Menu

Selasa, 14 Mei 2024

PENGGUGUR PAHALA

KUFUR, SYIRIK DAN NIFAK

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Rabu 7 Dzulqaidah 1445 H /15 Mei 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Kufur, sirik dan nifaq

Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah! Ketahuilah, siapa yang mati dalam keadaan kafir atau musyrik atau murtad, maka segala amal baik yg dilakukan tidak ada manfaatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman al.

(QS Al-Baqarah: 217):

ي....... وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Artinya : "............. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al-Baqarah: 217)

[QS. Al-Maidah: 5].

  وَ........وَمَنْ يَّكْفُرْ بِالْاِيْمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهٗ ۖوَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ  الْخٰسِرِيْنَ

Artinya : "............... Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam), maka terhapuslah amalannya dan ia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Al-Maidah: 5].

[QS. Az-Zumar: 65]

وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya : "Dan sesunggunya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: ‘Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi’.” [QS-Az-Zumar: 65].

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman, mengabarkan tentang keadaan semua rasul [QS Al-An’am: 88]

ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya :Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88].

Dan juga sabda Rasulullah saw:

“Apabila orang-orang mengumpulan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian untuk satu hari dan tiada keraguan di dalamnya, maka ada penyeru yang berseru: ‘Barangsiapa telah menyekutukan seseorang dalam suatu amalan yang mestinya dikerjakan karena Allah, lalu dia minta pahala di sisi-Nya, maka sesungguhnya Allah adalah yang paling tidak membutuhkan untuk dipersekutukan’.” [HR. At-Tirmidzi 3154, Ibnu Majah 4203, Ahmad 4/215, Ibnu Hibban 7301, hasan].

BAHAYANYA

Syirik, kufur dan nifaq adalah tiga hal yang bisa membatalkan tauhid seseorang atau setidak-tidaknya mengurangi kesempurnaannya. Oleh karena itu, kita harus memiliki pemahaman yang betul-betul baik tentang tiga perkara ini. Dan yang paling penting adalah, kita senantiasa berusaha agar tidak terjatuh dan terjerumus kedalam tiga perkara tersebut.

Sebelum kita membahas satu persatu ketiga perkara ini, marilah terlebih dulu kita perhatikan dan kita renungkan beberapa firman Allah berikut ini:

(QS Al-Baqarah : 256)

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Artinya : ”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang lurus daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka berarti ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah : 256).

(QS An-Nahl : 36)

 وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Artinya : Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (QS An-Nahl : 36).

(QS Al-Bayyinah : 5)

 وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Artinya : ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka menegakkan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS Al-Bayyinah : 5).

Saudaraku yang dirahmati Allah

Selanjutnya, berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai ketiga perkara tersebut, dimulai dari syirik, lalu kufur dan terakhir nifaq.

Pertama : Syirik (Kesyirikan)

Ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang kesyirikan ini bisa ditemukan di [QS An-Nisa’ : 48 & 116, QS. Al-An’am : 82, QS Luqman : 13, QS Az-Zumar : 65]

Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya". [HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa'id al Khudri. Hadits ini hasan-Shahih at Targhib wat Tarhib, no. 30]

Syirik Akbar (Kesyirikan Besar)

  • Syirik dalam rububiyah, seperti keyakinan bahwa arwah orang yang sudah meninggal mampu memberikan manfaat atau mudharat, memenuhi kebutuhan orang yang hidup, atau keyakinan bahwa ada orang yang ikut mengatur alam raya ini bersama Allah, dan seterusnya.
  • Syirik dalam asma’ wa shifat, seperti keyakinan bahwa ada orang yang mengetahui hal ghaib selain Allah, misalnya dukun, peramal dan semacamnya, syirik dengan menyerupakan shifat Allah dengan shifat makhluq, dan lain-lain.
  • Syirik dalam uluhiyah (ibadah), seperti syirik dalam ibadah, doa, takut, cinta, harap, taat, dan sebagainya.

Syirik Ashghar (Kesyirikan Kecil)

  • Qauli (berupa ucapan), seperti bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, dan sebagainya.
  • Fi’li (berupa perilaku dan perbuatan), seperti tathayyur, datang ke dukun, memakai jimat dan rajah (yang bukan berupa ayat Al-Qur’an atau doa yang dibenarkan), dan sebagainya.
  • Qalbi (berupa amal hati / batin), seperti riya’, sum’ah, dan sebagainya.

Beberapa Sarana yang Mengantarkan kepada Kesyirikan

  • Ghuluw (berlebih-lebihan) dalam tawassul yang diperselisihkan.
  • Memfungsikan kuburan seperti fungsi masjid.
  • Sikap ghuluw terhadap orang shalih (baik yang masih hidup maupun khususnya yang sudah wafat).
  • Kultus individu, benda, dan tempat.
  • Penghormatan, pemuliaan, dan pengagungan terhadap patung-patung dan gambar-gambar.
  • Hari-hari raya dan peringatan-peringatan bid’ah.
  • Amal-amal bid’ah pada umumnya.

Kedua : Kufur (Kekufuran)

Ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang kufur ada di [QS Al-Baqarah : 6 – 7, QS Al-Kafirun]

Kufur Akbar (Kekufuran Besar) :

  • Kufur pengingkaran dan pendustaan (kufr al-inkaar wat takdziib). Lihat QS Al-An’am : 66, QS Al-’Ankabut : 68
  • Kufur keragu-raguan (kufr asy-syakk). Lihat QS Al-Kahfi : 35 - 38
  • Kufur keengganan dalam mematuhi hukum Allah karena faktor kesombongan (kufr al-imtinaa’ wal istikbaar). Lihat QS Al-Baqarah : 34, QS Asy-Syu’araa’ : 111, QS Al-A’raf : 12, QS Al-Israa’ : 61.
  • Kufur pelecehan dan pengolok-olokan terhadap ajaran Islam (kufr as-sabb wal istihzaa’). Lihat QS At-Taubah : 65 – 66.
  • Kufur kebencian terhadap bagian ajaran Islam (kufr al-bughdh). Lihat QS Muhammad : 9.
  • Kufur perpalingan (berpaling) dari hukum Allah (kufr al-i’raadh). Lihat QS Al-Ahqaf : 3, QS Ali ’Imran : 32, QS As-Sajdah : 22.
  • Kufur nifaq (kemunafikan). Lihat QS Al-Munafiqun : 3.
  • Kufur loyalitas terhadap orang-orang kafir (kufr al-walaa’). Lihat QS Ali ’Imran : 28.

Kufur Ashghar (Kekufuran Kecil) :

Adalah setiap jenis kemaksiatan yang disifati dengan kekufuran dan tidak termasuk kategori kufur akbar, seperti :

  • Kufur nikmat (QS An-Nahl : 83 & 112)
  • Meninggalkan sholat (HR At-Turmudzi)
  • Mendatangi dukun dan peramal (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Bazzar)
  • Memerangi atau membunuh sesama muslim (HR Muttafaq ’Alaih)
  • Melecehkan dan memperolok-olokkan suatu keturunan, marga, etnis, dan semacamnya (HR Muslim)
  • Meratapi orang yang meninggal (HR Muslim)
  • Larinya budak dari tuannya (HR Muslim)
  • Menisbatkan diri seseorang kepada selain orangtuanya yang sebenarnya (HR Muttafaq ’Alaih)

Ketiga : Nifaq (Kemunafikan)

 Ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang sifat munafik ada di [QS Al-Baqarah : 8 – 20, QS An-Nisa’ : 142 - 146, QS Al-Munafiqun)

Nifaq Akbar (Kemunafikan Besar) :

Adalah nifaq i’tiqadi (kemunafikan yang berupa keyakinan hati). Karena dasarnya adalah keyakinan hati, maka tidak mudah diketahui. Namun ada beberapa bentuk amal lahir mereka yang termasuk jenis kufur akbar, yang diungkapkan dalam Al-Qur’an, seperti :

  • Melecehkan dan memperolok-olokkan Allah, Rasul-Nya saw, dan Al-Qur’an (QS At-Taubah : 65 – 66).
  • Mencaci Allah dan Rasul-Nya atau mendustakan keduanya (QS At-Taubah : 158).
  • Berpaling dari hukum Allah dan menghalang-halangi orang dari jalan Allah (QS An-Nisa’ : 61).
  • Berhukum dengan hukum dan undang-undang orang-orang kafir (QS An-Nisa’ : 66).
  • Meyakini isme-isme jahiliyah yang bertentangan dengan Islam : sekularisme, nasionalisme, dan lain-lain.
  • Berpihak dan memberikan loyalitas serta dukungan kepada orang-orang kafir dalam memerangi kaum muslimin.
  • Bergembira atas kemenangan dan kaunggulan orang-orang kafir atau kealahan dan keterpurukan ummat Islam (QS Ali ’Imran : 119 – 120)
  • Mencela dan melecehkan para ulama, pejuang atau tokoh Islam, dan kaum mukminin militan pada umumnya (QS Al-Baqarah : 13, QS At-Taubah : 79).
  • Memuji-muji kaum kafir, mengung-agungkan tokoh-tokoh mereka, dan mempublikasikan pemikiran-pemikiran mereka yang bertentangan dengan Islam (QS Al-Mujadalah : 14).

Nifaq Ashghar (Kemunafikan Kecil) :

Juga disebut dengan Nifaq ’Amali (Kemunafikan Amal Perbuatan).

Definisinya : bahwa seseorang menampakkan amal lahiriyah yang baik dan terpuji, namun pada saat yang sama ia menyembunyikan didalam hatinya sesuatu yang buruk dan tercela, yang bertentangan dengan yang ditampakkan. Dan diantara contoh-contoh nifaq ashghar adalah :

  • Berdusta dengan sengaja saat berbicara (HR Muttafaq ’Alaih)
  • Berjanji, namun dalam hatinya telah berniat untuk tidak menepatinya (HR Muttafaq ’Alaih)
  • Sengaja melakukan pelanggaran saat berperkara, seperti menolak kebenaran, berdalih dengan kebatilan dan kedustaan, padahal dia tahu hakikat masalahnya (HR Muttafaq ’Alaih)
  • Mengambil dan menerima amanat dengan menyimpan niat sejak awal untuk berkhianat (HR Muttafaq ’Alaih)
  • Riya’ dalam melakukan amal-amal shalih (HR Ahmad)
  • Tidak memiliki dan menyimpan niat jihad (HR Muslim)
  • Menampakkan kecintaan pada seseorang, padahal sebenarnya ia menyimpan kebencian terhadapnya (HR Bukhari dan Ahmad)
  • Membenci sahabat Anshar secara khusus (HR Muttafaq ’Alaih) dan para shahabat seluruhnya secara umum.
  • Dan sebagainya.

Perbedaan-perbedaan antara yang Akbar (Besar) dan yang Ashghar (Kecil) dari Syirik, Kufur, dan Nifaq :

  • Yang akbar menyebabkan pelakunya dihukumi kafir, murtad, dan keluar dari Islam dengan segala konsekuensinya. Dan tidak demikian dengan pelaku yang ashghar (QS Al-Baqarah : 221).
  • Pelaku yang akbar jika tidak bertaubat sampai meninggal, maka tertutuplah peluang ampunan baginya. Dan tidak demikian dengan pelaku yang ashghar (QS An-Nisa’ : 48, 116, & 145).
  • Yang akbar menggugurkan seluruh amal pelakunya dan menjadikannya sia-sia belaka (QS Al-Furqan : 23, QS Az-Zumar : 65). Dan tidak demikian dengan yang ashghar.
  • Pelaku yang akbar diharamkan masuk Surga dan akan kekal di Neraka selama-lamanya. Dan tidak demikian dengan pelaku yang ashghar (QS Al-Maidah : 72).
  • Yang akbar mewajibkan terjadinya bara’ (permusuhan) penuh secara mutlak terhadap pelakunya. Dan tidak demikian dengan pelaku yang ashghar (QS Al-Mumtahanah : 4).

Catatan : Jangan pernah menganggap remeh dan kecil hal-hal yang masuk dalam kategori syirik, kufur, dan nifaq ashghar, karena terpengaruh oleh sebutan kecil (ashghar) tersebut. Karena, sekecil-kecilnya syirik kecil, kufur kecil, dan nifaq kecil, tetap termasuk kategori dosa-dosa besar.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah islam
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar