Menu

Jumat, 14 Juni 2024

SLOW LIVING

GAYA HIDUP YANG RELEVAN DENGAN PANDANGAN ISLAM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu 8 Dzulhijah 1445 H /15 Juni 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Pernahkah Kita merasa lelah menjalani rutinitas? Bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup serta mengejar mimpi dari hari ke hari?

Terkadang, kebosanan dan kelelahan melanda terutama bagi yang hidup di kota besar dan harus berangkat kerja lebih pagi agar tidak terlambat sementara waktu pulang lebih malam agar tidak terjebak kemacetan.

Kehidupan slow living adalah tentang memperlambat ritme hidup, menghargai momen-momen kecil, dan fokus pada kualitas daripada kuantitas. Slow living sering kali melibatkan pengurangan stres, konsumsi yang lebih sadar, dan peningkatan koneksi dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.

Gaya hidup ini tidak memerlukan cara hidup tertentu atau hasrat untuk melakukan aktivitas tertentu. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa damai dan puas dalam hidup seseorang sekaligus mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Slow Living adalah gaya hidup yang mengusung nilai-nilai seperti kesederhanaan, keberadaan di saat ini, dan koneksi yang lebih dalam dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.

Slow living pun sebagai bentuk gaya hidup lambat yang lebih mind full dan tak tergesa-gesa di setiap hari. Bagi sebagian orang, slow living adalah menjalani hidup yang ada saat ini dengan penuh legawa, tanpa ambisi, dan menikmati momen dengan rasa bahagia.

Menjalani Gaya Hidup Lambat

Konsep gaya hidup lambat memang kian relevan di tengah hiruk pikuk era digital dan industri 4.0. Perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup akibat disrupsi digital membuat manusia seolah tergesa-gesa dengan target pencapaiannya masing-masing.

Konsep slow living hadir menawarkan perjalanan hidup dengan kualitas yang besar di mana kegiatan keseharian dilakukan dalam mode yang lambat, dijalani dengan lambat, dinikmati dengan saksama, dan disyukuri tanpa ambisius. Misalnya dengan olah raga yang teratur, berkebun, memasak, menjalani hobi, hingga dalam hal mengejar karier. Pada akhirnya, semakin banyak orang yang mengakui bahwa Lebih Cepat tidak selalu Lebih Baik, sebagaimana ungkapan bahwa Jalan Allah bukanlah yang Tercepat, tapi sudah pasti yang Terbaik.

Oleh karenanya, keinginan untuk terhubung kembali dengan hobi, alam, dan diri kita sendiri yang bermakna. Dengan lebih banyak waktu untuk merenung yang belum pernah terjadi sebelumnya, banyak orang menilai kembali apa yang benar-benar penting bagi mereka.

Lantas, apa saja ciri gaya hidup lambat yang bisa dijalani? Berikut ini tips yang bisa Kita coba jalani dalam kehidupan sehari-hari :

1. Mundur Dari Hiruk Pikuk

Anda bisa mulai menata jadwal keseharian dan memilih prioritas kegiatan yang dijalani. Buatlah daftar tugas dan selesaikan satu persatu. Hindari mengerjakan lebih dari satu kegiatan dalam waktu bersamaan.

2. Tidak Perlu Terlalu Banyak Jadwal

Jalani setiap hari dengan jadwal yang seperlunya dan luangkanlah waktu untuk diri sendiri.

3. Beli Dari Sumber Lokal

Salah satu bentuk slow living adalah membeli produk lokal dari usaha kecil. Selain menjadi bentuk gaya hidup santai, langkah ini juga bermanfaat bagi komunitas kecil alih-alih berbelanja di toko online maupun fisik yang besar.

4. Konsumsi Slow Food

Di tengah menjamurnya restoran fast food, gaya hidup slow living justru menawarkan makanan yang diproses lambat dengan pilihan menu yang lebih beragam dan sehat. Aktivitas memasak juga bisa menjadi cara quality time bersama keluarga.

5. Jalani Hobi

Salah satu aktivitas lambat yang bisa dijalani adalah memiliki hobi yang membutuhkan waktu khusus dan memungkinkan kita memperhatikan tugas tertentu. Misalnya, menulis, journaling, melukis, berkebun, bersepeda, crafting, dan lain-lain.

6. Beribadah Dengan Maksimal.

Bagi seorang muslim, menjalani slow living juga bisa berarti menjalani ibadah dengan maksimal dalam keseharian. Mulai dari shalat wajib tepat waktu, shalat sunah, qiyamul lail, zikir pagi petang, sedekah, membaca Al Quran dan artinya, dan sebagainya, semuanya dilakukan dengan Tumaninah.

Slow Living Salah Satu Bentuk Rasa Syukur

Mempraktikkan hidup lambat dalam Islam sangat relevan, misalnya dalam hal menghabiskan waktu tenang untuk bermuhasabah. Hidup lambat sangat memungkinkan manusia merenung dan mengkalibrasi ulang, serta mendekatkan diri kepada sosok pencipta Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hal ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan Yang Maha Pengasih dan berkeluh-kesah kepada-Nya. Kedamaian hidup lambat bisa dicari dengan mengandalkan Kekuasaan dan Keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, pasrah pada Ridho Illahi dan menghilangkan kekhawatiran akan masa depan yang tak pasti. Hidup pun menjadi lebih spiritual dari hari ke hari dengan ibadah maksimal di sela rutinitas keseharian.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an Surat Al Hadid ayat 4 :

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ

Artinya : "Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian, Dia berkuasa atas ʻArasy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya serta apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hadid : 4)

Menjalani hidup lambat memungkinkan manusia untuk selalu dekat dengan-Nya sejak membuka mata di pagi hari hingga menutupkan mata kembali di malam harinya. Aktivitas spiritual bisa menjadi seimbang di tengah rutinitas duniawi.

Hal ini menjadi perwujudan syukur atas waktu yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan cara merayakan hidup penuh dengan pertimbangan akan Kualitas daripada Kuantitas. Tapi perlu diingat, slow living bukan berarti mengajarkan kita untuk bermalas-malasan.

Dalam Al Quran Surat Al-Insyirah ayat 7 disebutkan :

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ

Artinya : “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. Al-Insyirah : 7)

Hikmah yang terkandung dalam surah Al-Insyirah ayat 7 adalah Nilai dan Semangat Produktivitas. Sebagaimana disebutkan Quraish Shihahb, dalam Tafsir Al-Misbah, jika ditinjau dari segi bahasa, kata Faragha bermakna kosong setelah sebelumnya penuh baik secara materi maupun non-materi.

Kesimpulannya : Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita untuk memanfaatkan kesempatan waktu yang diberikan kepada kita. Namun dalam hal ini, tentu Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak memerintahkan umatNya agar selalu berproduktivitas tanpa memperhatikan keseimbangan antara urusan ukhrawi dan duniawi.

Terlalu fokus dengan urusan-urusan duniawi di era serba praktis ini justru akan membuat kita abai untuk tetap menjalin hubungan harmonis dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena itu, Slow Living menjadi bukti adanya solusi untuk menghindari serta mengurangi sikap terburu-buru dalam menikmati hidup yang diciptakan oleh-Nya.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar