Menu

Senin, 27 Mei 2024

PENYESALAN

PENYESALAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Selasa 20 Dzulqaidah 1445 H /28 Mei 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Sebuah pepatah lama berbunyi, “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Artinya adalah, sebaiknya suatu perbuatan dipikirkan terlebih dahulu baik buruknya agar tidak terjadi penyesalan.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Surat Al Munafiqun :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚوَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ٩

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai dari mengingat Allah. Siapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi.(QS. Al Munafiqun : 9)

Pada ayat ini Allah mengingatkan orang-orang beriman agar kesibukan mengurus harta dan memperhatikan urusan anak tidak menghalangi ibadah kepada Allah. Wahai orang-orang yang beriman di mana pun berada! Janganlah harta bendamu yang kamu cari dan anak-anakmu yang kamu sayangi, melalaikan kamu dari mengingat Allah, yakni Shalat Lima Waktu dan aturan-aturan Allah tentang bekerja, bermasyarakat, dan bernegara. Dan barang siapa berbuat demikian, melalaikan ibadah dan aturan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang rugi, karena kebutuhan ruhaninya tidak terpenuhi dan hidupnya tidak seimbang maka Penyesalan lah yang akan mereka terima.

Masih dalam surat yang sama, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ١٠

Artinya : "Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.” (QS. Al Munafiqun : 10)

Ayat ini menghimbau orang-orang beriman untuk memfungsikan harta dengan benar. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu untuk kepentingan dhuafa, fasilitas umum, dan fasilitas sosial sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu sehingga kamu tak sempat berinfak; lalu dia berkata setelah kematian terjadi, menyesalinya, “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dengan hartaku ini dan aku dengan demikian akan termasuk orang-orang yang saleh, karena menjadi dermawan.

Dunia dengan segala isinya apakah itu emas, peraknya dan berbagai macam logam mulia lainnya bahkan intan dan berlian pun tersedia. Demikian juga manusia dengan jabatannya dan rumah megahnya maupun istananya, tidak berhak mengalirkan setetes air mata pun untuk kita. Karena sesungguhnya dunia dan kekayaan itu tak lebih dari sekedar titipan dan permainan.

Dalam Al-Qur'an digambarkan seseorang yang sudah meninggal menyesali kehidupannya yang tidak berinfak dari harta yang dimilikinya yang sudah diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya.

Saat ini seringkali kita melihat betapa banyak orang sepertinya sudah terlalu cinta akan kehidupan dunia sehingga dengan kehidupan yang semakin keras semakin terasa sulit untuk bersedekah.

Agar tidak terjadi penyesalan, seorang muslim setidaknya berinfak dalam kehidupannya. Dan tidak hanya sekali berinfak, tetapi sesering mungkin. Karena sesungguhnya dampak positif dari berinfak akan dirasakan di kemudian, bahkan dibalas berlipat-lipat. 

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah contoh yang harus kita  teladani. Beberapa peristiwa menjelaskan bagaimana beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam senantiasa berinfak dalam hidupnya. Ketika hijrah ke Madinah, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membeli tanah milik anak yatim dengan uangnya yang kemudian dibangun Masjid Kuba, masjid yang pertama kali dibangun Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Uang yang dikeluarkan setara hampir Rp 2 miliar jika dikonversi ke mata uang rupiah zaman sekarang.

Dan masih banyak contoh-contoh yang lain, yang bisa kita teladani.

Harta kekayaan, uang milyaran, rumah megah, dan mobil mewah demikian juga dengan jabatan tidak akan menangguhkan kematian seorang hamba. Kelak mereka akan menyadari dan akan menyesali apa yang mereka lakukan.

اِنَّ هٰؔٶُلاَؔءِ یُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَیَذَرُوْنَ وَرَٓاءَهُمْ یَوْمًا ثَقِیْلاً

Artinya : "Sesungguhnya mereka (orang kafir) mencintai kehidupan dunia dan  meninggalkan hari yg berat (hari Kiamat) di belakangnya (QS Al Insaan : 27).

Penyesalan tidak berinfak sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, semoga bisa menjadi sebuah pemicu bagi kita yang muslim agar senantiasa berinfak atau bersedekah, meskipun nilainya tidak besar. "Bersedekahlah walau hanya sebesar biji zarah".

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar