MAJIKAN DAN PAMBANTU
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ
Saudaraku...!
Hari ini, Selasa, 17 Rabiul Awal 1443 H / 23 November 2021.
Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Di antara prinsip utama membangun keluarga dan masyarakat yang baik dan sejahtera adalah Prinsip Al-Musawah (Persamaan) dan Al-Adalah (Keadilan). Dengan prinsip Al-Musawah, Islam mengajarkan bahwa manusia sama derajatnya di hadapan Allah, meskipun berbeda dalam profesi, kedudukan, dan jabatannya. Orang yang berpunya sama derajatnya dengan orang yang tidak berpunya. Orang kampung sama pula dengan orang kota. Demikian pula majikan sama derajatnya dengan pembantu. Satu-satunya yang membedakan adalah ketakwaannya kepada Allah. Hal ini sejalan dengan firman-Nya, QS Al-Hujurat : 13.
Meskipun statusnya sebagai pembantu, jika lebih takwa kepada Allah, maka ia lebih mulia dibandingkan dengan majikannya, demikian pula sebaliknya. Dengan prinsip ini, Islam pun mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh memperlakukan orang lain dengan semena-mena hanya karena berbeda statusnya.
Majikan tidak boleh memperlakukan pembantunya dengan perlakuan yang sewenang-wenang, apalagi disertai dengan kezaliman dan pemasungan terhadap hak-haknya sebagai manusia yang statusnya telah dimuliakan Allah SWT.
Kepada orang yang suka berlaku zalim, Nabi mengingatkan dalam sebuah haditsnya, riwayat Imam Muslim, ''Jauhilah oleh kalian perlakuan zalim, karena kezaliman itu akan mengundang kegelapan (malapetaka yang dahsyat) di hari kiamat nanti.''
Di dunia pun, orang yang berlaku zalim akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya, sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani dari Abu Bakrah, ''Ada dua dosa yang akan dipercepat siksanya oleh Allah di dunia, yaitu berlaku zalim kepada orang lain dan berbuat buruk kepada kedua orang tua.''
Dengan Prinsip Keadilan (Al Adalah), Islam mengajarkan kepada manusia bahwa segala sesuatu itu harus sejalan, sebanding, dan seimbang antara hak dan kewajiban. Tidak boleh menekankan yang satu sambil mengabaikan yang lainnya.
Sebagai contoh, pembantu mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada majikan dan keluarganya sesuai dengan kemampuan atau sesuai dengan kontrak dan kesepakatan kerjanya. Sebaliknya, majikan dan keluarganya memiliki kewajiban untuk berbuat kepada pembantunya, misalnya dalam sikap, perlakuan, dan upah yang harus diberikan.
Nabi menyatakan dalam haditsnya, riwayat Imam Abu Daud, ''Sesungguhnya pembantumu adalah saudaramu. Berikan makanan dan pakaian kepadanya sesuai dengan makanan dan pakaianmu.'' Dengan hadits ini Nabi menekankan bahwa hubungan majikan dan pembantu bukanlah semata-mata hubungan kerja dan fungsional, akan tetapi juga hubungan kekeluargaan dan persaudaraan atas dasar nilai-nilai kemanusiaan, sehingga bisa saling menjaga, menghormati, dan melindungi, yang akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Wallahu'alam Bishshowab
Saudaraku...!
Awali Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊
Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a
Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).
Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).
Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan
Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.
Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar