Menu

Senin, 12 Februari 2024

MEMILIH PEMIMPIN

MEMILIH PEMIMPIN MENURUT ISLAM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Selasa, 3 Sya'ban  1445 H /13 Februari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku....!

Menjelang Perang Badar, Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat, ''Bagaimanakah pendapatmu untuk memerangi mereka?'' Para sahabat menjawab, ''Kami telah memberikan janji dan kepercayaan kami kepada engkau dengan penuh ketaatan. Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, andai kata engkau membawa kami ke sebuah samudra, lalu menceburkan diri ke sana, tentu kami juga menceburkan diri bersamamu.'' 

Kredibilitas merupakan suatu penghargaan terhadap seseorang yang didapat melalui proses interaksi seseorang dengan orang lain. Rasulullah SAW sebelum diangkat menjadi Rasul diberikan Gelar sebagai Al Amin, yaitu orang yang bisa dipercaya.  

Dalam ajaran Islam, kredibilitas merupakan salah satu faktor dipilihnya seseorang menjadi pemimpin. Karena, jabatan merupakan amanah yang memiliki pertanggungjawaban dunia dan akhirat. Begitu beratnya tanggung jawab sebagai pemimpin, hingga Rasulullah bersabda''Apabila seorang hamba (manusia) yang diberikan kekuasaan memimpin rakyat mati, sedangkan di hari matinya dia telah mengkhianati rakyatnya, maka Allah mengharamkan surga kepadanya.'' (HR Bukhari dan Muslim). 

Para pakar Islam telah lama menelusuri Al-Qur'an dan Hadits dan menyimpulkan minimal ada Empat Kriteria/Sifat yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk menjadi Pemimpin.

Semuanya terkumpul di dalam Empat Sifat yang dimiliki oleh para Nabi/Rasul sebagai pemimpin umatnya, yaitu :

(1). Shidq, yaitu kebenaran dan kesungguhan dalam pencela, berucap dan bertindak dalam melaksanakan tanggung jawab. Lawannya adalah Bohong.

(2). Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya, baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah SWT. Lawannya adalah Khianat.

(3) Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi masalah yang muncul. Lawannya Bodoh.

(4). Tabligh, yaitu mengikat secara jujur ​​dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (Akuntabilitas dan Transparansi). Lawannya adalah Menutup-nutupi Kekurangan dan Melindungi Kesalahan.

Di dalam Al-Quran juga dijumpai beberapa ayat yang berhubungan dengan sifat-sifat pokok yang harus dimiliki oleh Seorang Pemimpin.

Sifat-sifat dimaksud adalah :

(1). Kesabaran dan Kebahan. “Kami jadikan pemimpin mereka ketika mereka sabar/tabah”. Lihat QS As-Sajdah (32) : 24. Kesabaran dan ketabahan dijadikan pertimbangan dalam mengangkat seorang pemimpin. Sifat ini merupakan syarat pokok yang harus ada dalam diri seorang pemimpin. Sedangkan yang lain adalah sifat-sifat yang lahir kemudian akibat adanya Sifat (Kesabaran) tersebut.

(2). Mampu Menunjukkan Jalan Kebahagiaan kepada umatnya sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Lihat QS Al-Anbiya (21) : 73, “Mereka memberi petunjuk dengan perintah Kami”. Pemimpin dituntut tidak hanya menunjukkan tetapi mengantarkan rakyat ke pintu gerbang kebahagiaan. Atau dengan kata lain tidak sekadar menyarankan dan menyarankan, tetapi kekasih mampu mempraktekkan pada diri pribadi kemudian mensosialisasikannya di tengah masyarakat.

Pemimpin sejati harus memiliki kepekaan yang tinggi (sense of crisis), yaitu apabila rakyat menderita dia yang pertama kali merasakan pedihnya dan apabila rakyat sejahtera cukup dia yang terakhir sekali menikmatinya.

(3). Telah Membudaya Pada Diri Mereka Kebaikan. Lihat QS Al-Anbiya (21) : 73, “Dan Kami wahyukan kepada mereka (pemimpin) untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan menegakkan shalat serta menunaikan zakat.

Sifat-sifat pokok seorang pemimpin tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Al-Mubarak seperti dikutip Hafidhuddin (2002), yakni ada Empat Syarat untuk menjadi pemimpin : 

Pertama, memiliki aqidah yang benar (aqidah salimah). Kedua, memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas (`ilmun wasi`un). Ketiga, memiliki akhlak yang mulia (akhlaqulkarimah). Dan Keempat, memiliki kepemimpinan manajerial dan administrasi dalam mengatur urusan-urusan duniawi.

Dengan mengetahui hakikat kepemimpinan di dalam Islam serta kriteria dan sifat-sifat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, maka kita wajib untuk memilih pemimpin sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadits.

Dengan kata lain masyarakat harus berhati-hati dalam memilih pemimpin dan hasil pilihan mereka adalah “Cermin” siapa mereka. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi : “Sebagaimana keadaan kalian, demikian diangkat pemimpin kalian”.

Pemilu 2024 sudah dekat. Sudah saatnya umat Islam memilah dan memilih di antara mereka yang kredibel untuk memimpin. Caranya? Jangan pusing! Carilah orang seperti ini; Ia tak (mungkin) seperti Rasulullah, tapi dalam setiap tarikan napasnya, sikapnya, tingkah lakunya, keluarganya, orang-orang terdekatnya, kelompoknya, partainya, berusaha seperti Rasulullah.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar