Menu

Sabtu, 20 November 2021

 MANAGEMEN KELUARGA


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini, Ahad, 15 Rabiul Awal 1443 H / 21 November 2021.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Rasulullah SAW bersabda :

''Seorang Suami adalah Pemimpin dalam keluarganya, dia akan dituntut dan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya (oleh Allah SWT). Seorang Istri adalah Pemimpin di rumah suaminya, dia akan dituntut atas kepemimpinannya. Seorang Khadam adalah pemimpin pada harta tuannya, dia akan dituntut atas kepemimpinannya. Seorang Anak adalah pemimpin harta ayahnya, dia akan dituntut atas kepemimpinannya.''

Hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim itu menjelaskan mengenai Manajemen Keluarga, bahwa di lingkungan keluarga terdapat pembagian tugas yang setiap individu bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diembannya. Kelak atas tugasnya itu mereka akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. 

Seorang Suami diposisikan sebagai Kepala Keluarga. Ini bukan karena menomorsatukan kaum lelaki, tetapi karena secara fisik dan mental mereka dianggap mampu memimpin keluarga dengan baik. Meskipun demikian, seorang suami tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap anggota keluarganya. 

Dia berkewajiban menafkahi, membina, dan membimbing mereka menjadi anggota keluarga yang baik dan mandiri. Dia juga diharuskan membela anggota keluarga yang lemah dan melindungi serta mengayominya, sehingga mereka merasa tenteram dan aman atas kepemimpinannya.

Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya sebagian dari kesempurnaan orang-orang Mukmin adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut (bijak) terhadap keluarganya. (HR Thabrani dan Hakim).

Seorang Istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya (keluarganya). Ini juga bukan berarti menomorduakan perempuan atau merendahkan kedudukannya, tetapi merupakan pembagian kerja dalam keluarga. Sebab, tidak mungkin dalam keluarga ada dua pemimpin utama.

Seorang Istri bertanggung jawab di rumahnya, karena pekerjaan tersebut biasanya sulit dikerjakan suami, apalagi jika suami juga pemimpin di masyarakat. Dalam beberapa fakta banyak terjadi seorang suami ditinggal wafat istrinya, lalu anak-anak mereka berantakan. Sebaliknya, banyak istri yang ditinggal mati suaminya, anak-anak mereka tetap baik karena secara kejiwaan ibu lebih dekat pada anak-anak. 

Sekalipun istri menjadi pemimpin di rumah suaminya, tidak berarti aktivitas di luar rumah terhalangi. Sepanjang tidak meninggalkan tanggung jawabnya di rumah dan bisa menjaga dirinya, mereka boleh beraktivitas di luar rumah. Dan, ternyata banyak kaum ibu yang sukses beraktivitas di luar dan sukses mengurus rumah tangga. 

Bisa jadi sebagian rumah tangga gagal dibangun karena sang istri enggan menunaikan tugasnya mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga, inginnya jadi kepala keluarga. Seorang khadam berkewajiban menunaikan tugasnya sebagai pekerja untuk meringankan beban berat tuannya. 

Demikian juga seorang anak yang sedang dalam pembinaan orang tua, dia berkewajiban membelanjakan harta pemberian orang tuanya sebaik mungkin demi kesuksesan mereka di masa depan. Kesuksesan menunaikan tugas masing-masing dalam keluarga itulah yang kelak akan membawa kebahagiaan keluarga.

Wallahu'alam Bishshowab


Wallahu'alam


Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar