Menu

Selasa, 13 Februari 2024

SIKAP MUSLIM KETIKA MEMILIH PEMIMPIN

SIKAP MUSLIM KETIKA MEMILIH PEMIMPIN SESUAI AL-QUR'AN DAN HADITS

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Rabu, 4 Sya'ban  1445 H /14 Februari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam berpesan pada muslim untuk mengangkat seorang pemimpin sekalipun dalam suatu kelompok kecil perjalanan. Signifikansi seorang pemimpin dalam masyarakat membuat muslim perlu memahami sikap yang tepat ketika memilih pemimpin.

Ditambah lagi, seorang pemimpin di suatu wilayah tertentu nantinya akan menjadi seorang ulil amri sebagaimana dijelaskan dalam surat An Nisaa ayat 59. Dalam ayat tersebut dijelaskan, muslim berkewajiban untuk menaati aturan yang dibuat oleh ulil amri.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An Nisaa : 59)

Perkara sikap muslim dalam memilih pemimpin ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Fadhaih al-Bathiniyah. Menurutnya, setidaknya muslim harus memilih pemimpin dengan 4 Kriteria Utama.

Empat kriteria utama yang dimaksud adalah Najdat atau memiliki cukup kekuatan dan berwibawa, Kifayah atau mampu menyelesaikan segala persoalan, Wara' atau sikap hidupnya apik, dan terakhir, Ilmu yang bermakna memiliki ilmu pengetahuan.

Dalam haditsnya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam juga mewanti-wanti agar muslim tidak memilih pemimin yang lemah. Dari Abu Dzar yang mengutip sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam :

يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةُ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ إِلَّا مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا

Artinya : "Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan benar dan melaksanakan tugas dengan baik." (HR Muslim).

Di samping itu, sikap lain yang perlu dimiliki muslim ketika memilih pemimpin adalah menuruti kesadaran batin. Dengan kata lain, pilihan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bukan pengaruh ancaman atau suap.

Walaupun adanya perbedaan, keikhlasan harus selalu dimiliki karena yang terbaik merupakan tanggung jawab dihadapan Allah. Jangan juga memilih melalui jalur suap karena ancamannya neraka.

Terakhir, sikap muslim ketika memilih pemimpin adalah menerima lapang dada siapapun yang ditakdirkan menjadi pemimpin. Dengan kata lain, menyerahkan segalanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana difirmankan dalam surat Ali Imran ayat 26 :

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya : "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tanganMulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran : 26)

Di samping sikap yang harus dimiliki oleh pemilih, pemimpin juga perlu memiliki sikap yan ditanamkan dirinya sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits.

4 Sikap Yang Perlu Ditanamkan Bagi Pemimpin

Ada empat Sikap yang harus ditanamkan dalam diri seorang pemimpin. 

Pertama adalah Sikap Ikhlas menjalankan amanah kepemimpinan, dengan mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata sesuai dengan surat An Nisaa ayat 125.

وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا

Artinya : "Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya). (QS. An Nisaa : 125)

Kedua, adalah Sikap Kesabaran dalam memimpin sesuai dengan surat As Sajdah ayat 24. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ

Artinya : "Kami menjadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar. Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami." (QS. As Sajdah : 24)

Ketiga, adalah Istiqomah yang berkaitan dengan perkataan, perbuatan, keadaan, dan niat seperti perkataan Umar bin Khattab, "Istiqamah artinya engkau teguh hati pada perintah dan larangan serta tidak menyimpang seperti jalannya rubah."

Sikap yang terakhir atau yang Keempat yang perlu ditanamkan pemimpin adalah Ikhtiar yakni berusaha dalam memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik dengan cara-cara yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hingga terakhir, sikap bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga perlu ditanamkan oleh seorang pemimpin sesuai dengan firman Nya dalam Al  Qur'an Surat Ali Imran ayat 159, sebagai berikut :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya : "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran :159)

Wallahu 'Alam Bishshowab
Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat.

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar