Menu

Sabtu, 19 Maret 2022

KENISTAAN CINTA DUNIA
(Bagian 2)


الســلام عليكم ورحمة الله وبركات 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Ahad, 17 Syakban 1443 / 20 Maret 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Sejatinya, Islam tidak mengharamkan umatnya untuk hidup berlimpah harta dan menikmati kesenangan duniawi. Asalkan semua itu dicapai dengan jalan halal, lalu membayarkan zakatnya, mengeluarkan infak dan sedekah, siap membantu kaum lemah, tidak menjadikan kekayaan itu sebagai tujuan hidup, dan tidak membuat lalai dari mengingat Allah.

Sebagaimana Firman Alloh SWT (QS. Munafiqun : 9).

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚوَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi" (QS. Munafiqun : 9).

Islam bahkan mengharuskan umatnya mencari rezeki guna memenuhi segala kebutuhannya. Islam menilai, usaha dengan bekerja sendiri merupakan sesuatu yang amat mulia, sedangkan mengemis merupakan sesuatu yang hina. Hanya saja, jangan sampai umat Islam terlena dengan kenikmatan dunia, sehingga melupakan aturan Allah dan kehidupan akhirat. Jika itu terjadi, berarti umat terkena penyakit "Cinta Dunia", yaitu menjadikan dunia sebagai tujuan. Padahal, harta, kedudukan, atau hal duniawi lainnya itu hanyalah sarana untuk menggapai kehidupan bahagia dunia-akhirat.

Bahkan, kehidupan dunia ini hanyalah "Permainan" (lihat QS. Al-Hadid : 20). Menurut Imam Al-Ghazali, cinta dunia adalah pangkal segala dosa. Gemerlap dunia sering kali membuat orang tersesat sehingga lupa pada tujuan hidupnya sebagai musafir menuju alam akhirat. "Ibarat pemula yang menunaikan ibadah haji, dia pasti disibukkan dengan segala persiapan dan perbekalan serta perlengkapan kendaraannya, sehingga akhirnya dia tertinggal oleh rombongannya dan gagal menunaikan ibadah haji, malah dimangsa oleh binatang buas di padang pasir," kata Al-Ghazali (Teosofia Alquran, 1996 : 162). Dunia berasal dari kata "Danaa" yang artinya Dekat. Itu berarti, urusan dunia adalah urusan yang kenikmatannya hanya bisa dirasakan di dunia ini.

Firman Alloh SWT (QS. Al-Hadid : 20)

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (QS. Al-Hadid : 20)

Orang yang sibuk dengan urusan dunia berarti orang yang sibuk dengan urusan-urusan yang kenikmatannya hanya bisa dirasakan di dunia ini, bahkan bisa jadi malah bertentangan dengan usaha pencapaian kenikmatan ukhrawi. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassalam menyatakan, orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan, maka dia tidak akan mendapatkan apa pun dari Allah, justru dia akan senantiasa menyiksa hatinya dengan Empat Perkara : Kesusahan yang tidak ada putus-putusnya, Kesibukan yang tiada akhirnya, Kemiskinan yang tiada mencapai kekayaannya, dan Angan-angan yang tidak akan pernah sampai tujuannya selama-lamanya. Dalam hadits lain Rasul menggambarkan nasib orang yang cinta dunia di akhirat kelak.

"Kelak pada hari kiamat akan datang suatu kaum yang amal perbuatan mereka seperti Gunung Tihamah, tetapi mereka digiring ke neraka," ujar Rasul. Para sahabat bertanya: "Termasuk orang yang mengerjakan shalat, Ya Rasulullah?" Rasul menjawab: "Ya, mereka shalat, puasa, dan bangun di sebagian tengah malam. Dan bila ditawarkan nilai dunia, maka mereka sama-sama bergegas merebutnya". 

Bila cinta dunia telah meresap pada diri seseorang, ia akan melupakan Allah. Akibatnya, Allah pun akan melupakannya. Salah satu gejala cinta dunia adalah keinginannya kepada jabatan dan popularitas. Ia juga mengumpulkan harta dan menumpuknya, meskipun untuk mendapatkan itu semua, ia harus menempuh cara yang haram. Kita mengharapkan para pemimpin umat memberi teladan untuk tidak cinta dunia.

Sayang, fenomenanya tidak demikian. Malahan, umat diberi "Pendidikan Politik Yang Buruk" belakangan ini. Demi tahta, banyak "Petinggi" yang mengorbankan idealisme, melakukan praktik "Money Politics", menjadi oportunis demi jabatan tinggi. "Koalisi Irasional" pun terjadi. Para pemburu tahta juga berlomba-lomba mendekati ulama dan pesantren, bukan untuk belajar ilmu agama atau meminta nasihat untuk berpolitik yang baik, melainkan meminta dukungan, bahkan "Membeli" suara mereka, dan sayangnya ada yang terbujuk untuk "Menjual". Itulah contoh nyata kenistaan cinta dunia. 

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar