Menu

Jumat, 12 November 2021

I S T I G H F A R

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini, Sabtu, 8 Rabiul Awal 1443 H / 13 November 2021.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Hasan Al-Bashri, salah seorang ulama Tabiin, suatu ketika didatangi oleh seseorang yang mengadukan tentang daerahnya yang kering kerontang dan tidak mendapat hujan. Maka, ia berkata, "Mohonlah ampun kepada Allah." Kemudian, datanglah pula seseorang mengadukan tentang kemiskinannya. 

Ia pun berkata, "Mohonlah ampun kepada Allah". Tak lama kemudian datang pula seseorang minta didoakan agar dikaruniai anak. Imam Hasan Al-Bashri pun menyuruhnya supaya beristighfar. Kemudian datang lagi yang lain mengadukan tentang kebunnya yang tandus, beliau pun memintanya supaya beristighfar pula.

Hal ini membuat para sahabatnya menjadi penasaran dengan jawaban yang beliau berikan dan menanyakannya mengapa semua perkara tadi solusinya hanya satu, yaitu Istighfar? Beliau pun menjawab, "Saya tidak mengatakan semua itu secara asal-asalan. Tetapi, berdasarkan firman Allah yang artinya : "Maka aku katakan kepada mereka; Mohonlah ampun kepada Robbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS Nuh : 10 - 12)

Begitulah kejelian seorang ulama yang tidak memandang satu persoalan dari sisi kulitnya saja, melainkan tertuju pada akar persoalan sebagaimana yang dibimbing oleh Wahyu Ilahi. Bandingkan dengan orang-orang pada zaman sekarang yang hanya mengedepankan rasio saja dalam menganalisis masalah. Bila negerinya tertimpa bencana apakah itu kekeringan, kebakaran, gempa bumi, banjir, wabah penyakit, hama tanaman, dan lain sebagainya mereka tidak segera berpikir bahwa semua itu tidak lain adalah akibat dari dosa-dosa yang dilakukannya.

Kerangka berpikir yang salah seperti inilah yang kemudian memunculkan kesalahan dalam mengambil solusi dari bencana yang menimpa. Padahal, Allah telah berfirman: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)". (QS As-Syuro : 30).

Akhirnya, mereka hanya mengandalkan kekuatan otak dan materi belaka dalam menyelesaikan persoalan, sementara Istighfar dalam arti sebenarnya yaitu mengikhlaskan niat kepada Allah dan menghentikan perbuatan-perbuatan dosa, yang merupakan bagian asasi dari solusi permasalahan, tidak pernah tersentuh dalam pembicaraan apalagi sampai diamalkan. Kalau boleh dikatakan, hari ini kita adalah orang-orang yang melalaikan istighfar. Padahal, kalau melihat kondisi yang ada, sudah selayaknya kita lebih membutuhkan Istighfar karena tingkat kemaksiatan hari ini sangat jauh berlipat ganda. Hari-hari kita senantiasa diisi dengan dosa. 

Bukankah zina, dusta, riba, ghibah, pamer kecantikan di medsos, mengurangi timbangan, korupsi dan segudang dosa-dosa besar lainnya sudah menjadi barang biasa pada masyarakat kita? Ironisnya, dosa-dosa itu dianggap sebagai hal biasa bahkan sebagai angin lalu, seakan tidak membahayakan diri kita, seakan tidak menjadi dosa bagi dirinya atau bahkan keluarganya. 

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

1 komentar: