkin : Keteguhan dan Kekokohan menjalankan agama
3. At-Tabdil : Pergantian kondisi menjadi lebih baik

Kekhususan Amanah Kepemimpinan

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar Maha Melihat”. (An-Nisa’: 58)

Syekh As-Sa’di: “Amanat adalah segala sesuatu yang diemban oleh seseorang yang diperintahkan untuk ditunaikan. …. Para fuqoha menyebutkan bahwa orang yang dibebankan amanat, hendaklah ia benar-benar menjaganya. Mereka berkata bahwa seseorang tidak disebut menunaikan amanat melainkan dengan menjaganya, dan hukumnya adalah wajib.” (Taisir Al Karimir Rahman, 183).

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَك

Artinya : “Tunaikanlah amanat kepada orang yang menitipkan amanat padamu.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi))

 Amanat yang tertinggi adalah amanat kepemimpinan. Karena berwenang menyelesaikan masalah manusia dengan adil

 Konteks amanat: Menjalankan kewajiban dan memenuhi hak orang banyak

Abu Dzarr berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan?” Lalu beliau memegang pundakku dengan tangannya seraya bersabda,

یَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِیفٌ وَ إِنَّھَا أَمَانَةٌ وَ إِنَّھَا یَوْ مَ الْقِیَامَةِ خِزْ ىٌ وَ نَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَھَا بِحَقِّھَا وَ أَدَّى الَّذِى عَلَیْھِ فِیھَا

Artinya : “Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah. Kekuasaan itu adalah amanah, dan kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu.” (HR. Muslim)

 Amanat yang tertinggi adalah amanat kepemimpinan. Karena berwenang menyelesaikan masalah manusia dengan adil

 Konteks amanat: Menjalankan kewajiban dan memenuhi hak orang banyak

Abu Dzarr berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan?” Lalu beliau memegang pundakku dengan tangannya seraya bersabda,

یَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِیفٌ وَ إِنَّھَا أَمَانَةٌ وَ إِنَّھَا یَوْ مَ الْقِیَامَةِ خِزْ ىٌ وَ نَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَھَا بِحَقِّھَا وَ أَدَّى الَّذِى عَلَیْھِ فِیھَا

Artinya : “Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah. Kekuasaan itu adalah amanah, dan kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu.” (HR. Muslim)

Rahmatan Lil  Alamin

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk  (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS. Al-Anbiya’: 107)

Tafsir Ringkas Kemenag RI :Kami tidak mengutus engkau  Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Perlindungan, kedamaian, dan kasih sayang yang lahir  dari ajaran dan pengamalan islam yang baik dan benar.

Wallahu 'Alam Bishshowab
(Kajian Islam Ba’da Sholat Subuh Masjid Al-Mu’min)

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar