Menu

Jumat, 31 Mei 2024

Bagian Kesatu

KEWAJIBAN ANAK LAKI-LAKI TERHADAP IBUNYA SETELAH MENIKAH
(
Bagian Kesatu)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu 24 Dzulqaidah 1445 H /1 Juni 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Islam telah mengatur tentang kewajiban orang tua kepada anaknya yang sudah menikah, hak anak terhadap orang tua dan perintah supaya anak terus berbakti kepada orang tua hingga akhir hayat.

Dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 23 sampai 24 Allah berfirman :

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Allah dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu membentak keduanya dengan perkataan ''ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia".(QS Al-lsraa : 23). 

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Artinya : "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah medidik aku waktu kecil" (Al-lsraa :  24).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa, kita sebagai anak wajib berbuat baik dan menyayangi kepada orang tua sebagaimana orang tua telah menyayangi kita sewaktu masih kecil.

Bagi anak perempuan setelah menikah maka haknya akan beralih kepada suaminya. Berbeda dengan anak laki-laki. Kewajiban anak laki-laki terhadap orangtuanya (khususnya Ibu) akan terus berlanjut sekalipun dia sudah memiliki Istri atau sudah menikah. Anak laki-laki masih harus terus mengabdi kepada Ibunya.

Berikut beberapa kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah :

1. Berbakti Kepada Ibu 

Dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 14 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : 

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا

Artinya : "Dan seorang yang berbakti kepada orang tuanya dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka". (QS. Maryam : 14)

Berbakti kepada orang tua juga bisa diwujudkan dengan menghormati dan menyayangi dengan sepenuh hati, bersikap sopan dan lain sebagainya. Namun kebanyakan yang terjadi saat ini adalah seorang anak laki-laki yang telah menikah, seringkali mengesampingkan, bahkan melupakan ibunya hanya karena telah memiliki keluarga sendiri.

Padahal kalau kita mau menyadari, kewajiban anak laki-laki meski sudah menikah adalah tetap memperhatikan kedua orang tuanya dengan baik, apabila hal itu terabaikan maka Allah akan memberikan peringatan kepada kita, oleh sebab itu janganlah mengabaikan kewajiban sebagai anak laki-laki kepada orang tua agar ridho Allah selalu menyertai kita.

2. Bersikap Adil Terhadap Nafkah Ibu Dan Istri

Hal seperti ini seringkali menjadi pemicu komplik dalam keluarga dan mungkin menjadi pertanyaan besar dalam benak kita semua. Dalam ajaran agama islam, seorang suami wajib menafkahi istri secara lahiriah dan batiniah, dan apabila kebutuhan pokok keluarga sudah tercukupi seorang anak laki-laki harus memenuhi kebutuhan ibunya juga. 

Meskipun sangat jarang kita temui, orang tua meminta kepada anaknya perihal kebutuhan hidupnya selama orang tua masih masih bisa berusaha sendiri.

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anhu belia bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam : " siapakah yang berhak terhadap seorang wanita? Rasulullah menjawab suaminya (apabila sudah menikah) Aisyah bertanya lagi siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki Rosulullah menjawab ibunya". (HR.Muslim). 

Jika seorang istri melarang suaminya memberikan nafkah kepada orang tua maka istri tersebut bisa dikatakan berdosa. Namun apabila seorang istri turut merelakan sedikit rezeki suami untuk ibunya maka insya Allah, Allah akan menambah rezeki suaminya.

Dari ayat tersebut bahwa, seorang anak wajib merawat orang tua yang telah lanjut usia dengan sabar dan penuh pengharapan ridho dari Allah.

4. Meringankan Beban Ibunya

Seorang ibu berhak mendapatkan perlindungan dari anak laki-laki sekalipun orang tua laki-laki kita masih hidup dan masih sehat. Apabila kita mampu meringankan beban seorang ibu maka insyaAllah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memudahkan jalan hidup kita dan semua kebutuhan kita dan orang tua akan terpenuhi.

Jika kita tidak bisa memberikan materi kepada orang tua kita setidaknya bisa kita lakukan dengan kasih sayang, karena sedikit sekali orang tua yang mengharapkan kekayaan dari anaknya. Ibu atau orang tua kita justru akan merasa senang apabila melihat anaknya bisa menjadi orang sukses, sukses dalam urusan dunia maupun akherat.

5. Selalu Menjaga Perasaan Ibu

Dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda : "Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua" (HR. Tirmidzi dan  Al-Hakim). 

Ketika kondisi orang tua sudah tidak muda lagi, seorang anak hendaknya selalu menjaga perasaan orang tua terutama adalah perasaan ibunya. Meski kita dalam kondisi tidak baik sekalipun sebisa mungkin tunjukan senyum terindah saat bertemu orang tua kita. Hal ini semata-mata kita lakukan hanyalah untuk menentramkan hatinya. 

Dikala hati orang tua tentram, pikiran menjadi tenang dan do'a kebaikan dari orang tua akan terus mengalir kepada kita. Kita sebagai anak sedapat mungkin untuk terus menjaga dan memperhatikan serta menyayangi orang tua kita. Karena penyesalan seorang anak adalah ketika orang tua meninggal dan anak belum bisa membahagiakan orang tuanya.

(bersambung ke No. 6)..............

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar