Menu

Sabtu, 13 Juli 2024

HANYALAH MENYAMPAIKAN

TUGAS KITA HANYA MENYAMPAIKANNYA, BUKAN UNTUK MERUBAHNYA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Ahad 8 Muharam 1446 H /14 Juli 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Dalam perkara dunia, sering kali kita diajarkan untuk berusaha sekuat kemampuan mengejar target. Sebab, keberhasilan akan diukur dari seberapa banyak target yang bisa kita dicapai. Bahkan, bukan sekadar dicapai, kalau bisa, dilampaui.

Namun, untuk urusan akhirat, tidak seperti itu. Dalam hal dakwah, misalnya, kita hanya diperintahkan untuk menyampaikan saja, sebagaimana Allah Ta’ala memerintahkan kepada para Nabi dan RasulNya dalam Al-Qur’an surat Yasin [36] ayat 17 :

وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ

Artinya : “Dan kewajiban kami tidak lain HANYALAH MENYAMPAIKAN (perintah Allah) dengan jelas.” (QS. Yasin : 17)

Syekh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan dalam tafsirnya tentang ayat ini. Kata beliau, “Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas. Kami lakukan dan kami jelaskan untuk kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Namun apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi (untuk mengubah paksa kalian).”

Penjelasan ini senada juga dengan firman Allah Ta’ala dalam surat Al Qashash [28] ayat 56 :

اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Artinya : “Sesungguhnya Engkau (Muhammad) TIDAK akan dapat MEMBERI HIDAYAH (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (QS.Al Qashash [28] : 56)

Tak sekadar itu, menyampaikan kebenaran haruslah dengan bahasa yang bisa dipahami orang lain. Ini diungkapkan oleh Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, sebagaimana disebutkan oleh Bukhari, “Berbicaralah kepada orang banyak dengan apa yang dapat mereka pahami. Sukakah kalian bila mereka nanti mendustai Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam?”

Perkataan Ali ini mirip seperti perkataan Ibnu Mas’ud yang diriwayatkan oleh Muslim, “Tidaklah kamu menyampaikan sesuatu yang tidak dapat dicerna oleh akal suatu kaum, melainkan akan menimbulkan fitnah bagi sebagian mereka.”

Seorang lelaki pernah bertanya kepada Imam Ahmad, “Aku berada dalam sebuah forum yang disinggung perkara sunnah di dalamnya. Tak ada yang tahu mengenai sunnah itu selain diriku. Bolehkah aku membicarakannya?”

Imam Ahmad menjawab, sebagaimana dikisahkan oleh Imam Ibnu Muflih Al-Maqdisi dalam kitabnya Al-Adab Asy-Syar’iyyah, “Sampaikanlah kebenaran dan jangan bertengkar karenanya.”

Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Imam Malik. Menurut beliau, sebagaimana dikutip dalam kitab yang sama, “Sampaikanlah kebenaran, namun bila tidak diterima lebih baik diam.”

Abu Darda Radhiyallahu Anhu pernah berkata, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Nu’aim, “Apabila keadaan saudaramu berubah dan melakukan dosa, maka jangan tinggalkan dan menjauhinya. Nasehatilah dengan sebaik-baiknya, dan bersabarlah terhadapnya, karena seseorang terkadang bengkok dan terkadang lurus.”

Demikianlah dakwah, harus dilakukan dengan sabar. Sebab, bukan hasil yang dituntut dalam dakwah, namun keteguhan hati dan keistiqomahan. Soal hasil, serahkanlah kepada Yang Maha Membolak-balikkan Hati.

Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dan cara yang lembut dan hikmah. Inilah yang disebut dengan “Hidayah Al-irsyad Wal Bayan”. Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu, sebagaimana firman Allah pada Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗوَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ

Artinya : “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syuuraa : 52).

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar